Beberapa tanggapan saya soal pornografi ... 1. Secara teknis, memang memungkinkan.
2. Namun, harus disadari juga bahwa setiap individu punya hak pribadi. Ini yang juga harus dihargai. Sangat naif kalau kita mengatasnamakan moral, dan kemudian melarang seseorang melakukan sesuatu yang tidak menggangu orang lain. 3. Kalau memang mau menurunkan itu, bantulah orang yang memilih untuk tidak mau menerima pornografi. Misalnya, mencarikan software freeware yang bisa dipasang di komputer untuk memfilter hal tersebut, dan mengedukasi orang bagaimana cara pemakaiannya. Kalau tidak salah, IE pun bisa dikonfigurasi untuk memfilter pornografi. 4. Tapi, sebenarnya, batasan pornografi itu apa sih ? Di tiap tempat, tiap komuniti, batasanannya berbeda-beda. Gambar-gambar swimsuit yang dimuat popular online itu porno atau tidak ? Atau berita di satulelaki.com itu porno atau tidak ? Batasannya sulit untuk ditarik secara tegas dan digeneralisasikan ke semua orang. 5. Filter terbaik adalah individu masing-masing. Tiap orang punya batasannya masing-masing. Misalnya saya sendiri, masih suka lihat gambar yang art, tapi kalau hardcore, saya malas lihatnya. Jadi otomatis kalau ada gambar hardcore, saya gak bakal buka. salam, Valens --- Outgoing mail is certified Virus Free. Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com). Version: 6.0.310 / Virus Database: 171 - Release Date: 12/21/2001 _______________________________________________ Milis Komunitas Sekolah2000 (A.K.A [EMAIL PROTECTED]) Untuk posting kirim email ke : [EMAIL PROTECTED] Untuk mengubah mode langganan anda, berhenti langganan kunjungi: http://milis.sekolah2000.org/mailman/listinfo/komunitas