--- On Thu, 11/27/08, st SABRI <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> Masih agak jauh tampaknya agar distro2 linux bisa mendukung
> mayoritas kerja dan kebutuhan user dan menjadi mayoritas.
> Pengembangan aplikasi dan proses iklan (kampanye) selalu
> membutuhkan dukungan dana amat besar dan ini salah satu
> LACKS di lingkungan Linux. Gue sendiri masih yakin, tanpa
> bergeser menjadi sebuah "industri", Linux akan
> tetap pada tempatnya sekarang, bagian dari gerakan
> romantisme dan hobi :=)
> 
> salam
> 

Saya pengguna Linux biasa, bukan "ahli" seperti kebanyakan anggota milis ini, 
tapi saya merasa lebih optimistik akan masa depan Linux di negeri ini.
Rasa optimistik itu datang dari pengalaman sehari-hari ketika mengenalkan Linux 
pada lingkungan terdekat--keluarga, teman atau rekan sekerja. Kalau ada yang 
tertarik, saya kasih CD distro Linux. Kalau ada masalah dipecahkan bersama.
Sebagai ilustrasi, ketika pertama kali "nekad" hapus OS lama di PC rumah, 
anak-anak protes. Ternyata hanya perlu waktu beberapa minggu bagi anak-anak 
untuk menyesuaikan diri.
Ada pengalaman yang cukup mengejutkan. Ketika suatu saat saya bawa pulang 
komputer baru dengan OS Wind$, anak saya yang paling kecil (8 tahun) malah 
protes: "Ayah...aku sekarang kan pakainya Ubuntu..." Dia pun minta segera 
diinstall Ubuntu saja.
Kesimpulan sementara saya, orang bisa karena biasa.
Karena itu saya berpendapat peran para aktivis Linux sangat besar kalau bisa 
digerakkan dengan benar. Bahkan saya melihat ada potensi bisnis di dalamnya. 
Seandainya teman-teman membentuk konsorsium yang dikelola sebagaimana 
"franchisor", kemudian teman-teman berbisnis sebagai "franchisee" penyedia jasa 
Linux yang mengusung brand bersama, saya yakin penetrasi pasar Linux akan cepat 
besar.

Maaf kalau ada yang kurang pas.

Effendi


      

-- 
Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info: http://linux.or.id/milis

Kirim email ke