Utian Ayuba wrote:
1. Perubahan penggunaan nama resmi dari ILC (Indonesia Linux Confrence) menjadi KLI (Konfrensi Linux Indonesia) dan KPLI Meeting menjadi Munas KPLI (Musyawarah Nasional KPLI).
Munas KPLI saya tidak komen dan setuju saja. ILC menurut saya tidak perlu diganti. Ini persiapan untuk GO-INTERNATIONAL .... Kalo nama resmnya memang ILC khan bagus ... Indonesian Linux Conference.
Bagaimanapun Bahasa Inggris saat ini adalah Bahasa yang mengglobal. Diyakini lagu "Cucak Rowo" tidak akan pernah bisa mengglobal sebagaimana "IMAGINE" ..... meskipun Koko No Ro To Mo pernah meluas, tetap tidak bisa mengglobal, karena hambatan bahasa.
saya vote +1 untuk ILC
2. Memperpanjang durasi pelaksanaan Munas KPLI, misal : dua hari dua malam :D
Ini terserah panitia masing2 ILC dan situasi serta kondisi finansial (paling utama). atau bisa dipisah penyelenggaraannya misal agustus ILC desember munas KPLI :=))
3. Format pelaksanaan Munas KPLI (tetap) menjadi dua bagian utama: Pertama, peserta Munas KPLI sebagai peserta pasif (menyerap informasi dari pihak Non-KPLI, seperti pebisnis, pemerintah, institusi pendidikan, penegak hukum). Kedua, peserta Munas KPLI sebagai peserta aktif dalam diskusi topik permasalahan nasional yang menghasilkan kontribusi nasional untuk penerapan pada skala nasional juga. Sumber utama diskusi bagian kedua berasal dari bagian pertama.
ini maksudnya mengundang observer ya ... munas KPLI defaultnya peserta semua KPLI, kalo observer mau diundang dan diberi kesempatan bicara silahkan saja. Tapi munas KPLI secara khusus khan membahas KPLI, organisasi, misi, visi, evaluasi, kode etik dsb.
4. Me-"online video streaming"-kan kegiatan KLI sehingga siapapun di seluruh nusantara dimungkinkan untuk menyaksikan langsung kegiatan KLI (termasuk aktivis FOSS yang berhalangan hadir). Kalau Makassar bisa mengusahakan banwit sampai 10mb, usulan saya 1mb saja untuk akses internet peserta di lokasi, sisanya untuk streaming :D)
-- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis