Nonton Liputan 6 SCTV tentang apel besar persiapan pengamanan
Sidang Istimewa MPR yang diinspekturi oleh Kapolri (NA), Kliwir
yang sedang siap-siap Ebtanas SD jadi bengong. Apa pasal?
Kliwir hanya membatin: "Lhoh kan menurut TAP MPR 3/1978 meka-
nismenya SI itu paling cepat 2 bulan setelah Memo-2? Lha kok
ini sudah siap-siap? Dah gitu tadi katanya apel besar Polri/TNI
Kostrad tidak ada sama sekali hubungannya dengan perpolitikan
dewasa ini, lho kok aneh?"
Aha, tapi Kliwir sebagai generasi keturunan kompleks profesi
BJ (Becak & Jamu) cukup cerdas untuk membayangkan masa
depannya. Dia ingat bahwa acara berita siang di TVRI menyajikan
Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta, dengan prosesi gunungan
tumpeng yang diiring oleh seluruh 'bregedaba' prajurit Kraton
yang barisnya 'lenthuk-lenthuk' beriringkan musik-musik khas
setiap Bregedaba Prajurit. Kliwir merasa terilhami.
Dia segera mengontak emaknya yang sedang menggilas temu-
temuan bakal jamu besok. Tak lupa pula mencoba bicara kepada
Mat Pithi, bapaknya, yang sedang istirahat 'mlungker' di bale-bale.
"Mak... Pak... Punya ndak teman-teman Mak di Jakarta, Mak?"
"Wir... kowe itu masih kecil, kok tanya-tanya teman-teman Mak
di Jakarta?"
"Iya Le, Wir... mbok sudah belajar siap-siap Ebtanas itu biar
nanti dapat NEM bagus dan masuk ke SMP Negeri Nguter...
gitu..."
"Wah, Males Mak, Pak.. buat apa sekolah pinter-pinter dan
tinggi-tinggi, kalau bakalan kehabisan bagian, ndak komanan?"
"Maksudmu....?!!" (berbarengan Pithi dan Saropah)
"Lihat saja, tuh SI yang masih dua bulan lagi sudah pada sibuk,
terus kumpulan mantan Kapolri menyatakan dukungan pada Kapolri
Bim sebagai Kapolri... lhaaa hahaha... wong masih emang gitu,
cumak non aktif aja kan? Lagian yang mau SI itu kan sugih-2
Mak, kaya-kaya, ndak seperti Bapak dan Emak ini yang cumak
golongan BJ.... apalah harapan anak-anak ini nanti Mak?"
Mat Pithi dan Saropah masing-masing tercenung dengan celotehan
anaknya yang mau Ebtanas SD itu. Betul juga, pikir mereka, harapan
untuk jadi orang nanti tipis sekali buat Kliwir. Apalagi menghadapi
keadaan seperti sekarang ini, dengan bekal hidup sebagai keturunan
Becak & Jamu gendong....
"Lha terus maumu apa Le.. Wir?"
"Ah, ndak papa. Siapa tahu Mak punya Asosiasi Jamu Gendong
yang di Jakarta dan dimana-mana. Terus Bapak juga punya
Asosiasi atau Forum Becak Bersatu Indonesia, terus itu Pak Lek
Kimpong Bakso juga punya Front Pembela Bakso dan Mie Ayam
Indonesia, gitu lho Mak, Pak."
"Lha gunanya buat apa?"
"Yaaa buat kasih pelajaran sama elit politik yang lagi tarungan itu.
Maksudku, kalau masing-masing anggota asosiasi, forum atau
front rakyat GEPENG gini ini punya anak balita sampai seumur
ku 2 atau 3, mau aku koordinasikan. Gitu lho Mak."
"Terus?"
"Tak ajak demo ke gedung DPR/MPR pada waktu SI nanti. Yaah
sekedar mempertanyakan kepada para anggota MPR untuk
hak-hak anak-anak GEPENG atas negeri ini. Jangan sampai
hak-hak kami ini telah di-maling semua dan diberikan pada
anak-anak mereka yang hobinya balapan formula, nyabu atau
nyabok.. gitu lho Mak, Pak.... gimana? Mendukung ndak?"
"Wuuuih.... dah kalau gitu jadi saja politikus Le.. hahaha....
lho Pah, ndak nyangka kan bahan onthelan becak dan peresan
jamu gendhong mampu berwawasan ke depan.... weh-weh-weeh..."
"Iya ya Cak, lha sampek anak segedhe kliwir saja tersentuh
dengan keadaan ontran-ontran politik Jakarta gini kok yang
berantem itu njegideg saja ya?"
"Makanya itu.... bisa ndak Pak dan Mak mengerahkan potensi
balita dan ABG GEPENG itu nggruduk gedung DPR/MPR?
sekalian lah pakai pakaian dines ala prajurit Kraton... kan
seru kali ya....?"
"Hahahahaaa.... iya ya Leee.. nanti kamu bawa pasukan
Mini Demo, pakai bus-bus sewaan asosiasi jamu-gendong dan
front pembela bakso dan mie indonesia.... mengadapi pengamanan
Polri dan Kostrad yang pakai panser... terus 'kemruyuk' anak-anak
balita sambil teriak-teriak... "Hidup nusantalaaaa..... hidup gusduuulll..
hidup amien laiiiiis.... hidup akbal tanjuuuung.. hidup mbah mega...
mbah taljo.. mbah haluuuun..... hidup mbah yusliiiil... hidup....."
hahahaa... macem-macem aja Leee..."
"Siapa tahu Mak dan Pak... balita-balita gepeng itu yang mampu
menyadarkan para kakek dan nenek elit politik-nya.... tak coba
aja ya Mak..."
Ki Denggleng Pagelaran
--------------------------
apa bedane uwong ambek
manungsa?
...........Menuju Indonesia yang Demokratis dan Berkeadilan............
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan anda lakukan sendiri
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]
->Cake, parcel lebaran & bunga2 natal? Di sini, http://www.indokado.com<--