Pada suatu kelas dari sebuah fakultas yang dibimbing oleh seorang profesor 
terdapat dua orang mahasiswa. Salah seorang dari mereka memiliki kepandaian 
yang bersifat bawaan sejak lahir, dan lainnya bersifat rajin walaupun tidak 
begitu pandai. Pada suatu kesempatan, mereka diberi satu bahan untuk dibahas 
dan dari sanalah mereka dapat mengembangkan kepandaian mereka masing-masing. 
Pada mulanya, mahasiswa yg pandai itu sudah mulai menampakkan kemajuan 
sedangkan yg lainnya hanya biasa-biasa saja. Meskipun demikian, dia terus 
menerus melakukan percobaan, membuat laporan dan membahasnya benar-benar.

Tak terasa tiga tahun berlalu, dan mahasiswa yg pandai berkata pada temannya, 
"Penemuan saya masih lancar tetapi petunjuk dari profesor terlalu bertele-tele, 
kalau begitu terus akan memboroskan waktu saya. Saya akan melepaskannya, 
bagaimana dengan kamu?" Temannya tidak menjawab tetapi hanya tersenyum. Tak 
lama kemudian, karena pendapat yg berbeda maka si pandai sudah benar-benar 
meninggalkan tempat dimana mereka melakukan percobaan dan telah mengalihkan 
perhatiannya ke bidang pekerjaan yg lain.

Sepuluh tahunpun berlalu, dan berkat jerih payah serta pantang mundur akhirnya 
makalah dari mahasiswa yg masih melakukan percobaan menggemparkan kalangan 
terpelajar di seluruh dunia. Suatu hari teman-teman kuliahnya berkumpul dan 
mengucapkan selamt dan bertanya kepadanya apa yg mendorongnya dalam mencapai 
kesuksesan. Dia menjawab, "Hari ini saya mendapatkan kebanggaan ini berkat 
bantuan dan dorongan dari kalian, saya ucapkan terima kasih! Tetapi saya harus 
berterima kasih kepada orang tua saya karena sejak kecil saya pernah 
diceritakan dongeng yg banyak memberikan petunjuk bagi saya."

Sekarang saya akan menceritakannya kepada kalian.

Pada jaman dahulu kala, Tuhan dari langit menurunkan sebuah tali dan berkata 
kepada manusia yg ada di bumi, "Seandainya kalian bisa memanjat terus menerus 
dan jangan melihat kemana-mana, kalian pasti akan mendapatkan satu pusaka yg 
jarang ada." Maka manusia-manusia di bumi berebut menaikinya. Manusia pertama 
setelah memanjat setinggi 500 meter dia ingin melihat sebenarnya sudah setinggi 
mana dia panjat. Maka dia melihat ke bawah dan jatuh kembali ke bumi. Kemudian, 
manusia kedua setelah memanjat setinggi 10.000 meter dia ingin melihat masih 
jauhkan dia panjat. Maka dia melihat ke atas dan pada saat itu pula dia jatuh 
kembali ke bumi. Diantara sekian banyak manusia yg memanjat, hanya ada satu yg 
mampu memanjat terus tanpa melihat ke atas dan ke bawah, sehingga dialah yg 
mendapatkan pusaka itu.

Maka saya hanya memilih prinsip ini dalam mengerjakan sesuatu.

Para sahabatku semuanya, Thomas A. Edison pernah mengatakan jenius adalah 1% 
inspirasi dan 99% keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. 
Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan 
kesiapan.

Mana dari itu kita harus pergunakan potensi yang kita miliki asalkan kita 
bertekad, rajin dan bergiat, kita akan dapat mendapatkan kesuksesan.

Salam,


Sent from BlackBerry® on 3

------------------------------------

** MABINDO - Forum Diskusi Masyarakat Buddhis Indonesia **

** Kunjungi juga website global Mabindo di http://www.mabindo.org **Yahoo! 
Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/MABINDO/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/MABINDO/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mabindo-dig...@yahoogroups.com 
    mabindo-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    mabindo-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke