Hidup Bersama secara Harmonis

Y.A. Maha Biksu Thich Nhat Hanh

Diterjemahkan oleh: Kurniawati dan diedit oleh: Jimmy Lominto

 

 (bag 12)

Jika anda ingin berhasil dalam latihan anda, jika anda ingin sampai pada 
transformasi dan penyembuhan, anda sebaiknya mengandalkan Latihan Perhatian 
Penuh dan anda sebaiknya mengandalkan sahabat spiritual anda. Sahabat spiritual 
anda adalah seseorang yang melakukan Latihan Perhatian Penuh. Ia solid, punya 
kebebasan dalam diri, dan tanpa rasa takut. Jika kita berada di dekat orang 
semacam itu, kita aka nmenikmati kebebasan, ketidaktakutan, serta soliditas 
orang itu. Jika dalam kehidupan kita, kita miliki dua hal ini, Latihan 
Perhatian Penuh dan sahabat spiritual, maka kehidupan kita pun akan merupakan 
sebuah keberhasilan. Jangan sampai pernah kita biarkan kedua hal ini terlepas 
dari tangan kita—sebenarnya dua hal ini manunggal adanya. Jika kita belum punya 
sahabat spiritual, kita perlu cari dan temukan sahabat spiritual itu. Jika kita 
belum punya Latihan Perhatian Penuh, kita perlu cari dan temukan Latihan 
Perhatian Penuh.

  Dalam hubungan kita dengan orang-orang yang kita cintai, dengan ayah, ibu, 
ataupun anak-anak kita, seandainya ada kesulitan, seandainya ada penderitaan, 
kita bisa andalkan Latihan Perhatian Penuh dan sahabat spiritual kita untuk 
membangun kembali komunikasi, sehingga kita bisa dengan mudah menggunakan cara 
bicara yang penuh cinta kasih serta mendengarkan secara mendalam agar dapat 
membawakan kebahagiaan pada keluarga kita dan membuka jalan menuju masa depan 
yang baik. Waktu kita belajar bagaimana mendengarkan secara mendalam dan 
menggunakan cara bicara yang penuh cinta kasih, kita bisa mulai membangun 
komunikasi kembali antara kita dengan ibu atau ayah kita, istri atau suami 
kita. Kalau kita belum bisa bicara secara langsung pada mereka, kita bisa 
tuliskan mereka surat, karena tulis surat juga merupakan satu cara 
berkomunikasi dan bisa menjadi seni yang sangat dalam. Kita tuliskan apa yang 
ingin kita katakan dalam surat…mungkin kita tidak bisa mengatakan hal ini 
kepadanya, kita
 merasa canggung untuk mengatakannya, tapi kita bisa duduk dalam kamar kita, 
ambil selembar kertas dan pena, dan kita katakan, “Papa sayang, tahukah papa 
saya sayang papa? Saya ngerti papa sedang menderita, saya ngerti 
kesulitan-kesulitan papa, dan saya ingin kasih tahu papa, saya sayang papa, 
saya ngerti papa, dan saya ingin papa bahagia.” Kita bisa tuliskan di kertas 
dan ketika ayah kita membacanya, hatinya akan merasa lega. Sebuah benih 
penderitaan telah dikenali seseorang dan ada orang yang dapat memahami dia. Dan 
orang itu bisa jadi adalah anak kandungnya—bisa juga kan sahabat spiritual kita 
adalah anak kita sendiri?

Saya sudah mengadakan retret untuk anak-anak di Eropa maupun Amerika. Setelah 
berlatih selama lima atau tujuh hari, mereka pulang dan berdamai kembali dengan 
ayah dan ibu mereka. Setelah itu, mereka malah membawa ayah dan ibu mereka ke 
pusat latihan. Bahkan anak berusia dua belas atau tiga belas tahun bisa 
memainkan peran kalyanamitra bagi ayah dan ibu mereka dan banyak anak yang 
telah berhasil. Ini sungguh memberikan saya banyak keyakinan dan kebahagiaan. 
Jika anak saya masuk ke jalan gelap, jalan yang membahayakan, saya adalah ayah 
atau ibu, saya mencemaskan anak saya, dan saya tidak bisa berkomunikasi 
dengannya, nah, metode yang digunakan tetaplah metode mendengarkan secara 
mendalam, bicara dengan penuh cinta kasih, dan berlatih Latihan Perhatian 
Penuh. Kita bisa berlatih, kita bisa bicara dengan segenap cinta kasih kita, 
dan kita bisa katakan, “Anakku sayang, mama tahu kamu ada kesulitan, mama tahu 
kamu menderita dan kamu belum sanggup mengatakannya. Dulu mama belum punya
 kapasitas untuk mendengarkan kamu, tapi sekarang, mama sudah mulai sebuah 
latihan, mama sudah bisa mendengarkan kamu. Jadi, tolong beritahukanlah mama, 
apakah mama telah melakukan kesalahan yang membuat kamu menderita?” Jika anak 
itu bisa mengatakan apa hal itu, penderitaannya akan jauh berkurang. Dan jika 
anda merasa malu, jika anda belum sanggup mengatakan hal ini kepada anak anda, 
anda bisa tulis surat kepadanya.  

