waktu itu, Sun, May 23, 2004 at 10:25:24AM +1000, David Sudjiman menulis:
> 
> Untuk yang nomor (2) bagaimana? apakah mudah menjual produk opensource
> yang benar2 open? gimana dengan pembajakan dan kompetisi bisnis? contoh
> saja persh. L######do, saya dengar perusahaan ini mbikin aplikasi based
> opensource, tetapi kemudian dijual closed source (Baca note * dibawah)
> 

Kalau produknya 'GPL' gak bisa dijual dengan keuntungan yang memadai
berbanding dengan developmentnya. 'Open Source' masih bisa di
closed-kan kok. Tergantung lisensinya.

> 
> Oya, saya juga ingat salah satu distro R###a Linux, tetapi AFAIK
> perusahaan ini kurang liquid, L######do juga mulai membaik gara2 bisa maen

mungkin maksudnya rimbalinux? Kalau ini nggak ada hubungannya sama open
source closed source, GPL propietary. Murni masalah manajemen. Rata-rata
orang dagang di linux berangkat dari latar belakang 'teknis' sehingga
faktor lain (misal manajemen, marketing, keuangan dll) untuk membuat perusahaan bisa 
bertahan, 
menjadi lemah. Menurut saya itu sebabnya banyak perusahaan linux yang
sulit berkembang. Bukan karena produk atau layanannya.

RedHat secara de facto masih merupakan market leader. Kita bisa belajar
banyak dari sana. Untuk Indonesia, kita bisa belajar dari gudang linux

> 
> Ada kabar mengenai persh. yang dulu pegang MIS di RS pertamina?
> 

masih survive..

> Sekali lagi mohon dimengerti bahwa pendapat yang saya kemukakan diatas
> memang agak membahayakan bagi pemilik persh. tetapi ini hanya sebuah
> diskusi untuk melihat bagaimana sebuah bisnis opensource bisa menjadi
> liquid di indo. Bisnis tetap bisnis, entah itu menjual S/W atau menjual
> gadis :-)
>

iya nih gara gara komentar David, saham kita di wall street
jadi turun satu jengkal hehe..
 
--
fade2bl.ac - yang masih jualan palugada.. apa lu mau gua ada

-- 

Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED]

Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php

Kirim email ke