Boleh juga tuh idenya bro Wayan untuk direalisasikan
   
  

Wayan Budi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          

Melihat undangan2 kegiatan keagamaan yang berbayar,
saya pribadi menganggap membayar/kontribusi/pengganti makalah
atau istilah apapun yang buntutnya adalah membayar
sejumlah uang tertentu untuk menyokong terselenggaranya
acara tersebut adalah sesuatu yang lumrah. 

Tapi ketika saya menelaah lebih lanjut misalnya seminar/tour
di hotel bintang **** terbersit di benak saya sebuah pertanyaan
apakah nantinya hanya orang2 yang benar2 punya uang lebih saja yang
sanggup ikut acara seperti itu? 

Mencari untung untuk organisasi memang
sesuatu yang wajar,tapi kalau kita juga memiliki kepedulian
yang dalam batas wajar kenapa tidak?

Saya yang umat awam ini ada saran mungkin ada baiknya kita juga 
berbagi dengan mereka yang tidak mampu dengan cara subsidi silang
(hitung2 berdana)dan menyediakan prosentase seat beberapa persen 
bagi mereka yang tidak mampu tapi berkeinginan untuk turut serta 
dalam acara tsb.
Dan tidak perlu nunjukkin kartu miskin lah untuk itu! Panitia seharusnya
bisa menentukan siapa yang layak. Memang sih acara itu sendiri juga
dinyatakan untuk pengembangan sosial, tapi kan lebih baik memberi
kebahagiaan langsung kepada yang membutuhkan.

Mungkin suatu waktu umat Buddha mengadakan Charity Tour ke desa-desa
Buddhis spt Temanggung, Klaten, Blitar dsb di pelosok Indonesia (saya pernah
lihat video Teman2 Hikmahbuddhi pernah melakukan ini). Mencoba hidup dalam
suasana keseharian mereka, turut serta dalam masa tanam/panen. Lumayan buat
ngilangin stress di akhir pekan atau masa liburan. 

Saya pikir Agama sebagai aktivitas sosial-religi adalah wahana yang
mempertemukan orang2 dengan 
keyakinan yang sama untuk saling berinteraksi antar sesama.

Saatnya umat Buddha untuk lebih melihat lingkungan sekeliling, masih banyak
umat Buddha yang hidupnya sederhana atau bahkan jauh dari yang kita
bayangkan.Mereka pun haus akan Dhamma mereka juga pasti sangat senang
kalau mendapat kunjungan dari rekan2 se-dhamma.

Seminar2 Dhamma seyogianya bisa dilakukan di vihara-vihara untuk
penghematan, dan kalaupun membayar; paling tidak 'membayar' untuk
pengembangan vihara yang dipinjam tempatnya untuk penyelenggaraan . 

Semoga agama Buddha tidak dicap sebagai agama untuk kalangan tertentu saja.
Yuk kita sama-sama melayani sesama umat Buddha sebagai bentuk praktek
Dhamma. Semoga apa yang terbersit di benak saya dapat dipertimbangkan
oleh rekan2 penyelenggara atau yang akan menyelenggarakan kegiatan.

Rgds,
Wayan



         

                
---------------------------------
Ring'em or ping'em. Make  PC-to-phone calls as low as 1ยข/min with Yahoo! 
Messenger with Voice.

[Non-text portions of this message have been removed]





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Something is new at Yahoo! Groups.  Check out the enhanced email design.
http://us.click.yahoo.com/SISQkA/gOaOAA/yQLSAA/b0VolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

** MABINDO - Forum Diskusi Masyarakat Buddhis Indonesia **

** Kunjungi juga website global Mabindo di http://www.mabindo.org ** 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/MABINDO/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke