----- Original Message ----- From: PP - GPK <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Cc: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: 19 Juni 2001 22:05 Subject: [INDO-MARXIST] " PERNYATAAN SIKAP AKSI FRAROB 19 JUNI 2001" > FRONT RAKYAT ANTI REZIM ORDE BARU > ( FRAROB ) > ********************************* > > TOLAK KENAIKAN HARGA BBM !!! > SITA HARTA HASIL KORUPSI GOLKAR/ ORDE BARU UNTUK > SUBSIDI RAKYAT !!! > > > Proses Reformasi Total yang tidak tuntas akan berujung > pada penderitaan rakyat akibat krisis ekonomi yang > berlarut-larut. Penyebab krisis tidak lain adalah > Rezim Korup Orde Baru dengan sistem ekonomi > Kapitalis-Militeristik-nya. Hasilnya adalah hutang > luar negeri USD 144 Milyar Dollar (Pemerintah dan > Swasta), dan hutang domestik Rp. 650 Trilliun (setara > USD 59 Milyar Dollar). Jadi total hutang Orde Baru > sekitar USD 203 Milyar Dollar -- yang sebagian besar > dikorupsi oleh para elit Orde Baru dan konglomerat > kroninya. Rezim Kapitalis-Militeristik Orde Baru > menyebabkan modal yang menyengsarakan rakyat, serta > terkurasnya kekayaan alam Indonesia oleh borjuasi Orde > Baru dan sekutu Kapitalis Internasionalnya. Orde > Baru-pun menyebabkan 38 juta rakyat menjadi > pengangguran, jutaan orang putus sekolah, serta > kerusakan lingkungan yang parah akibat penjarahan > sumber daya alam yang sewenang-wenang. Krisis warisan > Orde Baru telah membangkrutkan perekonomian negara > dimana setiap tahun negara dipaksa menanggung hutang > luar dan dalam negeri yang jumlahnya lebih besar dari > Subsidi BBM dan Subsidi Rakyat lainnya. Untuk APBN > 2001 saja beban hutang menyedot uang rakyat sebesar > Rp. 89, 569 Trilyun, terdiri dari hutang luar negeri > Rp. 28,395 Trilyun dan hutang domestik Rp. 61, 174 > Trilyun. Jadi tidak benar alasan Subsidi BBM sebagai > penyebab utama krisis anggaran negara. Hutang warisan > Orde Baru-lah penyebabnya. > > Krisis ekonomi yang menimpa Indonesia adalah jalinan > yang tidak terpisahkan dari krisis kapitalisme global. > Krisis ini tidak hanya menimpa Indonesia, Thailand dan > negara Asia lainnya, namun juga Eropa, Amerika Latin, > Australia bahkan negeri kapitalisme seperti Jepang dan > Amerika Serikat. Hak Subsidi mayoritas rakyat di > seluruh dunia-pun dipangkas. Hal ini adalah fakta dan > bukti bahwa sistem kapitalisme dengan segenap eksesnya > bermuara pada krisis kemanusiaan. Saat ini terjadi > krisis over produksi dari sistem kapitalisme global, > kelimpahan produksi barang dan jasa, namun di tengah > kemerosotan daya beli mayoritas penduduk dunia. > Sebagai jalan keluar krisis, melalui IMF, World Bank, > WTO, dll, negara kapitalis maju memaksakan kebijakan > Neoliberalisme. Fakta, Indonesia yang terparah > mengalami krisis karena beban tambahan krisis warisan > rezim Orde Baru yang korup. > > Namun, saat ini biaya pemulihan krisis dengan > seenaknya dibebankan kepada rakyat. Subsidi untuk > Rakyat dipangkas satu per satu. Seperti Subsidi BBM -- > sejak tahun 2000 saja telah dua kali dipotong sehingga > terjadi kenaikan harga BBM. Demikian pula Subsidi > Listrik, Pendidikan, Pertanian, dsb. Kini, untuk > menyelamatkan krisis APBN 2001 akibat ulah Orde Baru > tersebut, pada tanggal 16 Juni 2001, Subsidi BBM > dipangkas yang dampaknya adalah kenaikan harga BBM > sebesar 30, 1 %. Mengiringi kenaikan ini, Pemerintah > dengan persetujuan DPR akan menaikkan juga TDL 17, 4 > %, Tarif Telepon 20 % dan PPN 2, 5 %. Kebijakan ini > jelas tidak adil, tidak manusiawi dan karenanya harus > ditentang. > > Jalinan dari krisis kapitalisme global dan warisan > Orde Baru memang berdampak pada krisis APBN. Namun, > upaya Pemerintah untuk mengatasi krisis wajib > memprioritaskan kesejahteraan rakyat. Defisit APBN > 2001 tidak akan sebesar sekarang jika Pemerintahan Gus > Dur - Mega tegas mengusut, menyita dan mengejar para > maling Orde Baru dan konglomerat korup agar > menyerahkan hasil korupsinya serta segera segera > membayar hutang-hutangnya. Pemerintahan Gus Dur - Mega > justru melakukan langkah yang sebaliknya, yaitu > berkompromi ! Pemerintah -pun lebih berpihak kepada > IMF daripada rakyat. Demi mendapat hutang baru -- yang > sebenarnya tidak memberi kontribusi bagi rakyat, > bahkan rela tidak memanfaatkan hak rakyat Indonesia > untuk menuntut penghapusan hutang luar negeri yang > dikorup Orde Baru. Sudah jelas, IMF adalah corong > kepentingan kapitalis global, dengan menekan negara > berkembang untuk melaksanakan kebijakan > Neoliberalisme. Tidak mengherankan jika Letter of > Intents (LOI) antara Pemerintah dengan IMF hanya > menguntungkan pemodal internasional. Presiden Gus Dur > harus responsif dan berpihak kepada rakyat dengan > membatalkan kenaikan harga BBM dan menuntut > penghapusan hutang luar negeri. > > Tindakan Megawati dalam Rapat Kabinet tanggal 15 Juni > 2001 yang memutuskan kenaikan harga BBM sangat > menyakitkan hati rakyat. Demikian pula langkahnya > mengundang para Arsitek Ekonomi Orde Baru yaitu > Widjoyo Nitisastro, Emil Salim dan Frans Seda sebagai > penasehat ekonominya. Padahal jelas mereka adalah > kroni Orde Baru yang menyebabkan penderitaan rakyat > selama 32 tahun, yang di akhir kekuasaan Orde Baru > telah mewariskan krisis ekonomi yang sangat parah. > Lebih jauh lagi, demi ambisi kekuasaan, Megawati telah > menjalin persekutuan dengan sisa Orde Baru, yaitu > Partai Golkar dan Militer Pro Dwi Fungsi TNI/ Polri. > Juga, tindakan Megawati mendukung proposal Asosiasi > Pengusaha Indonesia (APINDO) dalam lahirnya > Kepmenakertrans No. 78 dan No. 111 Tahun 2001 yang > ditolak jutaan buruh. Semua langkah ini tidak lain > untuk tujuan mendapat dukungan politik dari kapitalis > domestik kroni Orde Baru seperti APINDO, serta untuk > menunjukkan kepada IMF bahwa dirinya akomodatif > terhadap kebijakan Neoliberalisme seperti pemangkasan > Subsidi BBM. Ya, sekalipun dengan mengorbankan nasib > rakyat dan kaum buruh. Namun, kami yakin harapan > rakyat yang dulu mendukung Megawati, tentu bukanlah > langkah-langkah politik yang seperti itu. > > Langkah dari sisa Orde Baru dan kaum Reformis Gadungan > di DPR-pun setali tiga uang. Membungkuk dan takluk > kepada IMF, berkompromi terhadap para maling Orde > Baru, sedang mayoritas rakyat yang miskin dan 38 juta > pengangguran dipaksa hidup lebih menderita lagi demi > menutup hutang para koruptor Orde Baru. DPR tidak > lebih hanya ajang para elit politik berebut kekuasaan > dan aset-aset ekonomi negara. Tidak ada satupun produk > DPR dalam memperjuangkan hak-hak kesejahteraan rakyat. > > Ternyata kondisi