So what? mau itu ajaran Paulus ato Yesus, emg gue pikirin?! Suka2 orang dong mau percaya yg mana. Ngapain jg hrs capek2 buka Alkitab. Msh banyak hal yg lebih penting. Biarkan orang mati mengubur orang mati... jangan berikan mutiara kepada babi dan anjing yg suka ngoceh... --- Tana Doang <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Menurut paulus (bukan Yesus) bahwa setelah kristus > datang maka hukum taurat itu SUDAH GUGUR DAN > DIANGGAP SAMPAH...!!! Silahkan baca Filipi > :3:7-8:"Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan > bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus... > Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu > dan menganggapnya sampah". Disini paulus secara > tegas meninggalkan hukum taurat dan MENGANGGAPNYA > SAMPAH...!!! Dan jelaslah yang dikatakan melepaskan > semua itu adalah hukum Taurat. Untuk lebih jelasnya > silahkan baca Galatia 3: 11: "Dan bahwa tidak ada > orang yang dibiarkan dihadapan Allah karena > melakukan hukum Taurat." Silahkan baca lagi Galatia > 2:16: Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang > dibenarkan oleh karena melakukan hukum taurat, > Tetapi hanya oleh karena iman kepada Yesus Kristus, > Jelas sekali pada ayat-ayat ini bahwa paulus > melepaskan Hukum taurat yang sudah diganti dengan > Kristus Tuhannya umat kristen. Dan ini bertentangan > dengan ajaran Yesus ini sendiri Baca lagi Matius 5: > 17-19: Disini jelas Bahwa Yesus mengajarkan Hukum > Taurat dan tidak > mengubah sedikitpun dan menggenapinya dan barang > siapa yang mengubah hukum taurat sekalipun yang > paling kecil maka tidak akan masuk dalam kerajaan > Sorga. Jelaslah bahwa Ajaran kristen itu adalah > ajaran Paulus bukan Yesus ini adalah bukti > nyata...!!! > > La Tando > > > ----- Original Message ----- > From: Ign.Sumarya SJ > To: [EMAIL PROTECTED] > Cc: mayapadaprana@yahoogroups.com ; > [EMAIL PROTECTED] ; > [EMAIL PROTECTED] ; > [EMAIL PROTECTED] ; > [EMAIL PROTECTED] > Sent: Friday, January 18, 2008 08:24 > Subject: [Mayapada Prana] 18 Jan > > > > "Yang begini belum pernah kita lihat." > > (1Sam 8:4-7.10-22a; Mrk 2:1-12) > > > > "Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu > Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, > bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang > berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di > muka pintu pun tidak. Sementara Ia memberitakan > firman kepada mereka, ada orang-orang datang membawa > kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat > orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya > kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka > membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka > mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu > terbaring. Ketika Yesus melihat iman mereka, > berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, > dosamu sudah diampuni!" Tetapi di situ ada juga > duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam > hatinya: "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia > menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa > selain dari pada Allah sendiri?" Tetapi Yesus segera > mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir > demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa > kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih > mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu > sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, > angkatlah tilammu dan berjalan? Tetapi supaya kamu > tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa > mengampuni dosa" -- berkatalah Ia kepada orang > lumpuh itu --: "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, > angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" > Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat > tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang > itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan > Allah, katanya: "Yang begini belum pernah kita > lihat."(Mrk 2:1-12), demikian kutipan Warta Gembira > hari ini. > > > > Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya > sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai barikut: > > · Aneka macam bentuk penyakit terjadi karena > dosa manusia. Memang ada penyakit yang dapat > disembuhkan dengan mudah oleh dokter, tetapi juga > sering ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh > dokter dan kemudian pasien yang bersangkutan sering > mencari pengobatan alternatif, tradisionil atau > dukun-dukun atau paranormal. Dari pengalaman mereka > ini ada yang dapat sembuh tetapi juga ada yang > gagal. Dalam bacaan Injil hari ini ditampilkan orang > lumpuh yang tak tersembuhkan karena dosa-dosanya, > demikian diimani oleh orang-orang Yahudi. Ketika > Yesus mengampuni dosanya, sembuhlah orang lumpuh > tersebut dan kemudian dapat berjalan. Kasih > pengampunan memang dapat menyembuhkan berbagai macam > penyakit, maka marilah kita imani dan hayati kasih > pengampunan Allah yang telah kita terima melalui > saudara-saudari kita dan kemudian kita sebarluaskan > kepada sesama kita. Pertama-tama tentu diri kita > sendiri harus mengimani dan menghayati kasih > pengampunan tersebut jika kita menghendaki hidup > sehat wal'afiat, segar bugar, dengan kata lain > jauhkan aneka macam bentuk kebencian atau kemarahan > dalam diri kita. Biarlah orang-orang atau mereka, > yang melihat kita meskipun harus hidup menghadapi > aneka tantangan dan hambatan tetap dalam keadaan > sehat wal'afiat dan segar, takjub lalu memuliakan > Allah. Demikian juga ketika kita mengampuni > dosa-dosa dan kesalahan sesama dan saudara -saudari > kita, biarlah mereka yang menyaksikan menjadi takjub > lalu memuliakan Allah. Dengan kata lain penghayatan > iman yang mendalam dan kuat dalam hidup sehari-hari > akan membuat kita sehat wa'afiat dan segar bugar, > tahan dan kebal terhadap aneka macam serangan virus > penyakit. Kepada siapapun yang sedang menderita > sakit (hati, jiwa, akal budi dan tubuh) kami > berharap untuk dengan rendah hati siap sedia > menerima uluran tangan orang lain guna penyembuhan, > sebagaimana diwartakan dalam Injil hari ini. > > · "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam > segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab > bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang > mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas > mereka"(1Sam 8:7), demikian kutipan firman Tuhan > kepada Samuel. Orang-orang Israel menghendaki > seorang raja seperti bangsa-bangsa lain, padahal > sebenarnya mereka telah memiliki raja, yaitu Tuhan > sendiri. Raja dunia ini dengan mudah mengadili orang > sesuai dengan seleranya sendiri dan kemudian orang > yang bersangkutan dijebloskan ke dalam penajara, > sedang Raja Sorgawi, Allah, jika melihat orang > berdosa segera diampuni, anugerahi belas kasih dan > pengampunan. Rasanya banyak orang bermental seperti > orang-orang Israel tersebut alias kurang percaya dan > mengimani Allah sebagai Raja di dalam hidup > sehari-hari, maka terjadilah perpecahan, permusuhan > dan korban serta penyakit disana-sini. Perhatikan > saja bahwa hampir semua 'raja atau pemimpin Negara > di dunia' ini hanya ingin memperkaya diri dan kurang > memperhatikan rakyat kecil yang miskin dan menderita > alias 'sakit', sehingga penderitaan dan permusuhan > serta peperangan terus terjadi di sana-sini. > Mengimani dan menghayati Allah sebagai Raja kita di > dalam hidup sehari-hari berarti kita selalu siap > sedia untuk dirajai atau dikuasai dan kemudian > melaksanakan kehendakNya, antara lain setia dan taat > kepada aneka janji yang pernah kita ikrarkan atau > aneka tatanan dan tuntunan hidup yang terkait dengan > panggilan dan tugas perutusan kita masing-masing., > dan dengan demikian terjadilah persaudaraan atau > persahabatan sejati di antara kita. Janganlah > berbakti pada berhala-berhala modern seperti 'harta > benda/uang, pangkat/kedudukan/jabatan atau > kehormatan duniawi' > > > > "Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya > TUHAN, mereka hidup dalam cahaya wajah-Mu; karena > nama-Mu mereka bersorak-sorak sepanjang hari, dan > karena keadilan-Mu mereka bermegah "(Mzm 89:16-17) > > > > Jakarta, 18 Januari 2008 > > >
____________________________________________________________________________________ Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping