Hujan lebat sepanjang hari, lumpur dari selokan dan
kali tertuang ke dalam lautan, membuat laut menjadi
berwarna kecoklatan. Saat kamu berjalan di pantai
ombaknya begitu besar dan memecah dengan sangat keras.
Kamu berjalan melawan angin, dan tiba-tiba kamu merasa
tidak ada sesuatu yang membatasi dirimu dengan langit,
keterbukaan ini adalah berkat. Untuk menjadi
benar-benar tebuka, terhubung dengan bukit-bukit,
dengan lautan dan dengan manusia adalah esensi
meditasi. Untuk menjadi tanpa perlawanan, tanpa sekat
penghalang terhadap segala sesuatu, untuk menjadi
benar-benar bebas, sepenuhnya, dari semua kepentingan
dan ambisi sepele, dengan semua konflik dan
kemunafikannya, adalah berjalan dengan tangan terbuka.
Dan malam itu, berjalan di atas pasir yang basah,
dengan burung-burung camar di sekelilingmu, kamu
merasakan keluarbiasaan kebebasan dan besarnya
keindahan yang bukan berada di dalam ataupun di luar
dirimu, melainkan di mana-mana. Kita tidak menyadari
betapa pentingnya kebebasan itu, kebebasan dari
kesenangan maupun penderitaan, sehingga pikiran dapat
menjadi benar-benar sendirian. Hanya pikiran yang
sendirianlah yang dapat terbuka. Kamu merasakannya
dengan tiba-tiba, seperti angin kencang yang menyapu
daratan dan melalui dirimu. Di sana kamu telanjang,
kosong, dan karena itu benar-benar terbuka. Keindahan
ini bukanlah di dalam kata ataupun perasaan, keindahan
ini ada di mana-mana, di dalam dirimu, di dalam
sungai-sungai dan bukit-bukit. Inilah meditasi. 

***
Diterjemahkan dari Meditations, chapter 7


      
____________________________________________________________________________________
Looking for last minute shopping deals?  
Find them fast with Yahoo! Search.  
http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping

Kirim email ke