Negara kagak punya duit bukannya irit2, malah hambur2 kayak gitu buat cuman buat beli kertas bernomor.. Apa ketua T.I. nya itu kagak survey / mikir ? Pasti deh urusannya kkn ! Paling tidak dapat komisi atau 'hadiah' karena udah nge-gol-in proyek gitu gede ! Sementara si punya o.s. mah makin berkibar deh bendera nya. Ngomong 'mustahil'-nya, sekalipun itu o.s. & paket software nya di gratis-in (astaga!), doi bisa bikin iklan deh di seluruh dunia, bahwa negara Indonesia pake product doi untuk mendukung terlaksananya pemilu.. ck..ck..ck..
Bukan menjelekan, memang bagus kalo (semua komputer untuk pemilu tersebut) seragam penggunaan t.i.-nya, tapi masalah kemudahan, di Indonesia ini, terutama di daerah masih banyak yang buta ama yang namanya Bahasa Inggris ! Jadi sebenarnya, utamakanlah 'user-interface' yang bisa di baca oleh semua orang Indonesia. Saya yakin koq, banyak sekali putra-putri Indonesia yang sudah bisa meng-implementasi-kan-nya, dan bersifat open source SEKALIGUS FREE, terutama untuk aplikasi pengumpulan data hasil perhitungan suara. Tidak usah 'gratis total' malah lebih bagus, dalam pengertian nya, semua developer tersebut diumumkan namanya di seluruh Indonesia (lebih bagus kalo bisa internasional), kasih selembar kertas kayak ijazah, biar ngetop, pasti ada perusahaan (non-swasta/swasta/asing) yang berminat lanjut.
Lalu budget yang untuk lisensi, alokasikan saja untuk prasarana & sarana penjunjang, termasuk petugas2 KPPS agar tidak hanya dapat 'uang lelah', tapi di bayar untuk 'professionalisme'-nya.
Saya punya usul, aplikasi-nya semestinya bisa dengan 'distributed- database', dimana kodepos di Indonesia khan sudah rapi, untuk setiap kelurahan sudah unique, jadi kalo itu komputer ada di tingkat kecamatan, setiap kecamatan sudah di assigned bahwa memiliki kodepos sesuai daerah- nya. Konsep-nya sebenarnya sama dengan KTP nasional kan ? Lalu kepala penghitungan suara di tingkat kecamatan ini-lah yang benar2 bertanggung jawab terhadap hasil, dimana dia memiliki password sendiri, dan betanggung jawab penuh terhadap ke-absah-an hasil penghitungan suara ! Kembali lagi, duit lisensi-nya ini buat dia agak lebih gede, karena yang 'dibayar' adalah kepercayaan-nya ! Misal 5 juta gitu ! Tapi dia juga kena / ada hukumnya, resmi peraturan pemerintah, jika terbukti tidak benar / ada kecurangan, langsung pidana 5 tahun ! Si kepala ini berhak membuat user2 anggota2 pembantu dia termasuk password-nya (& dia juga bertanggung jawab terhadap anggota ini), untuk memasukan data hasil penghitungan suara. Jadi prinsip- nya si kepala ini 'hanya' memriksa hasil input anggota2-nya. Anggota2 tidak berhak edit apalagi hapus apa yang sudah di input. Lalu data tersebut baru di kirim ke KPUD, dimana dari KPUD baru dteruskan ke KPUU hasil2 akumulasinya.
Melihat sistem database yang ada sampai saat ini, dengan adanya kodepos yang unique sifatnya, rasanya tidak mungkin terjadi tumpang tindih data hasil penghitungan suara-nya, karena dari sumber 'sono-nya' (TPS-
kelurahan->kecamatan) memang sudah terbagi-bagi jumlah-nya (sesuai
kelurahan), tinggal di 'sum' di database-nya koq ! Kenapa mesti pake 'kalkulator tidak berwujud' model software spreadsheet kaya gitu ?!
Terus masalah konektivitas. Itu telkom emang gila. Pulsa lokal naik, telkomnet tidak naik, apa bukannya monopoli ? Mestinya dalam rangka pemilu seperti ini, tingkatkan donk kualitas jaringan ! Atau setidaknya khusus untuk pengiriman data tingkat kelurahan / kecamatan / kabupaten / propinsi, dibuatkan line adsl yang limited selama suatu periode tertentu, 2 minggu misalnya, setelah itu cabut lagi fasilitas-nya. Maksudnya jadi benar2 supaya untuk pengiriman data hasil penghitungan suara saja. Toh nomornya juga bisa di 'assigned' khusus khan ?
Saya mau (coba mulai) usul dengan database :
- masterpartai (presiden):
nomor: unsigned integer(auto):primary index
nama: varchar(20)
masterpropinsi :
nomor: unsigned integer(auto):primary index
nama: varchar(50)
masterkabupaten :
nomor: unsigned integer(auto):primary index
no_masterpropinsi : unsigned integer (assigned from masterpropinsi)
nama: varchar(50)
masterkecamatan :
nomor: unsigned integer(auto):primary index
no_masterpropinsi : unsigned integer (assigned from masterpropinsi)
no_masterkabupaten : unsigned integer (assigned from masterkabupaten)
nama: varchar(50)
masterkelurahan :
nomor: unsigned integer(auto):primary index
no_masterpropinsi : unsigned integer (assigned from masterpropinsi)
no_masterkabupaten : unsigned integer (assigned from masterkabupaten)
no_masterkecamatan : unsigned integer (assigned from masterkecamatan)
kodepos: char(5):unique index
nama: varchar(50)
masterkepalakpps :
nomor: unsigned integer(auto)
login: varchar(20)
password: varchar(32:md5 encrypted)
nama: varchar(50)
masteranggotakpps (detail dari masterkepalakpps) :
nomor: unsigned integer(auto)
no_masterkepalakpps: unsigned integer (assigned from masterkepalakpps)
login: varchar(20)
password: varchar(32:md5 encrypted)
nama: varchar(50)
hasilhitung :
nomor: unsigned integer(auto):primary
no_masterpropinsi : unsigned integer (assigned from masterpropinsi)
no_masterkabupaten : unsigned integer (assigned from masterkabupaten)
no_masterkecamatan : unsigned integer (assigned from masterkecamatan)
no_masterkelurahan: unsigned integer (assigned from masterkeluarahan)
no_masterpartai: unsigned integer (assigned from masterpartai)
->unique index (no_masterkelurahan, no_masterpartai)<-
jumlahsuara: unsigned integer
id_yanginput: unsigned integer (assigned from masteranggotakpps)
waktuinput: timestamp
id_kepalakppsyangperiksa: unsigned integer (assigned from masterkepalakpps)
waktuperiksa: timestamp
catt.: - nomor di setiap tabel adalah 'surogate-key'
- user waktu input, cukup pilih nama partai (link dengan masterpartai, yang disimpan id partai-nya saja), kodepos kelurahan (link dengan masterkelurahan, yang disimpan id kelurahan itu saja), dan jumlah suara-nya di kelurahan tersebut
- fungsi field no_master~, digunakan untuk menjumlahkan secara langsung hasil penghitungan suara sesuai tingkat daerah lebih lanjut. Semua field tersebut di index.
Ada yang berminat melanjuti ? Pasti harus dikembangkan lagi memang...setidaknya mungkin berguna / didengar / dikaji untuk pemilihan presiden mendatang..(?!)
-- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php