Note: forwarded message attached.
---------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
--- Begin Message ---
Assalamu'alaikum,
Bioskop TransTV pukul 21.00 malam tadi, kembali menayangkan the great film
garapan Mel Gibson; The Passion of The Christ, sebagai peringatan hari raya
paskah yang jatuh tanggal 20 Maret kemarin, yang diputar 2 jam penuh tanpa jeda
iklan. Itu adalah kali kedua saya menonton film yang--jujur saya akui--amat
menyentuh, dan, pantas mampu mempertebal iman umat kristiani di seluruh dunia
yang melihatnya.
..
Melihat The Passion, yang notabene 100% menyagkut teologi kristen, alih-alih
malah membuat saya mensubstitusikan tokoh Yesus dengan Nabi Muhammad.saw. Jika
film ini menggambarkan 18 jam terakhir kehidupan Yesus, pikiran saya malah
terlempar jauh untuk memikirkan bagaimana "derita" seorang Nabi Muhammad.saw
diperlakukan oleh orang2 Quraisy selama 23 tahun pasca pernyataan diri sebagai
nabi; dilempari batu, berkali-kali hendak dibunuh, dikhianati, hidupnya
memprihatinkan, dan lain-lain (padahal beliau adalah kekasih Allah). Belum lagi
jika kita membuka sejarah nabi-nabi yang dibunuh umatnya dengan keji, semua itu
justru malah menjadi keuntungan spirituil bagi saya. Intinya, film ini malah
menjadi cermin bagi saya sebagai umat muslim; yakni bagaimana apresiasi saya
terhadap penderitaan seorang Rasulullah.saw. Sebab, bukankah kita sering
mengeluh ketika terserang penyakit atau ditimpa kesusahan dan penderitaan dalam
hidup? Intinya lagi, film ini menjadikan saya sedikit
mengerti mengapa banyak diantara kita yang mempercayai Yesus sebagai "anak
Allah" yang membuat saya makin sadar akan pentingnya bersikap inklusif (yang
namanya iman 'kan sifatnya privat dan tidak berhak diintervensi siapapun).
..
Melihat The Passion, yang notabene 100% tak ada kaitannya dengan Islam, malah
membuat saya mampu bercermin (ketika dirundung susah/sakit); bahwa masih banyak
di luar sana orang-orang yang nasibnya lebih buruk ketimbang nasib saya, dan
saya masih beruntung dibanding mereka, subhanallah...
..
Dan...well, kepada Mel Gibson, saya ucapkan terima kasih atas filmnya yang
ternyata tidak hanya berdampak sebatas kepada umat2 kristiani, tapi juga saya
selaku umat muslim. Nah, bagaimana dengan Anda, kawan2 milis?
..
Salam
[EMAIL PROTECTED]
Note: Ada yang berani berspekulasi, kira-kira mungkin dan mampu tidak, orang
Indonesia (yang mayoritas muslim) membuat karya film fenomenal dan
supra-religius seperti karya Gibson ini? Mudah-mudahan "mungkin" dan "mampu",
namun kapan waktunya, entah...
---------------------------------
Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.
[Non-text portions of this message have been removed]
--- End Message ---