Sungguh sulit terlahir menjadi manusia, lebih sulit lagi terlahir dan menjadi gelandangan.
Bagaimanakah hidup para gelandangan? Bagaimana mereka tidur? Bagaimana mereka makan? Apa kegiatan mereka sehari-hari? Andaikan mereka sakit atau sudah tua dan membutuhkan bantuan, siapakah yang akan menolong? Bagaimana masa depan mereka? Dapatkah anda memahami pertanyaan-pertanyaan ini? Yah memang mungkin sehari-hari kita pernah bertatap muka dengan para pengemis, para pengamen, para pemulung sampah. Kemungkinan mereka juga para gelandangan yang ketika malam hanya bisa berbaring di lantai stasiun kereta, di kolong jembatan, ataupun di pinggir jalan beratapkan langit, beralaskan kardus atau plastik seadanya. SADARKAH KITA AKAN KEHADIRAN MEREKA??? Atau kita hanya melihat mereka sekilas saja tanpa berusaha memahami bahwa kehidupan kita sangatlah jauh lebih baik dibandingkan mereka. Pada hari jumat tanggal 15 september 2006, saya diajak untuk mengikuti sebuah kegiatan yang dinamakan "Serangan Fajar". Saya cukup terkesan dengan namanya serta penasaran akan kegiatan yang dilakukan, sehingga saya menerima ajakan itu. Kita mengadakan janji berkumpul di apartemen Mediterania pada pukul 21.30. Kelompok yang berkumpul di mediterania berjumlah 11 orang yang datang dari latar belakang berbeda ras, suku, dan juga agama. Kelompok ini dipimpin oleh Budi. Ternyata hari itu terdapat tiga peserta lainnya yang sama-sama baru pertama kali ikut kegiatan ini seperti saya. Kamipun berbincang-bincang dan diberikan sedikit briefing di café ss lobby c. Ternyata ada kelompok satunya lagi yang dipimpin oleh dokter Asmoro dan kita akan bertemu di stasiun Gambir. Perjalanan pun dimulai dengan dua buah mobil menuju stasiun gambir,disana kami bergabung dengan kelompok dokter Asmoro. Di pelataran parkir terdapat sekelompok gelandangan sekitar 30 orang, sungguh sedih melihat mereka tidur beralaskan kardus atau plastik dan beratapkan langit. Sebagian dari kami ada yang membagikan snack dan susu untuk anak-anak serta mengajak bicara mereka, sebagian ada yang berbincang-bincang dengan yang dewasa dan tua, dan sebagin sisanya membantu pengobatan dengan dokter Asmoro. Di sini saya hanya memperhatikan dan sedikit bertanya pada seorang ibu karena masih canggung. Akhirnya saya diminta membantu mengukur tekanan darah para gelandangan yang akan diperiksa oleh dokter. Mereka memiliki berbagai macam penyakit, dari seorang bayi yang sedang demam tinggi sampai bapak-bapak yang diduga mengidap Lepra. Dokter pun memeriksa mereka satu persatu dengan penuh perhatian dan memberikan nasehat serta obat seadanya. Dari satasiun Gambir kami menuju tempat kedua yaitu stasiun Juanda. Di sini terdapat sekitar 60 gelandangan. Pada saat kami datang sekitar pukul 23.00 mereka sudah tertidur. Mungkin karena telah lelah mencari sekeping uang untuk makan sejak pagi. Kamipun membangunkan mereka satu persatu, membagikan snack dan bertanya "apakah anda sehat-sehat saja?". Yang sakit akan diperiksa oleh dokter. Di sinilah saya mengerti mengapa dinamakan "Serangan Fajar". Saya pun berkeliling untuk melihat dengan lebih jelas lingkungan tidur mereka sungguh sangat menyentuh hati saya ada yang sendiri, ada yang keluarga kumpul di satu tempat, ada yang beramai-ramai dari bayi, anak kecil hingga orang yang sudah sangat tua. Saya