Bung Prama,
Debat Amien vs Galib sudah pasti menarik, dan saya tidak melihat satu pihakpun
berusaha menghindar.
Lihat kelantangan bung Amien dalam berbagai events. “Galib adalah yang pertama
kali harus diganti”, “Galib tidak mampu mengusut  Soeharto”, “Kelambatan Jaksa
Agung bagian strategi Orde Baru mempertahankan status-quo”, “Puncaknya dulu
dibabat, sayang jaksa agung tidak mampu melakukannya” dsb.. dsb yang intinya
menyesalkan kelambanan Jaksa Agung dalam mengusut KKN (terutama) oleh Soeharto
dan sekarang disusul pengusutan terhadap Bankir nakal.
Lihatlah Jaksa Agung yang selama ini terkesan diam, menghindar, tiba-tiba
menyalak : “Amien tidak tahu hukum, dan menghujat Jaksa  Agung dan pihak
lainnya hanya semata komoditasd politik. Kalau dia bilang punya data,
sillahkan datang ke Kejagung. Jangan hanya berani ngomong diluaran. Menulis
buku dan sebagainya, seperti GJA, mudah, tapi pembuktian hukum tidak boleh
hanya berdasar sentimen pribadi atau data yang ngawur.Ada indikasi issue ini
sengaja dilontarkan untuk memeras Bankir nakal dalam menggalang  dana partai.
Saya punya datanya.”  Walaupun tidak menyebut nama, kan naif sekali kalau PAN
yang didalamnya ada Faisal Basri, menggalang dana partai dengan memeras
konglomerat. Ini bukan tuduhan pertama, karena ketika Amien membuat statement
dihubungi keluarga Cendana (Titiek Prabowo??) untuk menawarkan sejumlah uang
penutup mulut, Amien malah “diisuekan ” mendongkrak nilai suapnya. Celakanya,
setelah itu serangan Amien ke Cendana memang mereda. Dan sekarang malah
memunculkan konsep penyelesaian yang lebih lunak (model Roh Tae Woo),
sementara dilapangan bukan hanya dia yang memakai Cherokee, tetapi setiap DPD
PAN disantuni dengan “mobil dinas” Partai.
Kalau reformasi perlu transparansi, hal begini perlu klarifikasi. Termasuk 
sumber dana PAN dan mengapa Sekjen Faisal H. Basri mengajukan surat
pengunduran diri dari PAN.Juga adanya "rumor" bahwa Prof Dr Amien Rais punya
isteri muda (simpanan???) di Bandung (Buah Batu) yang dapat saja merugikan
citranya.

Nah, gayung bersambut kan, kalau mas Amien atau boss Galib tidak ada yang mau
dibilang pengecut, baik sekali sebuah talk show digelar di SCTV atau lainnya
dalam 4 session masing-masing 30 menit termasuk iklan. Session pertama, kilas
balik statement Prof Amien Rais yang bertubi-tubi tentang Jaksa Agung, baik
didepan ribuan massa atau didepan para kuli disket.
Session kedua, kilas balik penyelidikan dan penyidikan mantan Presiden
Soeharto, para Bankir, demo mahasiswa mendesak percepatan pengusutan KKN dan
ditutup dengan  statement Galib bahwa Amien Rais nggak tahu hukum dan asal
ngomong untuk cari popularitas.
Session ketiga, debat langsing Amien vs Galib yang dipandu moderator (sekelas)
Wimar Witular, diikuti telepolling tentang topics terkait.
Session keempat  interaksi dengan audience ditutup dengan pengumuman hasil
telepolling.

Saya yakin tidak kalah seru dengan debat Calon Presiden. Jadi iklannya banyak
doong.
Nah, TV Indonesia, ini peluang Anda.



____________________________________________________________________
Get free e-mail and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1

______________________________________________________________________
To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Indonesia Baru: berkeadilan tanpa kekerasan!


Kirim email ke