Assalamu'alaikum, ww & Salam Sejahtera,

Pembangunan yang dilakukan selama ORBA menitik beratkan kepada peningkatan
materi. Pembangunan indentik dengan gedung baru, lahan baru, sawah baru,
peternakan baru, sistem baru dan materi-materi baru yang lain. Pembangunan
dibidang Moral, disepelekan dan tidak begitu dijadikan target untuk
dibangun, karena merasa sudah "baik" karena mendapat gelar bangsa yang
"lemah lembut". Dan indonesiapun bergerak ke era dekadensi
(pelunturan/penurunan) moral.

Ekses dari Dekadensi moral di Indonesia semakin diperparah dengan jarak
antara si miskin dengan si kaya begitu lebar dan dalam. Kita bisa lihat di
Indonesia ada orang kaya, yang merayakan ulang tahun perkawinannya di
Singapore dan mengundang 100 orang yang terkenal dari seluruh negara dengan
disediakan tiket pulang pergi serta akomondasi mewah di Hotel Terbaik
Singapore. Pada saat yang sama, di pingir-pinggir sungai jawa tengah, timur
atau sumatera, jawa ada wanita yang terpaksa kerja memecah batu dan
mengangkat hasil kerjanya keatas truk.........

Jika moral tidak dibina pasti kondisi yang ada ini akan membahayakan, dan
ini sudah terbukti ketika pertengahan tahun lalu dalam bulan mei seperti
sekarang....anak-anak bangsa melakukan perlombaan yang tidak ada dalam
daftar olah raga....lomba menjarah. Kalau kita mau jujur melihat, kita akan
dapati bahwa kondisi ini akibat kondisi moral anak bangsa kita yang berada
di kondisi yang lemah. Yang kaya korupsi, yang miskin menjarah ....kloplah
sudah.

selama ini untuk menatar anak-anak bangsa, dilakukan dengan Pendidikan Moral
Pancasila atau P4. BAyangkan, untuk mendidik manusia dilakukan dengan konsep
dan sistem yang dibuat oleh manusia yang belum teruji dan penafsirannya ikut
suka dari yang memerintah, padahal Allah sendiri mengangkat Nabi dan Rasul
untuk mendidik moral (akhlak) manusia dengan menggunakan cara dan sistemNya
(kitab-kitabNya), itupun masih ada manusia yang bandel......

Untuk itu saya rasa, bagi pemeritahan pasca pemilu ini, Perlu menjadikan
pendidikan moral anak bangsa menjadi salah satu prioritas utama.
Pendidikannya bukan melalui Pendidikan Moral Pancasila, melainkan kepada
ajaran agama si anak bangsa.

Untuk saat sekarang, para pemuka agama, penatar-penatar moral, sudah saatnya
merenung dan merasa malu. ternyata biaya yang dihabiskan selama ini, tidak
mengantar bangsa kita kepada bangsa yang beradab. BAgi Da'i yang bergelar
"da'i sejuta ummat" masih sanggupkah menatap wajah-wajah orang yang
teraniaya???, apa niat-niat anda ketika berceramah????, keridhoan Allah atau
Popularitas atau uang???

Ya Allah, hanya padaMu keluhanku kusampaikan.



Dari tempat pembuangan,


White Crow


_________________________________________________________________
Anda  jangan terlepas berita hangat setiap  hari di
http://indomailling.virtualave.net





______________________________________________________________________
To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Indonesia Baru: berkeadilan tanpa kekerasan!


Reply via email to