pun menggunakan kesempatan untuk berbincang-bincang dengan beberapa dari mereka. Ada seorang yang sehari-harinya menjadi pemulung sampah. Ia mengatakan bahwa bukanlah kemauan dia untuk hidup seperti itu. Ia sudah putus asa mencari kerja. Ia sudah mencoba berkali-kali mencari kesempatan kerja,tetapi tidak satupun yang ia dapatkan. Ia mengatakan dengan kondisinya yang kurang pendidikan serta tanpa kemampuan apa-apa membuatnya menjadi seperti saat ini. Hal ini mengartikan bukan berarti ia tidak mau menjadi lebih baik, hanya kondisi yang keras terhadapnya. Ada juga seorang anak kecil berumur kira-kira sepuluh tahun yang kabur dari orangtua-nya. Ia tidak dapat menerima ibunya yang suka memarahinya, sehingga ia terdampar sebagai pengamen dan pengemis di kereta atau bis kota. Saya melihat keputusasaan dalam hidupnya yang masih muda itu. Andai ia mendapat pendidikan, andai ia mendapat kondisi yang lebih baik. Di tempat berikutnya yaitu stasiun mangga besar, sebagian dari kami mencoba menggerebek anak-anak yang suka NGELEM (menghirup lem sebagai narkotik), cukup sulit menemukan mereka. Dengan sedikit usaha dan informasi kami menemukan dua anak. Mereka kemudian diberikan susu serta beberapa nasehat dari dokter. Sungguh masa kecil yang suram, dengan lem ditangan dan hidup yang tidak menentu di jalanan, apa jadinya mereka dewasa nanti? Berikutnya kami menuju ke daerah terakhir yaitu kota atau glodok, karena waktu itu telah menunjukkan pukul 02.00 pagi para gelandangan telah tertidur pulas, jadi mereka hanya dibangunkan untuk ditanya apakah sehat-sehat saja? Jika sakit akan diperikasa oleh dokter, saya mendapatkan seorang diantara mereka yang menceritakan sebagian kisah perjalanannya dalam mencari pekerjaan yang sangat sulit ia dapatkan sehingga akhirnya menjadi pemulung. Bahkan ia pun meminta kepada saya pekerjaan, ini menunjukkan mereka memiliki keinginan untuk mendapatkan pekerjaan untuk memperbaiki kondisi hidupnya, sungguh memilukan saya belum dapat membantu mereka, bagaimana dengan anda? Ini hanya beberapa contoh kecil dari sekian banyak gelandangan yang setiap harinya semakin bertambah. Sungguh memilukan nasib mereka. Akan tetapi siapa yang akan menolong mereka, Bersama-sama saling berbagi untuk membawa mereka ke hidup yang lebih baik, siapakah pahlawan yang akan menolong mereka, mungkinkah saya, MUNGKINKAH ANDA ??? Setelah lelah kami berkeliling dan bersentuhan dengan kehidupan para gelandangan, dengan tubuh yang sudah lelah, ngantuk dan lapar, kami menuju daerah kota untuk menikmati "bubur hostes". Nama yang unik untuk sebuah makanan. Tetapi sanagatlah lezat dan membantu sedikit menyegarkan tubuh kami masing-masing. Kemudian kami pun pulang dan menikmati tidur yang nyenyak, tidur yang bahagia karena hari itu kami telah melakukan aksi kepedulian walaupun hanya sedikit. Mungkin suatu hari, entah kapan anda juga dapat, bahkan jika bisa suatu hal yang lebih berarti untuk perubahan hidup para gelandangan. BERSEDIAKAH ANDA??? Salam penuh kasih, Dayapala ** MABINDO - Forum Diskusi Masyarakat Buddhis Indonesia ** ** Kunjungi juga website global Mabindo di http://www.mabindo.org ** Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/MABINDO/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/MABINDO/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/