*MENGAPA ALLAH TA'ALA MENIMPAKAN ADZAB ATAS HAMBANYA*

Penulis : *Al- Ustadz Ja'far Umar Thalib*



*Deretan peristiwa petaka yang menimpa kaum Muslimin di dunia ini
menyiratkan bahwa abad ke lima belas Hijriyah adalah abad petaka yang
mengepung dunia Islam.*

*tulisan ke-3
*

*
*

*ANTARA ADZAB ALLAH TA'ALA DAN COBAAN-NYA*

* *

Telah kita pahami bersama makna dan seluk-beluk berkenaan dengan adzab Allah
Ta'ala. Tetapi dalam hal ini ada sedikit kerancuan dalam perkara perbedaan
antara adzab Allah dengan cobaan-Nya. Kerancuan tersebut bisa menjadi sebab
timbulnya anggapan yang keliru terhadap adzab Allah Ta'ala dan cobaan-Nya
sehingga melemahkan semangat untuk mengambil pelajaran dari kedua peristiwa
tersebut (yakni peristiwa datangnya adzab dan peristiwa datangnya cobaan
dari Allah). Atau bahkan menimbulkan kesalahpahaman terhadap kedua peristiwa
tersebut. Karena itu wajib kita mengerti, apa itu cobaan Allah dan apa
perbedaannya dengan adzab-Nya.



Cobaan Allah itu hanya terhadap kaum Mu'minin. Bila kita membaca beberapa
ayat dalam Al-Qur'an dan beberapa hadits Nabi *shallallahu 'alayhi wa alihi
wasallam* yang berkenaan dengan musibah yang ditimpakan oleh Allah Ta'ala
terhadap kaum Mu'minin. Maka kita akan melihat kenyataan bahwa cobaan Allah
itu adalah rahmat Allah terhadap hamba-hamba-Nya yang Mu'minin untuk
menaikkan derajat hamba-Nya ke tingkat yang lebih tinggi. Hal ini
sebagaimana dinyatakan oleh Allah Ta'ala dalam firman-Nya sebagai berikut:

*"Tidaklah Allah akan biarkan kaum Mu'minin seperti yang kalian berada
padanya sekarang, sehingga Allah pisahkan orang-orang yang jelek dari
orang-orang yang baik. Dan tidaklah Allah menjadikan kalian mengetahui
perkara ghaib. Akan tetapi Allah memilih dari Rasul-Rasul-Nya siapa yang Dia
kehendaki untuk mengetahui perkara yang ghaib. Oleh karena itu, berimanlah
kalian kepada Allah dan kepada Rasul-Rasul-Nya. Maka bila kalian beriman dan
bertaqwa, maka bagi kalian akan mendapatkan pahala yang besar."* (*QS. Ali
Imran ayat 179*)



Juga Allah Ta'ala menyatakan:

*"Dan sungguh Kami akan menguji kalian, sehingga Kami melihat siapa dari
kalian yang benar-benar sebagai mujahidin *(orang-orang yang berjihad)* dan
siapa pula dari kalian yang benar-benar sebagai orang-orang yang sabar, dan
Kami sungguh-sungguh akan membeberkan isi hati kalian." *(*QS. Muhammad ayat
31*)



Bahkan Allah Ta'ala menegaskan bahwa cobaan-cobaan-Nya yang ditimpakan
kepada kaum Mu'minin itu adalah untuk sebagai jalan dilimpahkannya rahmat
dan *marghfirah* (ampunan Allah Ta'ala) serta hidayah-Nya (petunjuk-Nya):

*"Dan sungguh-sungguh Kami akan uji kalian dengan ketakutan, dan kelaparan,
serta kekurangan harta, kematian dan kekurangan hasil pertanian. Dan beri
kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang bila
mereka ditimpa suatu musibah, mereka akan menyatakan: Sesungguhnya kami ini
adalah milik Allah, dan kami semua akan kembali kepada-Nya. Mereka itu akan
mendapatkan limpahan shalawat dari Tuhan mereka, dan mereka akan mendapatkan
rahmat dari-Nya. Dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk
dari-Nya."* (*QS. Al-Baqarah ayat 155-157*).



Lebih jelas lagi Rasulullah *shallallahu 'alayhi wa alihi
wasallam*menerangkan dalam sabda beliau sebagai berikut:

*"Sesungguhnya besarnya pahala itu beserta besarnya malapetaka, dan apabila
Allah mencintai suatu kaum maka Allah timpakan kepada mereka berbagai
malapetaka. Maka barangsiapa yang ridha dengan ketentuan Allah itu maka dia
akan diridhai oleh Allah. Dan barangsiapa murka dengan ketentuan-Nya itu,
maka dia akan dapat murka-Nya."* (*HR. At-Tirmidzi*, *Ibnu Majah* dan
lain-lainnya dari *Anas bin  Malik radhiyallahu 'anhu*. Lihat *Silsilah
Al-Ahadits Ash-Shahihah* As-Syaikh Nashiruddin Al-Albani juz 1 <qismul
awwal> hal 276 no. 146)



Juga telah diterangkan oleh Rasulullah *shallallahu 'alayhi wa alihi
wasallam* dalam sabda beliau berikut ini:

*"Orang-orang yang paling berat malapetakanya ialah para Nabi, kemudian yang
semisalnya, kemudian yang semisalnya. Seseorang itu ditimpa oleh berbagai
malapetaka sesuai dengan kadar agamanya. Maka bila dia adalah orang yang
kuat dalam berpegang dengan agamanya, maka malapetakanya akan sesuai dengan
kadar kelemahannya. Maka tidak akan henti-hentinya malapetaka pada hamba
Allah itu sehingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan tidak berdosa."*(
*HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ad-Darimi, At-Thahawi, Ibnu Hibban, Al-Hakim *dan
lain-lainnya. Lihat *Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah* As-Syaikh Nashiruddin
Al-Albani juz 1 <qismul awwal> hal 273 no. 143).

* *

Al-Imam Muhammad Nashiruddin Al-Albani *rahimahullah *dalam *Silsilah
Al-Ahadits Ash-Shahihah* jilid I *al-qismul awwal* hal 275 menerangkan makna
hadits diatas sebagai berikut: "Dan di dalam hadits-hadits tersebut di atas,
kita dapati dalil yang jelas yang menunjukkan bahwa seorang Mu'min itu
setiap bertambah kuat imannya, maka akan bertambah malapetakanya dan
cobaannya. Dan bila sebaliknya, tentu keadaanya juga sebaliknya. Dan di
dalam hadits-hadits tersebut terdapat bantahan terhadap orang-orang yang
lemah akal dan pikirannya, yang menyangka bahwa seorang Mu'min bila ditimpa
malapetaka; seperti dipenjara atau diusir dari negerinya atau dipecat dari
kepegawaian dan yang semisalnya; dianggap yang demikian itu sebagai bukti
bahwa orang Mu'min tersebut tidak diridhai oleh Allah Ta'ala! Dan sangkaan
yang demikian itu adalah sangkaan yang batil. Kita lihat bagaimana
Rasulullah *shallallahu 'alayhi wa alihi wasallam* yang beliau adalah
seutama-utama manusia, namun beliau mengalami malapetaka yang paling dahsyat
dari kalangan manusia, bahkan kalangan para Nabi. Maka dari itu malapetaka
itu pada umumnya sebagai pertanda kebaikan dan bukan sebagai peringatan
adanya kejelekan sebagaimana ditunjukkan oleh hadits ini."



*Bedanya Adzab Allah dengan Cobaan-Nya*

* *

        Dengan kita telah mengetahui adzab Allah Ta'ala itu ditimpakan
kepada siapa dan cobaan-Nya ditimpakan kepada siapa pula, maka perlu disini
kita merenung sejenak tentang hikmah yang Allah Ta'ala sediakan di balik
adzab dan cobaan-Nya. Antara lain kita dapat menyibak firman Allah Ta'ala
berikut ini:

        "*Bila kalian ditimpa luka-luka dalam peperangan itu, maka
sungguh-sungguh kaum musuhmu juga ditimpa luka semisalnya. Dan demikianlah,
hari-hari menang dan kalah itu Kami gilirkan di antara sekalian manusia.
Agar Allah melihat siapa dari kalian itu sebagai orang-orang yang beriman
dan agar Allah memilih para syuhada' *(orang-orang yang terbunuh dalam
peperangan membela agama Allah) *dari kalangan kalian.* *Dan Allah tidak
suka dengan orang-orang yang berbuat dhalim. Dan juga agar Allah
membersihkan barisan orang-orang yang beriman serta Allah binasakan
dengannya orang-orang kafir."* (*QS. Ali Imran ayat 140-141*)



        Tegaslah dengan demikian bahwa malapetaka itu bila menimpa
orang-orang yang beriman dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka ia adalah
cobaan-Nya untuk membersihkan mereka dari berbagai dosa yang menimpanya.
Sedangkan malapetaka yang menimpa orang-orang kafir dan orang yang durhaka
kepada Allah dan Rasul-Nya, maka ia adalah adzab Allah untuk membinasakan
dan menghancurkan mereka. *Wallahu a'lamu bish-shawab.*


[Non-text portions of this message have been removed]







==========================================

MILIS MAJELIS MUDA MUSLIM BANDUNG (M3B)
Milis tempat cerita , curhat atau ngegosip mengenai masalah anak muda dan islam 
.
No Seks , No Drugs , No Violence

Sekretariat : 
Jl Hegarmanah no 10 Bandung 40141
Telp : (022) 2036730 , 2032494 Fax : (022) 2034294         

Kirim posting mailto:[EMAIL PROTECTED]
Berhenti: mailto:[EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/majelismuda/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Kirim email ke