Sent: Tuesday, April 17, 2007 12:00:54 PM Subject: Fwd: FW: Komik Buddha Dear all,
Ada yang berminat baca buku Komik "Buddha"? Gramedia menerbitkan buku komik 8 jilid. Harganya Rp.30.000,- kalu di toko buku Gramedia. Kalu berlangganan, bisa hemat 25% dan bebas ongkos kirim untuk Jakarta. Total hanya Rp. 180.000 (hemat Rp.60.000 dan ongkos kirim). Kalu berminat, telepon aja ke: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) 02-5309170, 5309293 Thanks ya. Buddha I : Kapilawastu ISBN: 9799100623 Kode Produk Harga Toko buku Rp30.000 Harga untuk Anda Rp26.000 (hemat Rp4.000) Penulis Osamu Tezuka Penerjemah: Asha Fortuna (Embedded image moved to file: pic17437.jpg) 19.5 x 14.5 cm 400 gram 404 hlm komik Jilid pertama seri ini melukiskan situasi sosial di India menjelang kelahiran Siddharta Gautama. Di sana keturunan paling totok sedang kuat-kuatnya mencengkeram masyarakat. Mereka menamai dirinya kaum Brahmana dan membagi-bagi masyarakat selebihnya ke dalam kelompok yang dibuat lebih rendah statusnya : Ksatria, Waisya, dan Sudra. Dalam situasi masyarakat semacam itulah lahir Siddharta Gautama. Melalui perkenalan dengan beberapa tokoh imajiner--Chapra si budak, Tatta si paria, dab banyak lagi--Tezuka melukiskan dengan kocak-getir kebrutalan sistem kasta yang menindas bangsa itu bertahun-tahun lamanya. Jilid berikutnya Jilid 2 : Empat Perjumpaan (1 Mei 2007) Jilid 3 : Devadatta (1 Juni 2007) Jilid 4 : Hutan Uruvela (1 Juli 2007) Jilid 5 : Taman Rusa (1 Agustus 2007) Jilid 6 : Ananda (1 September 2007) Jilid 7 : Pangeran Ajatasattu (1 Oktober 2007) Jilid 8 : Jetawana (1 November 2007) Siapakah Osamu Tezuka? DEWA MANGA DAN BAPAK ANIME Sukses Jepang menjadi Kerajaan Manga tidak lepas dari peran komikus berbakat, Osamu Tezuka (1928-89). Tezuka adalah manga-ka yang sangat produktif, pembaharu teknik-teknik dan genre manga, serta peletak dasar industri manga. Di akhir hayatnya ia telah menghasilkan 150.000 halaman manga, sekitar 500 episode anime berdurasi 24 menit, dan 200.000 naskah anime. Maka, orang pun menjulukinya "Dewa Manga" dan "Bapak Anime". PELOPOR KOMIK NARASI Tezuka mengubah wajah komik Jepang pasca-PD II secara radikal. Dialah pencipta komik bertutur (narrative comics). Komik bertutur menggunakan teknik-teknik pembuatan film, seperti close up, long shot, dan sudut pengambilan gambar yang dinamis, dalam penggalan-penggalan gambar yang tidak beraturan, yang sengaja didesain untuk menggambarkan urutan gerakan dan membangun ketegangan. "Bunyi" pun dimanfaatkan untuk menggambarkan aktivitas bisu dan emosi. Ketika daun berguguran bunyi yang muncul adalah HIRA HIRA, wajah yang memerah tersipu berbunyi PO, dan SHIIN untuk bunyi suasana hening tak bersuara. PEMBAHARU SISTEM PRODUKSI MANGA Tezuka juga memperkenalkan sistem produksi manga yang baru. Sistem ini memungkinkan komikus utama dibantu oleh beberapa asisten sehingga mempercepat proses produksi, menjamin kelangsungan usaha, dan membuka peluang bagi pekerja magang. PELETAK DASAR INDUSTRI MANGA Tezuka telah meletakkan dasar bagi industri manga pasca-PD II dan merombak tradisi manga lama. Komik tidak lagi diterbitkan oleh keluarga pemilik warung permen di sekitar reruntuhan Kota Osaka, yang hanya terbit sekali dan kemudian hilang. Komik juga tidak lagi sekadar menjadi dagangan seharga limabelas yen di kios-kios permen di pasar-pasar malam. "Tamu-tamu asing yang datang ke Jepang sering merasa sulit mengerti kenapa orang-orang Jepang gandrung sekali dengan komik. Mereka, misalnya, sering menyatakan, aneh rasanya melihat laki-laki dan perempuan setengah baya asyik-masyuk baca majalah komik mingguan di kereta selama jam-jam berangkat pulang kerja. Tapi, satu penjelasan kenapa komik sangat populer di Jepang adalah Jepang punya Osamu Tezuka, sementara bangsa lain tidak. Tanpa dr Tezuka, meledaknya komik pasca-PD di Jepang sungguh tak terbayangkan." [Asahi Shinbun, 10 Februari 1989, sehari setelah wafatnya Tezuka] "Sarat dengan keindahan, kekejaman, drama, komedi percintaan, dan kekerasan, Buddha karya Osamu Tezuka merangkum keseluruhan kehidupan dalam suatu karya puncak sastra grafis. Mengandung nilai-nilai moral yang mendalam namun tidak pernah menjadi moralistik, Buddha memadukan kegirangan berkartun dengan keseriusan epik salah satu agama besar." --Time __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]