Saya lebih suka bila hanya ada dua pilihan:
"Dukung Status Quo: Pilih Golkar dan Koalisinya" atau "Dukung Reformasi:
Pilih Partai Pro-Reformasi (tak peduli Amien, Mega atau Gus Dur)
Martin Manurung <http://www.cabi.net.id/users/martin>
____________________________________________
Dukunglah Kampanye AGAMA untuk PERDAMAIAN!
Forum Mahasiswa untuk Kerukunan Umat Beragama (FORMA-KUB)
Kunjungi http://come.to/forma-kub E-mail: [EMAIL PROTECTED]
-----Original Message-----
From: Yap C.Young <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: 10 Mei 1999 22:50
Subject: [Kuli Tinta] Re: [Re: [Kuli Tinta] PDI Perjuangan Nyatanya Super
Konservatif ?!]
Iyalah bung Iwan, teman-teman di Jakarta juga masih optimis Golkar
memenangkan
Pemilu kali ini, walaupun prosentasenya tidak seoptimis Bomer Pasaribu,
tetapi
masih diatas 50% setelah ditambah kursi ABRI dan jatah 200 kursi perwakilan.
Karena itu benturan antar pendukung partai reformis harus terus digalakkan,
dan jangan kunjung bersatu. Biarlah tragedi Trisakti dan Semanggi menjadi
kenangan. Penjarahan Mei menjadi dongeng saja. Teruskan serangan yang tajam
kepada PDIP, PAN dan PKB. Dengan demikian mundurnya Akbar Tanjung dari
Kabinet
tidak menjadi pengorbanan yang sia-sia. Jangan khawatir, kalau tidak dapat
diadu domba, kan masih banyak cara lain yang dapat ditempuh, penculikan,
penyuapan, penjebakan hukum, sampai cara-cara sederhana lainnya untuk
menghilangkan tokoh reformis dari daftar manusia. Kalau nggak bisa dirayu ya
digebuk. Golkar pasti menang, dengan tenang atau dengan perang.
iwans <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
I was confused. Sungguh !
What's mean do you say ? Saya hanya tulis fakta-faktanya saja kok. Makanya
berbentuk tanya jawab. Pengantarnya itukan bukan bagian dari fakta. Itu
pendapat saya pribadi. Dan kita boleh adu argumentasi disini. Bagi saya,
apa yang dikatakan KKG tak ada bedanya bila hal yang sama kita ajukan pada
Akbar Tandjung. Apa bedanya ? Nothing.
Golkar juga bertekad tidak akan mengubah UUD 1945 secuilpun. Begitu juga
PDIP.
PDIP akan mempertahankan dwifungsi ABRI, sama saja dengan Golkar.
Golkar dan PDIP juga tidak bersedia ikut debat calon Presiden.
Begitu seterusnya. Jadi apa beda Golkar dengan PDIP. Cuma warnakan ?
Bagaimana sih ? Atau di forum kuli-tinta ini dilarang untuk
menjelek-jelekkan PDIP ? Dilarang menghujat Megawati ? Saya kira itu
bertentangan dengan sikap demokrasi yang kabarnya diemban oleh partai ini
dan tentu saja seluruh simpatisan serta pengikut partai ini. Dan saya
justru bingung, apakah posting saya itu sebegitu jeleknya sehingga anda
merasa enggan menjawabnya ? Kenapa tidak saudara ajukan saja argumentasi
yang bagus untuk membela posisi PDIP andai saudara mendukungnya.
Itu lebih bagus. Dan saya lebih menghargai saudara Citra yang
terang-terangan punya argumen soal kucing dalam karung yang kena tepung,
ketimbang orang-orang yang nggak jelas juntrungannya.
Itu saja.
ез wrote:
> Justru itu yang tidak boleh dilakukan wartawan, seharusnya kita
> memaparkan
> apa yang sebenarnya terjadi, nggak usah diberi bumbu lain sehingga
> lebih
> sedap atau dikurangi kuahnya sehingga menjadi asin.
>
> Regards
> =======================
>
> He... he.... , aku ingin tertawa...........
>
> ______________________________________________________________________
> To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
>
> Indonesia Baru: berkeadilan tanpa kekerasan!
______________________________________________________________________
To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Indonesia Baru: berkeadilan tanpa kekerasan!
____________________________________________________________________
Get free e-mail and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1
______________________________________________________________________
To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Indonesia Baru: berkeadilan tanpa kekerasan!
______________________________________________________________________
To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Indonesia Baru: berkeadilan tanpa kekerasan!