Kita telah kehilangan anak-anak kita. Kita tidak bisa lagi berkomunikasi dengan 
mereka, kita tidak dapat berbagi keindahan dan hal-hal yang  baik dengan 
mereka. Itu adalah kegagalan besar. Kita telah terima begitu banyak permata 
berharga dari budaya maupun dari ajaran Buddha, tapi karena kesulitan 
komunikasi kita dengan anak-anak kita, maka belum bisa kita wariskan pada 
mereka hal-hal yang berharga dan bernilai dari budaya kita. Jadi, jika kita 
ingin wariskan hal-hal berharga itu, kita perlu komunikasi. Hanya ada satu cara 
untuk membangun komunikasi kembali, yaitu dengan mendengarkan secara mendalam 
dan bicara dengan penuh cinta kasih. Kita punya pena, kita punya  kertas, jadi, 
mengapa tidak tulis  surat untuk membuka pintu komunikasi yang sudah tertutup 
rapat sekian lama? Anak kita sedang menempuh jalan yang gelap dan berbahaya. 
Kita harus menjadi kalyanamitra untuk anak kita. Mengapa tidak? Kita adalah 
ayah, kita adalah ibu. Kita harus tolong anak kita. Kita harus menjadi
 kalyanamitra anak kita. Kita harus latih cara bicara yang penuh cinta kasih 
dan mendengarkan secara mendalam agar dapat membuka pintu komunikasi kembali.

Manakala kita dapat membujuk anak kita, akan ada masa depan. Sebab apa  masa 
depan kita jika masa depan itu bukan anak kita? Jika kita kehilangan anak kita, 
kita tidak punya masa depan. Anak kita akan melanjutkan kita di masa mendatang 
dan akan membawa kita ke masa yang akan datang. Jika kita kehilangan anak kita, 
bagaimana kita bisa ada kelanjutan, bagaimana kita bisa lanjut ke masa yang 
akan datang? Maka dari itu, kita harus berlatih agar dapat membangun komunikasi 
kembali, sehingga kita dapat mewariskan budaya leluhur kita kepada anak-anak 
kita. Jika semua anak terputus dari orang tua mereka karena marah, seluruh 
tradisi kebudayaan akan terputus, dan semua hal berharga yang telah diwariskan 
leluhur kita tidak akan dapat diturunkan. Jika kita bisa mewariskan hal-hal 
tersebut, itu akan merupakan hadiah yang menakjubkan bagi masyarakat kita. Di 
dalam masyarakat kita ada begitu banyak setan kelaparan, ada begitu banyak 
orang muda yang gentayangan, kelaparan, tanpa sedikit pun
 keyakinan pada budaya mereka, keluarga mereka, orang tua mereka, tidak 
berkeyakinan pada sekolah atau universitas, tidak berkeyakinan pada nilai-nilai 
yang kita terima. Mereka tidak punya tempat berlindung, mereka seperti setan 
kelaparan, tanpa cinta kasih, tanpa pengertian. Dalam kehidupan sehari-hari, 
kita telah memikirkan begitu banyak setan kelaparan, anak muda masa kini. Di 
antara anak muda masa kini, ada begitu banyak makhluk gentayangan, yang tidak 
punya keyakinan terhadap apa pun yang ada dalam budaya mereka. Maka dari itu, 
tugas orang tua serta kakek dan nenek adalah menjadi kalyanamitra anak-anak 
maupun cucu-cucu mereka. Itulah hadiah terbesar yang dapat kita berikan pada 
anak-anak kita. Itulah caranya bagi kita untuk menjadi bodhisatwa: kita adalah 
ayah anak-anak kita, tapi kita juga adalah sahabat anak-anak kita. Kita ingin 
bisa menghidupkan kembali komunikasi antara ayah dan anak. Jika kita dapat 
melakukannya, kita adalah siswa Bodhisatva Awalokiteswara.

 

(lonceng)

 

(Akhir ceramah) 

 

==============================================================

Bagi saudara-saudari seDharma yang tertarik untuk Belajar, Berlatih, dan 
Berbagi Hidup Berkesadaran serta mengembangkan Socially Engaged Buddhism* (SEB) 
di Indonesia silahkan bergabung dengan kami di Milis Dharmajala. 

*Agama Buddha yang terjun aktif ke dalam segala aspek kehidupan manusia  
seperti urusan sosial kemasyarakatan, budaya, ekonomi, politik,  perlindungan 
lingkungan hidup…dsbnya tapi yang dilakukan secara PENUH KESADARAN atau dengan 
PERHATIAN PENUH.

Silahkan kunjungi:        
http://groups.yahoo.com/group/Dharmajala/
  

Untuk bergabung, kirimkan email ke:
[EMAIL PROTECTED]
  

 

Dharmajala bertujuan untuk:

Menyingkap Tabir Ketidaktahuan
Membongkar Sekat Ketidakpedulian
Menganyam Tali Persahabatan 
Merajut Jaring Persaudaraan
Saling Asah, Asih, dan Asuh dalam Semangat Sanggha 
Aktif Mengupayakan Transformasi Diri Transformasi Sosial
Melalui Hidup Berkesadaran

=========================================================


                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Small Business - Try our new resources site! 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Would you Help a Child in need?
It is easier than you think.
Click Here to meet a Child you can help.
http://us.click.yahoo.com/0Z9NuA/I_qJAA/i1hLAA/b0VolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

** Kunjungi juga website global Mabindo di www.mabindo.org ** 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/MABINDO/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke