Kita analisa bersama, orang buta dan orang tidak buta.
Coba kita beri pertanyaan pada orang buta dan orang tidak buta.
Kamu bisa lihat apa ?
Orang buta : aku tidak lihat apa-apa
Orang tidak buta : aku melihat gunung, laut, dan macam-macam lainnya

Kemudian masukkan keduanya ke dalam kamar gelap
Lalu kita tanya kembali, Kamu bisa lihat apa?
Orang buta : aku tidak lihat apa-apa
Apa betul, kamu tidak lihat apa-apa?
Orang buta : oh, aku cuma lihat gelap gulita
Orang tidak buta : aku tidak lihat apa-apa
Apa betul, kamu tidak lihat apa-apa?
Orang tidak buta : oh, aku cuma lihat gelap gulita

Berati meskipun mata buta, di dalam kamar gelap, dia masih kelihatan
gelap gulita, Khan.

Juga berarti sama saja dengan mata tidak buta, di dalam kamar gelap,
tidak lihat apa-apa, hanya kelihatan gelap gulita, khan

Jadi kesimpulannya, mata buta dan mata tidak buta, sama-sama bisa
melihat gelap gulita, meskipun di dalam kamar gelap.

Kalau begitu, yang bisa melihat itu siapa?
Yang bisa membedakan gelap dan terang itu siapa?
Kalau kita jawab mata yang bisa melihat dan membedakan, tentu jawaban
ini salah,
karena meskipun mata tidak buta di dalam kamar gelap, tetap tidak
lihat apa-apa, sama dengan mata buta hanya lihat gelap gulita.

Kalau bukan mata yang bisa lihat dan yang bisa membedakan terang dan gelap,
Lantas siapa yang bisa melihat dan bisa membedakan terang dan gelap itu?

Jadi kesimpulan terakhir, sebenarnya ada satu yang bisa melihat dan
membedakan terang dan gelap itu, sedangkan mata hanyalah alat /
anggota badan jasmani untuk melihat.
Satu yang bisa melihat baik di tempat gelap atau tempat terang, inilah
kita sebut roh suci kita sendiri, inilah kita sebut badan asli kita
sendiri (orang asli), sedang mata / badan jasmani ini disebut orang
palsu.

Coba di analisa kembali, kalau kita lihat mayat di rumah sakit, baik
mayat orang buta atau mayat orang tidak buta, kedua mayat orang itu,
kedua matanya sama-sama tidak bisa lihat dan membedakan padahal
matanya masih menempel pada badannya, sebab apa?
Sebab satu yang bisa melihat atau disebut roh suci atau disebut badan
asli sendiri pada mayat itu sudah pergi entah kemana, maka kedua mayat
itu tidak bisa melihat dan membedakan.
Maka itu, yang penting ini adalah satu roh suci kita sendiri itu, bagi
Buddha yang dibina dan diajarkan adalah bertemu dengan satu roh suci
dirinya sendiri, baru bisa hidup langgeng selamanya.
Apakah bisa di terima?,
kalau pengetahuan rohani ini tidak bisa diterima, maka hidup kita ini
hanya cari uang dan tunggu hari mati saja, semuanya hampa.




** MABINDO - Forum Diskusi Masyarakat Buddhis Indonesia **

** Kunjungi juga website global Mabindo di http://www.mabindo.org **




SPONSORED LINKS
Buddha Buddhism Buddhism religion


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke