Dear di Semarang - sahabat ..khususnya yang punya : - Kelompok / komunitas Re Iki , - Kelompok / Komunitas Prana - Kelompok / Komunitas . ? - Saya yang independence. Apakah punya idée , suatu saat mendatangkan / mengundang Semalam bersama mas Leonardo .. Tentu..kita kolektif saja untuk biaya akomodasinya ??, giamanaa ??? Kalau suatu saat dalam tahun Tikus ini , bisa Copy darat bersama mas Leonardo .., tidak usah Khawatir..untuk hal hal lainnya.. Kalau sudah berani menggunakan kata Universal , tinggalkan baju kita Saat kita kumpul bareng. Kapan..ya ? - yah kok..kapan kapan.., keburu saya next year to be Un employment . Jadi ..katanya , RE IKI banyak alirannya,,,, jadi tidak akan dong.., menonjolkan alirannya. Tapi..itu ..saya hanya ..melamun saja .., sore ini sebelum pulang kantor. Oke , thanks mas Leo ..atas Feedback pembelajaran .very very interested. Sudrajat. -----Original Message----- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of leonardo_rimba Sent: Friday, February 29, 2008 3:36 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [Spiritual-Indonesia] Re: Pembelajaran Bersama - DIMANAKAH TUHAN ? --- > Di dalam Pikiran Manusia Terimakasih untuk komentar dari Mas Sudrajat di Semarang:
Untuk rekan2 lainnya yg belum tahu, Mas Sudrajat ini salah satu yang mengirimkan ucapan selamat kepada kita, melalui japri ke aku, ketika kita akan melangsungkan acara copy darat yang pertama kali, awal November 2007 di PIM 2. Waktu itu aku cuekkin (aku kan orangnya MEMANG cuek), hmmm hmmm hmmm... Kadang2 aku itu speechless musti ngomong apa gituh. HP aku itu sampe sekarang penuh dengan pertanyaan2 yang dikirimkan melalui SMS dan tidak aku bales. Bingung cara balesnya gimana. Kalo Mata Ketiga lagi ngelindur, ya akhirnya diem aja, bengong aja, not knowing what to say or write, hmmm hmmm hmmm... Biarpun aku lihat Mbak Endah udah muncul lagi, aku gak tau tuh musti bilang apa. Masa musti ngajakin nge-date nih: "Entah mayem peygi kemana nih ?" Gak ah, aku lagi diem2an aja ah sama Mbak Endah. Abis gak manggil "honey" sih, hmmm hmmm hmmm... Masa cuman dipanggil "honey" sama dua orang sih,... pedahal "honey" itu kalo diterjemahin ke Bahasa Indonesia kan artinya "manis" ya ? Am I SWEET ? ... Swit Sepentin nih ye, hmmm hmmm hmmm... Inside I am Swit Sepentin, always,... kalo diluarnya ya gak tau deh. Kan harus dapet kesaksian dari yang UDAH ngerasain (apa hubungannya yah ?), hmmm hmmm hmmm... +++ Ngomong2 about Tuhan, Mas Sudrajat itu oke banget, aku sendiri gak sampe sebegitu jauhnya dalam menelusuri jejak langkah Tuhan. I only FEEL that God lives in my Pineal Gland (Kelenjar Pineal). Nah,... DESCARTES, filsur Perancis itu bilang bahwa Kelenjar Pineal itu tempat Jiwa manusia. Jiwa kita itu berdiamnya di Kelenjar Pineal. Orang2 yang berlatih Kundalini juga tahu bahwa Ida dan Pinggala itu (Yin dan Yang) yang naik dari bawah (cakra dasar) akhirnya akan bertemu di Kelenjar Pineal. Whosss... dan BERSATU. Lalu akan bergabung dengan "Alam Semesta" dan turun lagi ke seluruh tubuh. Things like that. Ajaran Tao juga begitu kan. Ada Bumi (tubuh manusia), dan ada Langit (Tuhan). Bertemunya di tengah which is di Kelenjar Pineal. Sadulur Papat juga begitu. Ada Udara, Air, Api, dan Tanah. Dan semuanya itu bergabung di Cakra Ajna (counterpart dari Kelenjar Pineal yang letaknya di titik antara kedua alis). Nah, Cakra Ajna itu tempat dari "Semar" (SIMBOL dari JIWA MANUSIA). Dan Mata Shiva (istilah yang digunakan oleh orang Bali) sudah jelas letaknya di Cakra Ajna. Itu MATA KETIGA. Bahkan di patung2 Buddhist sering bisa terlihat bahwa ada figur Buddha sedang meditasi yang ditempatkan di dahi. Itu Mata Ketiga, dan itu tempat Buddha di dalam diri manusia. Di Cakra Ajna menurut pengertian skema cakra2 tubuh manusia, tetapi ASLINYA itu di KELENJAR PINEAL yang letaknya di tengah batok kepala. Nah, pernah aku tulis juga bahwa ROH MANUSIA (JIWA) itu berbentuk seperti "ular" juga. Kepalanya ada di Kelenjar Pineal, dan buntutnya ada di dalam jantung. Something like that. Dan itu BUKAN dogma, melainkan sesuatu yang dirasa-rasa saja. Rasanya seperti itu, dan aku pakailah pengertian yang seperti itu. Emangnya gak boleh ? +++ Nah, kalau tentang ilmu2 "kesakten", benernya aku ini juga agak gimana gituh. Agak risih juga dengan pengertian "ngelmu". Memang ada orang yang memiliki berbagai kelebihan, dan itu sebenarnya wajar2 saja. Malah, aku itu selalu menekankan kepada yang bertanya bahwa SETIAP orang itu memiliki bakat penyembuhan. Ada yang bakatnya untuk penyembuhan FISIK, ada yang untuk penyembuhan EMOSI, ada yang untuk penyembuhan MENTAL. Beda2, dan karenanya tidak perlu memaksakan diri untuk menguasai satu jenis penyembuhan tertentu kalau bakatnya itu di bidang penyembuhan yang berbeda. Seseorang yang bakatnya itu penyembuhan fisik tentu saja akan susah sekali untuk menguasai penyembuhan emosi, dan sebaliknya. So, in the end, we'd better accept ourselves as we really are. Terima saja yang ada, pakai saja, dan enjoy saja. +++ Kalau tentang agama2 ini, walaupun aku risih untuk bicara, mau gak mau haruslah karena cara kita berpikir itu SANGAT terpengaruh oleh doktrin2 agama itu. Mungkin aku ini lebih terbuka terhadap bermacam-macam aliran pikiran di dalam agama2 itu karena memang sudah ter-expose seperti itu dari dulunya. Di keluarga aku ada yang Kristen, Islam, Konghucu, Buddha, Katolik, macam2lah. Dan bukannya mereka itu orang2 yang enlightened, tidak juga. Tetapi, dari riwayat hidup mereka kan kita bisa mengambil hikmah. Kakek dan nenek buyut aku itu orang Gorontalo. Dan Gorontalo itu daerah Islam di Sulawesi bagian Utara. Tetapi, entah mengapa (I don't know the reason why sampai sekarang) akhirnya kakek buyut aku itu akhirnya menjadi Kristen. Istri dan anak- anaknya (termasuk kakek aku) akhirnya di Kristen kan juga. Pedahal buyut aku itu waktu menikah masih menganut islam. Nah, nenek buyut aku itu, karena menurut pada suami, akhirnya menjadi Kristen juga, tetapi dia tidak berani pulang ke Sulawesi dan meninggal di Jawa. Buyut aku itu, karena asalnya Islam, setelah menjadi Kristen akhirnya pakai nama Barat (Belanda). Buat aku itu agak lucu juga, wong aslinya nama mereka itu nama Arab (waktu masih Islam),... eh waktu pindah ke Kristen, namanya jadi nama Belanda. Itu lucu. Tapi begitulah manusia. +++ Aku sendiri gak perduli orang mau pakai agama apapun. Any religion or no religion at all is OK for me. Yang penting orangnya kan ? Agama2 itu cuma TEMPELAN saja kan ? Leo ps: Ya, God lives in our "Minds" (Pikiran). Kurang lebih seperti itulah. Di seputar batok kepala itulah, hmmm hmmm hmmm... --- In Spiritual-Indonesia <mailto:Spiritual-Indonesia%40yahoogroups.com> @yahoogroups.com, "Sudrajat" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >