Spiritualitas yang , Wah!!!???
   
  Ketika kita bicara tujuan spiritual, tentu kita mesti memahami apa spiritual 
itu sendiri dan lalu kita akan bisa mendefinisikan tujuan spiritual, namun, 
saya tidak ingin menyentuh apa sih tujuan spiritual itu sendiri dalam arti 
objek yang dituju sebagai tujuan dari berspiritual itu tentunya mesti 
dikembalikan ke anda masing-masing dan untuk saya tentu, itu menjadi bagian 
dari diri saya dan perjalanan saya. Lucu mungkin kedengarannya, namun kalau 
saya katakan tujuan perjalanan spiritual itu adalah memahami makna mati, dan 
tentu saja makna hidup; bisa saja sebagian orang lalu mengatakan tujuannya 
adalah pencerahan, sebagian lagi mengatakan bertemu dengan roh kudus, ada juga 
yang sirna, nir, kosong, atau moksa, ,dst, itu kan istilah anda masing-masing. 
   
  Kalau anda mengatakan mau ke kota Surabaya, tentu anda sudah punya pemikiran 
kira-kira Surabaya itu di mana dan juga sudah punya petanya, tapi kan ada orang 
lain yang tujuannya Yogyakarta, Medan dll, namun singkatnya, semua orang 
mempunyai tujuan perjalananya masing-masing, dan saya tidak ingin membahas 
arahnya itu.
  Dari Oxford Advance Dictionary dikatakan...:
   
  spirituality {speaker} noun
   
  [U] the quality of being concerned with religion or the human spirit/ Suatu 
tingkatan kesadaran/perhatian yang berkaitan dengan agama atau ruh manusia
   
  spiritual
  connected with the human spirit, rather than the body or physical 
things:/perhatian yang lebih berhubungan dengan ruh manusia, bukan tubuh 
fisikal.
  Dari sisi ini tentu anda bisa menjabarkan lebih lanjut bawa perjalanan 
spiritual itu berkaitan dengan perjalanan manusia dalam menemukan ruhnya, 
menemukan hakekat dirinya yang sejati, masalah tujuannya itu apa, tentu 
baliklagi kepada pribadi masing-masing. 
   
  Pada kesempatan lain, saya menuliskan dasar perjalanan spiritual yang mungkin 
bagi sekelompok orang itu merupakan pedoman perilaku yang baik, sebuah dasar 
yang kelihatannya sepele sekali, sederhana sekali. Namun, kalau anda mempunyai 
gambaran bahwa perjalanan spiritual itu adalah sesuatu yang, Wah!!!! Megah, 
dst, dst, sebetulnya anda tidak benar-benar mengalami apa itu perjalanan 
spiritual, mungkin sekali pandangan anda seperti itu dikarenakan anda sering 
membaca buku yang demikian indahnya menggambarkan suatu perjalanan spiritual, 
demikian agungnya, atau mungkin anda sering menonton film tentang perjalanan 
spiritual ini. Cobalah anda ambil sebuah analogi, entah itu nikmatnya minum teh 
di kebun teh Gunung Mas atau menyeruput kopi di Coffee Bean atau Starbucks, 
bandingkan penglaman anda waktu benar-benar minum teh, minum kopi di salah satu 
atau kedua tempat itu, dengan kalau anda membaca blogs seseorang atau tulisan 
yang berupa iklan atau pun pengalaman pribadi akan
 nikmatnya minum teh di Gunung Mas dan juga minum secangkir kopi di Bean atau 
Starbucks. Saya yakin anda tahu maksud saya, bahwa seringkali pegalaman 
sesungguhnya itu tidaklah sebombastis yang dituliskan oleh orang lain, bisa 
jadi lebih enak kenyataannya tapi tanpa warna - warni pemikiran yang cenderung 
beranjak jauh dari kenyataan yang sesungguhnya. 
   
  Nah, kalaupun anda masih belum paham juga, tentu saya mesti minta maaf yang 
sebesar-besarnya. Apalagi kalau anda sampai mengira bahwa kehidupan spiritual 
itu tidak sama dengan kehidupan anda sehari-hari, atau diluar kehidupan anda 
sehari-hari, tentu jadi lebih repot untuk menjelaskannya kepada anda, namun, 
kalau tidak,, tentu penjelasan ini sudah cukup rasanya untuk anda. 
   
  Saya sedikit beranjak pada dasar spiritual yang sebelumnya saya tuliskan, 
pikiran benar, perbuatan benar dan ucapan benar. Ketika anda mengharapkan anda 
bisa menemukan makna kehidupan ruh anda dengan benar atau yang 
sebenar-benarnya, tentu saja anda mesti memulai dari apa yang bisa anda temukan 
dalam bentukan fisikal dalam keseharian anda. Ini akan menjadi seperti 
menenangkan jari yang memegang jarum, agar jarum ang telah dipotong runcing 
ujungnya itu dan agak basah, bisa masuk ke pangkal jarum yang akan digunakan 
untuk menjahit baju spiritual anda, lalu, bagaimana mungkin bisa masuk 
jarumnya, kalau tangan yang memegang jarum itu goyang, gugup dan kotor dengan 
segala pikiran, ucapan dan perbuatan yang jahat dan tidak terkendali..... 
   
  Jadi, memang kelihatannya sepele dan seolah-olah itu hanya aturan perilaku 
yang baik saja, namun sekali lagi kalau anda berpikir/menganggap bahwa 
perjalanan spiritual itu khusus waktu anda berdoa, berdzikir, bermeditasi atau 
aktivitas teknik spiritual lainnya, mungkin tulisan saya yang sebelumnya dan 
yang akan datang, boleh anda lupakan saja dan langsung saja anda delete, karena 
pasti anda tidak akan menyukainya dan menemukan manfaat darinya. 
   
  dini hari 241006
  SJW


Diskusi dan pertanyaan mohon di kirim ke japri;[EMAIL PROTECTED]
                                
---------------------------------
Want to be your own boss? Learn how on  Yahoo! Small Business. 

[Non-text portions of this message have been removed]




** MABINDO - Forum Diskusi Masyarakat Buddhis Indonesia **

** Kunjungi juga website global Mabindo di http://www.mabindo.org ** 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/MABINDO/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/MABINDO/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke