Saya jadi sedih nich , tadinya mengharapkan dengan mencoba menerapkan open source membuat bertambahnya ilmu pengetahuan menjadi banyak dengan keterbatasan sumber yang ada , namun dengan mulai adanya penggalangan sertifikasi apakah ini menjadikan sifat kapitalis merajalela disegala bidang , setahu saya dengan sertifikasi membuat yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin , perdagangan bebas tidak bisa di ikuti oleh pedagang yang tidak mempunyai sertifikat. meski produknya proposional namun karena tak ada biaya untuk pembuatan sertifikat. Teknisi tidak bisa diterima kerja kalau tidak punya sertifikat CISCO, sertifikat MSCD dan lain - lain , padahal tahukan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa mendapat sertifikat tersebut??? Padahal yang punya sertifikat belum tentu keahliannya bisa melebihi yang tidak punya, saya lihat sendiri kok (karena saya tahu cukup dengan ikut kursus yang membayar jut -jutan bisa mendapat sertifikat tersebut) Sekali lagi bagi para pendiri Yayasan Linux Indonesia , ada pertanyaan yang mengelitik di benak saya , apakah dengan pendirian Yayasan ini dengan demikian bisa mengontrol para linuxer di indonesia , karena kalau tidak adanya sertifikasi dari Yayasan ini maka jangan harap kerja di bidang linux di Indonesia ????? Terima kasih dan maaf sebelumnya karena kekasaran kata saya , karena saya muak melihat makin miskinnya bangsa ini.
salam Rudy Pringadi > > > Mudah-mudahan pertanyaan klasik yang sering muncul yaitu > > > apa yang dapat diberikan oleh gerakan Open Source kepada > > > bangsa Indonesia secara pelan-pelan dapat terjawab. > > > Lalu biasanya pertanyaan berikutnya yang muncul > > > adalah siapa yang mengerjakan di daerah, di pemerintahan, > > > di UKM dst? Maka perlu kita siapkan SDM yang siap dan > > > terampil bidang TI khususnya yang faham dan mengerti > > > Linux. > > > > > > KPLI Jakarta telah memulai menjajaki > > > mendaftarkan ke Notaris dan Pengadilan / lembaran negara > > > untuk membuat KPLI Jakarta mempunyai akte notaris. > > > > > > Oleh karena itu KPLI seluruhnya diberikan kesempatan > > > seluas-luasnya untuk menjadi dewan pendiri yayasan. > > > Kami mengajak KPLI seluruh Indonesia untuk > > > mendaftarkan ke Notaris. Caranya mudah, jangan dipersulit, > > > anda bisa langsung datang ke Notaris dengan membawa > > > fotocopy KTP para pengurus/anggota, AD/ART atau kalau > > > waktunya anda sempit bisa di kuasakan. > > > > > > Adapun time frame untuk proses pengurusan ke Notaris > > > mulai bulan Maret sampai dengan Mei 2002. > > > Diharapkan pengurusan ke Notaris sudah selesai sampai dengan > > > Mei 2002. > > > > > > > > > Time Frame: > > > Maret - Mei 2002 ---> Sosialisasi dan Pendaftaran KPLI ke Notaris > > > Juni - Agustus 2002 ---> Pembuatan Yayasan Linux Indoonesia. > > > 17 Agustus 2002 ---> Soft Launching > > > November 2002 ---> Sertifikat I > > > > > > > > > salam, > > > -Batara Surya- > > -- Utk berhenti langganan, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Informasi arsip di http://www.linux.or.id/milis.php3