Boleh bertanya nih?

Bagaimana cara untuk mengeliminasi kemungkinan itu?

Kalau masalah KDI yang tidak beres itu mah nantinya  juga akan beres
setelah pemerintahan baru yang dipilih secara adil, jujur, dan
demokratis.

Yang pasti, sebagian besar bangsa ini masih menginginkan kehidupan
yang lebih baik bagi bangsa dan negaranya. Kehidupan yang tidak culas,
tidak munafik, dan tidak menipu rakyat.

Rakyat makmur -> desa makmur -> kabupaten makmur -> provinsi makmur ->
negara makmur.  Jangan pernah dibalik lagi seperti di jaman Orba
dimana mereka yang diseputar kekuasaan sangat makmur bahkan karena
saking makmurnya sampai kekenyangan trilyunan hutang yang harus
disangga oleh orang yang tidak makmur.

Salam Reformasi Total
Stop budaya Orba.


-----Original Message-----
From: Prama Adiguna <[EMAIL PROTECTED]>


Langkah Golkar berikutnya: Menteror Partai-partai besar dan menyiapkan
Emergency Exit Gate.
Setelah nggak mau diajak kompromi, jalan apa lagi kalu bukan teror dan
menyuntikkan virus perpecahan. Siap-siap saja PDIP, PAN, PKB, PK, PBB
dll.
Bagi Golkar hanya ada satu prinsip, menang dengan tenang atau menang
dengan perang !!!!!
Apalagi sudah tersedia Emergency Exit Gate : PDR (Partai Daulat
Rakyat) yang didisain menjadi "Golkar" berikutnya.
Mau bukti : Kredit Koperasi dan Usaha Kecil (19 trilyun) sebagian
besar jatuh ketangan kroni Adi Sasono, melalui Koperasi dadakan alias
jadi jadian.
KDI (Koperasi Distribusi Indonesia) adalah embrio Konglomerasi baru,
sayap ekonomi geng Adi Sasono, yang dibanyak Propinsi dipegang oleh
"mantan" aktivis Golkar yang ganti baju. Tetapi dijamin 100% petualang
politik.

--






______________________________________________________________________
To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Indonesia Baru: berkeadilan tanpa kekerasan!


Kirim email ke