Upgrade foto Tempo Doeloe Sayadaw Ashin Jinarakkhita
Mulanya saya hanya ingin sharing foto-foto tempo Doeloe Sayadaw Ashin Jinarakkhita, tapi perkembangannya saat merunut data tahun foto-foto yang dikirim oleh rekan Momo dan teman-teman, juga mensearch data di forum2 diskusi dan web di internet, tak disangka, foto2 dan data yang didapat saling berkait dan bercerita banyak tentang perkembangan Sangha di Indonesia yang mungkin selama ini tak pernah ditulis secara formal. Bacalah posting saksi sejarah di forum diskusi ini: Saya rasa, perkembangan yang tidak terduga ini mencemaskan Bhante Ashin Soalnya sering kali bhikkhu-bhikkhu muda itu langsung pergi ke Thailand begitu saja dengan bantuan Bhante Win, tanpa minta pertimbangan Bhante Ashin; seolah-olah Bhante Ashin di-bypass begitu saja. (Ketika pada 1969 saya ditahbiskan menjadi Samanera oleh Bhante Ashin, lalu pada 1970 dibantu oleh Bhante Win pergi ke Thailand untuk menerima upasampada, Bhante Ashin hanya dipamiti saja, tidak dimintai pendapat.) Apa lagi, semua bhikkhu-bhikkhu muda itu ditahbiskan di Wat Bovoranives, garis keturunannya adalah Dhammayuttika. dengan demikian semua bhikkhu yang berasal dari satu garis keturunan boleh mengikuti upacara patimokkha bhikkhu yang bukan dari garis keturunan yang sama tidak boleh mengikuti patimokkha garis keturunan itu. Misalnya, alm Bhante Girirakkhito juga ditahbiskan di Thailand, tapi garis keturunannya adalah Maha Nikaya jadi beliau tidak bisa ikut patimokkha bhikkhu-bhikkhu Dhammayuttika. Bhante Jinapiya yang ditahbiskan di Sri Lanka, tidak bisa ikut patimokkha bhikkhu-bhikkhu Dhammayuttika sampai beliau bersedia ditahbiskan-ulang dalam garis keturunan Dhammayuttika sebagai Bhante Thitaketuko (saya tidak tahu, vassa beliau dihitung dari mana, dari penahbisan pertama atau dari penahbisan belakangan) Tapi bisa dibayangkan kelak, kalau bhikkhu-bhikkhu muda Dhammayuttika mengadakan patimokkha, maka Bhante Ashin tidak bisa ikut, karena berbeda garis keturunan Dan posting ini ada hubungan dengan foto tahun 1969 saat Sayadaw Ashin Jinarakkhita mengundang 4 Dharmaduta Thailand ke Indonesia. Foto ini juga memiliki hubungan dengan penabisan pemuda Usodo/Ong Tik Tjong(sekarang Bhante Sri Pannavaro Mahathera) menjadi samanera Tejavanto di Vihara Dharmasurya, desa Kaloran, Temanggung pada tanggal 24 November 1974. Karena sang guru penahbis adalah Ven. Phra Kru Pallad Attachariya Nukich yang kemudian memakai nama Chau Kun Vidhurdhammabhorn(yang juga akrab di panggil bhante Vin), salah satu dari 4 Dharma Duta Thailand yang diundang Sayadaw Ashin Jinarakkhita untuk membantu pengembangan agama Buddha di Indonesia. Tentu banyak kekurangan dalam merangkai sejarah yang aku lakukan. Bantuan data dan informasi tentu dibutuhkan. Lebih banyak tentang foto dan data yang sudah aku susun bisa dilihat di http://harpin.wordpress.com/pic-history Data ini selalu diupgrade menyesuaikan dengan informasi terbaru.