---------- Forwarded message ----------
Date: Fri, 7 Apr 2000 04:14:51 -0700 (PDT)
From: Rinilink <[EMAIL PROTECTED]>
Reply-To: Rinilink <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [ceritaseru] TANTE AYU 

From: [EMAIL PROTECTED] (Rinilink)

Naskah di bawah ini  adalah milik Cerita-Cerita Seru.  Dilarang  keras 
memperbanyak  atau menyebarkan, sebagian atau seluruh isi cerita  ini, 
baik  dalam  bentuk hardcopy (cetakan di printer)  atau  dalam  bentuk 
softcopy (e-mail, mailing list, web page, posting di newsgroups, dll).

TANTE AYU

Hallo Mas Wiro, dan para pembaca setia, aku ingin ikutan mengisi 
CCS ini, sebenarnya sich sudah lama aku ingin menceritakan kisah-
kisahku, namun belum sempat-sempat nulisnya. Oh ya, tolong dong 
usahakan agar CCS ini memuat kisah2 yang sesungguhnya, jangan 
yang fiksi.

Oh ya, perkenankan aku memperkenalkan diri, namaku Rini, usiaku 
sekarang 23 tahun, aku bekerja sebagai salah satu karyawati di 
BUMN besar di Jakarta. Oh ya, kata temen-temen sih aku memiliki 
wajah yang cantik, dengan rambut sebahu, kulitku kuning langsat, 
tinggi 163 cm, dengan tubuh yang langsing dan seksi.

Aku ingin menceritakan pengalaman sexku yang pertama justru dari 
teman baik ibuku sendiri, peristiwa yang tak kuduga ini terjadi 
ketika aku baru saja akan masuk kelas 2 SMP, ketika aku masih 
tinggal di Yogya.

Teman Ibuku itu bernama, Ibu Rahayu, biasa dipanggil dengan Ibu 
Ayu, dan aku sendiri memanggilnya Tante Ayu. Karena hubungan yang 
sudah sangat dekat dengan Tante Ayu, ia sudah dianggap seperti 
saudara sendiri di rumahku.

Tante Ayu wajahnya sangat cantik, wajahnya tampak jauh lebih muda 
dari Ibuku, karena memang usianya berbeda agak jauh, usia Tante 
Ayu ketika itu sekitar 28 tahun-an. Selain cantik Tante Ayu 
memiliki tubuh yang langsing, namun padat dan seksi.

Kejadian ini bermula ketika liburan semester, waktu itu kedua 
orangtuaku harus pergi ke Madiun  karena ada perayaan pernikahan 
saudara. Karena aku dan Tante Ayu cukup dekat, maka aku minta 
kepada ibuku untuk menginap saja di rumah Tante Ayu yang tidak 
jauh dari rumahku selama 5 hari itu. Dan kebetulan suami Tante 
Ayu juga sedang di luar kota, karena memang suaminya sering 
sekali ditugaskan ke luar kota, sehingga Tante Ayu sering sendir-
ian di rumah.

Hari-hari pertama kulewati dengan  ngobrol-ngobrol sambil bercan-
da-ria, atau shopping berdua dengan Tante Ayu, sering juga kami 
bermain bermacam permainan seperti halma, atau monopoli, karena 
memang Tante Ayu orangnya sangat pintar bergaul dengan siapa 
saja. Ketika suatu hari, sehabis makan siang, tiba-tiba Tante Ayu 
berkata kepadaku, "Rin... kita main dokter-dokteran yuk.., seka-
lian Rini Tante periksa beneran, mumpung gratis." Memang kata 
Ibuku dahulu Tante Ayu pernah kuliah di fakultas kedokteran, 
namun putus di tengah jalan karena menikah. "Ayoo..." sambutku 
dengan senang. 

Kemudian Tante Ayu mengajakku ke kamarnya, lalu mengambil sesuatu 
dari lemarinya, rupanya ia mengambil stetoskop, mungkin bekas 
yang dipakainya ketika kuliah dulu. "Nah Rin, kamu buka deh 
bajumu, terus tiduran di ranjang. "Baik Tante", kataku, lalu aku 
membuka kaosku, dan mulai hendak berbaring. Namun Tante Ayu 
bilang, "Lho... BH-nya sekalian dibuka dong.., biar Tante gampang 
meriksanya."  Aku yang waktu itu masih polos, dengan lugunya aku 
membuka BH-ku, sehingga kini terlihatlah buah dadaku yang masih 
mengkal. "Wah... kamu memang benar-benar cantik Rin..." kata 
Tante Ayu. Kulihat matanya tak berkedip memandang buah dadaku, 
dan aku hanya tertunduk malu.

Setelah terlentang di atas ranjang, dengan hanya memakai rok mini 
saja, Tante Ayu mulai memeriksaku. Mula-mula di tempelkannya 
stetoskop itu di dadaku, rasanya dingin..., lalu Tente Ayu men-
yuruhku bernafas sampai beberapa kali, setelah itu Tante Ayu 
mencopot stetoskopnya. 

Kemudian Tante Ayu tersenyum kepadaku, sambil tangannya menyentuh 
lenganku, lalu mengusap-usapnya dengan lembut, "Waah... kulit 
kamu halus ya, Rin... Kamu pasti rajin merawatnya.", katanya. Aku 
diam saja, aku hanya merasakan sentuhan dan usapan lembut Tante 
Ayu. Kemudian usapan Tante Ayu bergerak naik ke pundakku. Setelah 
itu tamgan Tante Ayu merayap mengusap perutku. Aku hanya diam 
saja merasakan perutku diusap-usapnya, sentuhan Tante Ayu benar-
benar terasa lembut, dan lama-kelamaan terus terang aku mulai 
jadi agak terangsang oleh sentuhannya, sampai-sampai bulu tangan-
ku merinding dibuatnya. 

Lalu Tante Ayu menaikan usapannya ke pangkal bawah buah dadaku 
yang masih mengkal itu, mengusap mengitarinya,  lalu mengusap 
buah dadaku, Ih..... baru kali ini aku merasakan yang seperti 
itu, rasanya halus, lembut, dan geli, bercampur menjadi satu.

Namun tidak lama kemudian,  Tante Ayu menghentikan usapannya. Dan 
aku kira... yah, hanya sebatas ini perbuatannya. Tapi kemudian 
Tante Ayu bergerak ke arah kakiku. "Nah.., sekarang Tante periksa 
bagian bawah yah...", katanya. Setelah diusap-usap seperti tadi 
yang terus terang membuatku agak terangsang, aku hanya bisa 
mengangguk pelan saja.

Saat itu aku masih mengenakan rok miniku, namun tiba-tiba Tante 
Ayu menarik dan meloloskan celana dalamku. Tentu saja aku keget 
setengah mati, " Ih... Tante koq celana dalam Rini dibuka.....?" 
kataku dengan gugup. "Lho... khan mau diperiksa.., pokoknya Rini 
tenang aja....", katanya dengan suara lembut sambil tersenyum, 
namun tampaknya mata dan senyum Tante Ayu penuh dengan maksud 
tersembunyi. Tetapi saat itu aku sudah tidak bisa berbuat apa-
apa.

Setelah celana dalamku diloloskan oleh Tante Ayu, Tante Ayu duduk 
bersimpuh di hadapan kakiku. Tante Ayu tak berkedip menatap 
vaginaku yang masih mungil, dengan bulu-bulunya yang masih sangat 
halus dan tipis. Lalu kedua kakiku dinaikkan ke pahanya, sehingga 
pahaku menumpang di atas pahanya. Lalu Tante Ayu mulai mengelus-
elus betisku, halus dan lembut sekali rasanya, lalu diteruskan 
dengan perlahan-lahan meraba-raba pahaku bagian atas, lalu ke 
paha bagian dalam, ..Hiii..... aku jadi merinding rasanya. 
"Tante....", suaraku lirih. "Tenang sayang.., pokoknya nanti kamu 
merasa enak...", katanya sambil tersenyum.

Tante Ayu lalu mengelus-elus selangkanganku, perasaanku jadi 
makin nggak karuan rasanya. Kemudian, dengan jari telunjuknya 
yang lentik, Tante Ayu menggesekkannya ke bibir vaginaku dari 
bawah ke atas, "Aaaaaaaaahhh....... Tanteee.........", jeritku 
lirih. "Ssssttt..... hmmmm..... enakkan....?", katanya. Mana 
mampu aku menjawab, malahan Tante Ayu mulai meneruskan lagi 
menggesekan jarinya berulang-ulang. Tentu saja ini membuatku 
makin nggak karuan, aku menggelinjang-gelinjang, mengeliat-nge-
liat kesana-kemari. "Sssssttthhhhh..... aaaaaahhhhh...... 
Tante......... aaaaaaaaahhhh..........", eranganku terdengar 
lirih, dunia serasa berputar-putar, kesadaranku bagaikan  terbang 
ke langit. Vaginaku rasanya sudah basah sekali karena aku memang 
benar-benar sangat terangsang sekali...

Setelah Tante Ayu merasa puas dengan permainan jarinya, Tante Ayu 
menghentikan sejenak permainannya itu, tapi kemudian wajahnya 
mendekati wajahku, aku yang antara sadar dan nggak sadar, hanya 
bisa melihatnya pasrah. Wajahnya semakin dekat, kemudian bibirnya 
mendekati bibirku, lalu ia mengecupku dengan lembut, rasanya 
geli-geli, lembut, dan basah. Namun Tante Ayu bukan hanya menge-
cup, ia lalu melumat habis bibirku sambil memainkan lidahnya, 
hiiii... rasanya jadi makin geli.... apalagi ketika lidah Tante 
Ayu memancing lidahku, sehingga aku nggak tau kenapa, secara 
naluri jadi terpancing, sehingga lidahku dengan lidah Tante Ayu 
saling bermain, membelit-belit, tentu saja aku jadi semakin 
nikmat kegelian....

Kemudian Tante Ayu mengangkat wajahnya dan memundurkan badannnya. 
Entah apa lagi pikirku, aku toh sudah pasrah... Dan eh... gila... 
Tante Ayu menyeruakkan kepalanya ke selangkanganku, kedua pahaku 
diletakkan diatas pundaknya, sehingga kedua paha bagian dalamku 
seperti menjepit kepala Tante Ayu. 

Lalu tanpa sungkan-sungkan lagi Tante Ayu mulai menjilati bibir 
vaginaku. "Aaaaaaaa...... Tanteeee.......!", aku menjerit, walau-
pun lidah Tante Ayu terasa lembut, namun jilatan Tante Ayu itu 
terasa menyengat vaginaku dan menjalar ke seluruh tubuhku, namun 
Tante Ayu justru menjilati habis-habisan bibir vaginaku, lalu 
lidahnya masuk ke dalam vaginaku, dan menari-nari di dalam vagi-
naku. Lidah Tante Ayu mengait-ngait kesana-kemari menjilat-jilat 
seluruh dinding vaginaku. Tentu saja aku makin menjadi-jadi, 
menjerit-jerit nggak karuan "...Aaaaaahhh..... Tanteeeee......... 
aaaaaaaaa..... auuu..... aaaaaaaahhh......!". Aku menggelinjang-
gelinjang seperti kesurupan, mengeliat kesana-kemari merasakan 
kegelian bercampur dengan kenikmatan yang amat sangat... Namun 
Tante Ayu dengan kuat memeluk kedua pahaku di antara pipinya, 
sehingga walaupun aku mengeliat kesana-kemari, namun Tante Ayu 
tetap mendapatkan yang diinginkannya. Jilatan-jilatan Tante Ayu 
benar-benar membuatku bagaikan orang lupa daratan, vaginaku sudah 
benar-benar banjir dibuatnya, membuat Tante Ayu menjadi semakin 
liar, ia bukan cuma menjilat-jilat, bahkan menghisap, menyedot-
nyedot vaginaku. Cairan lendir vaginaku bahkan disedot Tante Ayu 
habis-habisan. Sedotan Tante Ayu di vaginaku sangat kuat, membuatku 
jadi samakin kelojotan.

Kemudian Tante Ayu sejenak menghentikan jilatannya. Dengan jarinya 
ia membuka bibir vaginaku, lalu di sorongkan sedikit ke atas. 
Aku saat itu tidak tahu apa maksud Tante Ayu, rupanya Tante Ayu 
mengincar kelentitku. Tante Ayu menjulurkan lidahnya, lalu diji-
latnya kelentitku, "Aaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh...........", tentu 
saja aku menjerit keras sekali, aku merasa seperti kesetrum, 
karena ternyata itu bagian yang paling sensitif buatku. Begitu 
kagetnya aku merasakannya, aku sampai menggangkat pantatku. Tante 
Ayu malah menekan pahaku ke bawah, sehingga pantatku nempel lagi 
ke kasur, dan terus menjilati kelentitku sambil dihisap-hisapnya, 
"....Aaaaaaaaaaa......... aaaaaauuhhh...... aaaaaaahhhhhh.....!", 
jeritku semakin menggila...

Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang amat sangat, yang ingin 
keluar dari dalam vaginaku, seperti mau pipis, dan aku tak kuat 
menahannya, namun Tante Ayu yang sepertinya sudah tahu, malahan 
menyedot kelentitku dengan kuatnya, sehingga..." 
Tanteeeee......... Aaaaaaaaaaaaa..............!", tubuhku terasa 
tersengat tegangan tinggi, seluruh tubuhku menegang, tak sadar 
kujepit dengan kuat pipi Tante Ayu dengan kedua pahaku diselang-
kanganku. Lalu tubuhku bergetar bersamaan dengan keluarnya cairan 
vaginaku banyak sekali, dan tampaknya Tante Ayu tidak menyia-
nyiakannya disedotnya vaginaku, dihisapnya seluruh cairan vagina-
ku. Tulang-tulangku terasa lolos, lalu tubuhku terasa lemas 
sekali.......

Tante Ayu kemudian memelukku, lalu mengecup bibirku. "Gimana 
Rin..., enak khan...?". Namun aku sudah tak mampu menjawabnya 
nafasku tinggal satu-satu, aku hanya bisa mengangguk sambil 
tersipu malu. Aku tidak percaya bisa diperlakukan begini oleh 
Tante Ayu, dan tidak pernah kusangka, karena sehari-hari Tante 
Ayu tampak begitu cantik dan anggun. Dan akhirnya aku yang sudah 
amat lemas terlelap di pelukan Tante Ayu......

Setelah  kejadian itu, pada mulanya aku benar-benar merasa gam-
ang, perasaan-perasan aneh berkecamuk dalam diriku, walaupun 
ketika waktu itu, saat aku bangun dari tidurku Tante Ayu telah 
berupaya menenangkanku dengan lembut. Namun entah dech kenapa, 
setelah beberapa hari kemudian, koq rasanya... aku jadi kepengin 
lagi,.... abisnya kalau diingat-ingat sebenarnyaaaa... enak 
sich.... hi..hi..hi.... . Jadi sepulang sekolah aku mampir ke 
rumah Tante Ayu, tentu saja aku malu mengatakannya, aku hanya 
pura-pura ngobrol kesana-kemari, sampai akhirnya Tante Ayu mena-
warkan lagi untuk main-main seperti kemarin dulu, barulah aku 
menjawabnya dengan mengangguk malu-malu...

Begitulah kisah pengalamanku, ketika pertamakali aku merasakan 
pertamakali yang namanya sex itu. Selanjutnya masih banyak sebe-
narnya sich kisahku yang bisa kuceritakan, misalnya seperti 
ketika aku sudah kuliah dan kost sekamar berdua dengan teman 
wanita ku, lalu ketika aku jadi Asisten Dosen dan ngerjain salah 
satu mahasiswiku, hi..hi..hi.., dan masih banyak lagi.... Pokokn-
ya sabar dech, nanti pasti aku ceritain, Ok......

Oh ya, buat para Pembaca Wanita, siapa saja, dimana saja, yang 
ingin berkenalan denganku, atau ingin berbagi kisahnya kepadaku, 
silakan langsung yach ke e-mail-ku ini   [EMAIL PROTECTED]  
Tapi ingat ini khusus untuk wanita lho........ (Sorry dech..... 
kalau cowok tidak dilayani)..... Bye.............


------------------------------------------------------------------------
GET A NEXTCARD VISA, in 30 seconds!  Get rates as low as 2.9%
Intro or 9.9% Fixed APR and no hidden fees.  Apply NOW!
http://click.egroups.com/1/936/1/_/26004/_/955121598/
------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------
CERITA-CERITA SERU(tm) - Enak di klik tur saru
http://www.radiolink.net/wiro

Berlangganan          : [EMAIL PROTECTED]
Mengirim cerita       : [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan : [EMAIL PROTECTED]

Arsip cerita seru yang lama bisa ditemukan di:
http://ceritaseru.cjb.net

Milis  ini dirawat oleh para sukarelawan. Mereka akan bekerja  optimal 
bila  anda  tidak mengirimkan email dalam bentuk apapun ke  milis  ini 
kecuali email yang berisi naskah cerita erotis atau cerita menarik.

Mau dikirimi cerita-cerita lucu?
Kirim e-mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED]

Mau gambar XXX gratis yang dikirim lewat e-mail?
Kunjungi: http://go.to/gambarseru



- Kirim bunga untuk handaitaulan & relasi di jakarta www.indokado.com 
-- Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/
To unsubscribe, e-mail : [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, e-mail   : [EMAIL PROTECTED]
Autoresponders Netiket : [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke