Eva wrote:
|tolong yakinkan saya bahwa PDI-P tidaklah seburuk yang saya kira.
|O ya, tentang Mega tidak hanya memperjuangkan perempuan, ok, saya terima
|argumen itu

Jika anda ingin diyakinkan bahwa PDI Perjuangan tidak seburuk yang anda kira
maka sebelumnya ijinkanlah saya meminta anda untuk terlebih dahulu
menghilangkan prasangka negatif anda kepada PDI Perjuangan...
Dengan melihat jernih dan tanpa syak wasangka maka akan mudah kita melihat
setiap persoalan dari dua sisi tanpa berkeras hati pada satu sisi belaka...
Karena seperti mata uang yang memiliki dua sisi, seperti itulah setiap
masalah harus kita pandang...
.
|NB : Kemarin waktu hari libur, di jalan saya bertemu arak-arakan PDI-P.
|Tiba-tiba dari sebuah truk, ada seseorang (laki-laki) yang
|berteriak-teriak sambil menunjuk saya. Dia berseru agar saya melepaskan
|jilbab yang saya kenakan. Terus terang ini menambah ketakutan saya pada
|PDI-P. Mungkin saja di waktu-waktu mendatang bukan hanya wanita
|beratribut GOLKAR yang dilucuti oleh mereka, tapi juga yang berjilbab
|seperti saya.

Heemmm...
Anda memakai riak kecil sebagai acuan untuk gelombang besar.
Saya percaya PDI Perjuangan tidak akan pernah menjadi seperti persepsi anda.
Golkar cs-lah yang rajin meng'klaim' diri sebagai pembawa aspirasi umat
islam terutama menjelang pemilu dan selama 32 tahun ini anda yang bisa
menilai sendiri sejauh mana aspirasi itu & kesejahteraan itu tercapai?

Kecenderungan untuk tetap - seperti hukum kelembaman Newton I memang
merupakan kendala terbesar untuk berkembang atau mencoba sesuatu yang lebih
baik. Baik dalam bekerja ataupun dalam tatanan kehidupan sehari-hari.

Salam,
Jopie


______________________________________________________________________
To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Indonesia Baru: berkeadilan tanpa kekerasan!


Kirim email ke