On Sat, 2008-12-13 at 21:56 +0800, Adi Nugroho wrote:
> On Saturday 13 December 2008 17:33:05 Asri Rachman wrote:
> > Tahu sendirikan, silabus pendidikan masih under w****** , walaupaun
> > tidak disebutkan secara langsung.
> > Dibeberapa kampus juga mendrikian komunitas linux, namun exsistensi
> > mereka juga masih dibatasi.
> >
> > *jadi pusing*
> 
> Beberapa bulan yang lalu, pas mesti presentasi di STMIK Dipanegara Makassar, 
> aku minta kurikulum mereka.
> Dan ternyata...
> .....LINUX BANGET !!! .....
> 
> Semoga kampusnya Mas Asri bisa segera mengikuti.
> 
> Perlu banyak yang mengkompori.
> Baik dari dosen, yayasan, dan terutama Mahasiswa.
> 
> Oh ya, ada sedikit cerita....
> 
> Tahun lalu, Ketua I sebuah STMIK Makassar menyatakan niatnya untuk linuxasi.
> Cuman terbentur masalah kecil...
> .... mahasiswanya sih pada jago jago linux, tapi tidak semua dosen bisa 
> belajar Linux, terutama yang sudah berumur.
> Lha, kalau kurikulum dirombak, anak dan istri dari dosen dosen senior yang 
> sudah terlalu tua untuk belajar itu mesti makan apa?
> 
> Nah, kalau mau linuxasi, isu kecil tapi penting seperti ini (nafkah keluarga 
> dosen tua) mesti diperhitungkan dan dipertimbangkan juga.
> Biar bisa win win solution.
> 
> Jangan sampai semangat muda kita lupa pada kemanusiaan, hehehe....

Dosen yang sudah senior jangan dikasih "ngoprek" linux kalau tidak bisa,
khan kurikulumnya mungkin tidak hanya "ngoprek" linux.

Yang penting khan "ide" serta "pola pikir" pemecahan masalah terhadap
materi kuliah yang diberikan oleh dosen senior tersebut.

Ibarat iklan cuci rambut (perubahan dikit):
"Bapak latih aja anaknya sampai jadi bisa dan mengerti, masalah
selanjutnya biar asisten dosen yang ngurus"

> 
-- 
Tjetjep RB
http://tjetjeprb.blogspot.com
http://tjetjeprb.wordpress.com


-- 
Berhenti langganan: linux-aktivis-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info: http://linux.or.id/milis

Kirim email ke