penderitaan rakyat ini tidak mampu > menghentikan kebijakan sewenang-wenang negara yang > terus memotong Subsidi Rakyat. Karenanya, tidak ada > jalan lain bagi rakyat : hanya dengan kekuatannya > sendiri rakyat akan mampu mempertahankan hak-hak > kesejahteraannya. "Bersatu, berorganisasi dan > bergabung dalam gerakan massa -- menentang kenaikan > harga BBM, menuntut penyitaan harta para koruptor Orde > Baru serta menuntut penghapusan hutang luar negeri -- > adalah satu-satunya alat yang bisa membebaskan rakyat > dari penderitaannya !!!" Kenaikan BBM berarti tarif > angkutan akan naik, harga-harga barang akan meroket, > biaya pendidikan dan kesehatan naik ! > > Oleh karena itu kami dari Front Rakyat Anti Rezim Orde > Baru (FRAROB), menyatakan sikap : > 1. Pemerintah segera membatalkan kenaikan harga BBM. > 2. Pemerintah segera menyita harta hasil korupsi Orde > Baru, yaitu Soeharto dan keluarganya, Partai Golkar, > mantan/ pejabat (sipil dan militer) korup, para bankir > dan pengusaha korup. Hasil penyitaan sebesar-besarnya > dipergunakan bagi kesejahteraan rakyat, untuk > memperbesar Subsidi BBM, Listrik, Pendidikan, > Kesehatan, Perumahan Murah dan untuk menyediakan > lapangan pekerjaan bagi pengangguran. > 3. Pemerintah dengan otoritasnya menangkap para > koruptor dan memaksa konglomerat korup segera melunasi > hutang-hutangnya. Alasan tidak mampu membayar hutang > adalah bohong ketika mereka terus hidup mewah dan > mempunyai rekening serta investasi di luar negeri. > 4. Pemerintah memperjuangkan dengan sungguh-sungguh > penghapusan hutang luar negeri yang sebagian besar > dikorupsi oleh para maling Orde Baru. > 5. Pemerintah harus membatalkan seluruh butir-butir > kesepakatan dengan IMF yang terbukti hanya merugikan > rakyat. > > > TOLAK KENAIKAN BBM !!! > SITA HARTA HASIL KORUPSI ORDE BARU !!! > HAPUSKAN HUTANG LUAR NEGERI !!! > BUBARKAN IMF !!! > BERSEKUTU DENGAN GOLKAR = MUSUH RAKYAT !!! > > Jakarta, 19 Juni 2001 > > FRONT RAKYAT ANTI REZIM ORDE BARU > ( FRAROB ) > Komunike Bersama ( KOBER ), Jaringan Kerja Kebudayaan > Rakyat ( JAKER ), Gerakan Pemuda Kerakyatan ( GPK ), > Komite Pelajar Indonesia ( KOMPI ), Front Pelajar > Jabotabek ( FPJ ), Serikat Tani Nasional ( STN ), > Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia ( FNPBI ), > Kesatuan Perjuangan Massarakyat ( KPM ), Partai Rakyat > Demokratik ( PRD ), Solidaritas Nusa Bangsa ( SNB ), > Lembaga Perjuangan Korban Orde Baru, Liga Mahasiswa > Nasional untuk Demokrasi ( LMND ) > > > > __________________________________________________ > Do You Yahoo!? > Spot the hottest trends in music, movies, and more. > http://buzz.yahoo.com/ > > > Hancurkan Kapitalisme,Imperialisme,Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme ! > ******Ajak lainnya bergabung ! Kirimkan e-mail kosong (isi to...saja)ke: > [EMAIL PROTECTED] (langganan) > [EMAIL PROTECTED] (keluar) > Site: http://come.to/indomarxist > > > Your use of Yahoo! Groups is subject to http://docs.yahoo.com/info/terms/ > > ...........Menuju Indonesia yang Demokratis dan Berkeadilan............ Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan anda lakukan sendiri Bergabung: [EMAIL PROTECTED] Keluar: [EMAIL PROTECTED] ->Cake, parcel lebaran & bunga2 natal? Di sini, http://www.indokado.com<--