Di bawah ini adalah sebuah hasil wawancara majalah D&R (alm.) dng Ketua Umum
PPP Hamzah Haz ttg presiden perempuan (baca: Megawati). (Diambil dari D&R
28-3 Juli 1999). Saya salin pertanyaan2/jawaban2 yg berkaitan dng Megawati.


D&R (D): Banyak yg menilai, unggulnya PDIP bakal memuluskan Mega sbg
presiden...

Hamzah Haz (H): Menjadi presiden harus meraih suara mayoritas, 51 persen
suara. Kalau baru, katakanlah, 40 atau 50 persen, mana bisa menjadi
presiden?

D: Lalu, kalau belum mayoritas?

H: Dari mana partai menambah suaranya kalau tidak melakukan koalisi? Tanpa
ada koalisi, tidak mungkin PDIP menang.

D: Fatwa ulama menolak kepimpinan perempuan. Apa itu langkah u/ "mengganjal"
Mega?

H: Itu soal lain.

D: Fatwa itu tidak ada kaitannya dengan gencarnya pencalonan Mega?

H: Ya, itu hukum Islam, kan. Wanita dilarang jadi imam bagi laki2. Nah,
suruh saja ustad ente berdebat dng kiai itu, bicarakan hukumnya, ha-ha-ha...

D: Kalau Anda sendiri, bagaimana menilai seorang perempuan yg akan jadi
presiden?

H: Ya, lain dong. Islam ente dng Islam syiah, Iran dng Irak itu beda. Islam
kita di sini lebih ketat daripada yg lain. Kalau nanti ente naik haji, ente
akan lihat betapa tertibnya muslim kita dibandingkan muslim lain.

D: Kok, begitu sulit wanita jadi pemimpin di Indonesia?

H: Sulit u/ presiden saja. TAPI SEBENARNYA BUKAN SULIT LAGI. ISLAM SUDAH
MELARANG. ITU SAJA. Jangan dirasional-rasionalkan, ketua rukun tetangga,
saya kira itu nggak ada masalah. Tapi, ini 'kan pimpinan nasional, imam. Ia
di depan kita, menjadi pemimpin kita. Kalau rukun tetangga segala macam kan
masih ada atasan2, ada lurah dan sebagainya. Tapi, pimpinan paling atas
adalah presiden.

D: Apakah PP tidak menginginkan kepimpinan wanita?

H: Bukan tidak ingin. Ini fatwa ulama. Asas PPP kan Islam. Platformnya
Islam. Jadi, akidah syariah Islam harus jadi tolak dasar perjuangan PPP.

D: Jadi, ada upaya PPP agar Mega tak jadi presiden?

H: Tentu, tentu, dong. Tapi, itu bukan penjegalan. Hanya menjalankan
perintah fatwa ulama. Tentunya, PPP akan bekerja sama dng sesama muslim yg
mempunyai platform, visi, dan misi yg sama?

D: Mungkin dng Golkar?

H: Yg muslim, siapa saja. Tidak pandang Golkar. Tapi, PPP tidak akan
berkoalisi dng Golkar. Saya sudah jelas-jelaskan itu, jadi dng orang2
muslim. Orang2 muslim di mana-mana ada. Ada muslimnya di Golkar, muslimnya
di ABRI, PKB, PDIP.

...........

D: Sudah ada kesepakatan u/ menentukan pilihan ke PDIP dkk, atau ke Golkar?

H: Belum ada karena kami masih mencari yg muslim. Jadi, siapa yg pantas jadi
presiden masih tanda tanya. Tunggu hidayah dari Allah. Jadi, jangan Mega.

D: Kemungkinan bergabung dng suara Golkar bagaimana ....

H: .....

D: Menggabungkan ke PDIP mungkin?

H: Dengan yg muslim.

D: Muslim bagaimana, sih, PDIP kan juga banyak muslimnya?

H: Mungkin saja dng org muslimnya. Kalau PDIP kan sudah Mega. Masak ente mau
pecah2 PDIP lagi? PADAHAL KAMI TIDAK MUNGKIN MENERIMA WANITA SEBAGAI
PRESIDEN.

...



Salam Sejahtera

  DANIEL HT


...........Menuju Indonesia yang Demokratis dan Berkeadilan............
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan anda lakukan sendiri
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

->Cake, parcel lebaran & bunga2 natal? Di sini, http://www.indokado.com<-- 

Kirim email ke