Antara lain menurut Mukti Ali mantan Menteri Agama RI
Wassalam
HMNA

  ----- Original Message ----- 
  From: Charlie Tjhin 
  To: mayapadaprana@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, April 06, 2008 1:40 PM
  Subject: Re: Bls: [Mayapada Prana] Siapa Saja yang Masuk Surga?



  Abah,.. numpang nanya neh..



  Nabi Dzulkifli = Buddha ?

  Siapa yang nyambungin kesana?
  Bisa-an aja neh....


  ----- Original Message ----
  From: H. M. Nur Abdurrahman <[EMAIL PROTECTED]>
  To: mayapadaprana@yahoogroups.com
  Sent: Sunday, April 6, 2008 1:10:29 AM
  Subject: Re: Bls: [Mayapada Prana] Siapa Saja yang Masuk Surga?



  Ummat Islam sangat menghormati Nabi Isa AS, dan Nabi-Nabi yang lain seperti 
Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Dzulkifli AS (Budha) dll, 
namun sebaliknya Kristen yang satu ini richard boy matulessy secara emosional 
melakukan character assassination terhadap Nabi Muhammad SAW, dan sangat pandir 
memahamkan jihad. Silakan baca artikel yang saya tulis di bawah:
  HMNA
  ************ ********* ********* ********* ********* ********* ********* 
********* ***
  BISMILLA-HIRRAHMA- NIRRAHIYM

  WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
  [Kolom Tetap Harian Fajar]
  746. Pedang, Perang dan Jihad

  Paus Benedictus XVI mengutip ucapan Kaisar Byzantium Manuel II Paleologos: 
"Zeig mir doch, was Mohammed Neues gebracht hat und da wirst du nur Schlechtes 
und Inhumanes finden wie dies, dass er vorgeschrieben hat, den Glauben, den er 
predigte, durch das Schwert zu verbreiten." (Perlihatkanlah kepadaku hal baru 
apa yang dibawa Muhammad, dan kau hanya akan menemukan hal-hal yang buruk dan 
tak manusiawi seperti perintahnya untuk menyebarkan ajaran yang dia khotbahkan 
dengan pedang).

  Melihat rekasi ummat Islam sedunia, Paus diberitakan telah meminta maaf. Akan 
tetapi menurut CNN, "Pope only ''deeply sorry'' for the reaction to comments he 
made (Paus hanya menyatakan "penyesalan yang mendalam" atas reaksi terhadap 
komentar/ulasan yang dia bikin.

  Menurut fakta sejarah, "it was the Byzantium first killed the prophet's 
messenger and attacked Muslims first in the battle of Mu'tah and Tabuk. Both 
places are in Arab. Not in Byzantium. (Itu dia Byzantium yang mula-mula 
membunuh utusan Nabi SAW dan mula-mula menyerang ummat Islam dalam perang 
Mut'ah dan Tabuk. Kedua tempat itu ada di Arab. Tidak di Byzantium). Karena 
Byzantium merupakan ancaman potensial bagi Khilafah Islamiyah, maka Byzantium 
dilumpuhkan dan diduduki oleh Khilafah Islamiyah. Jadi itu persoalan keamanan 
dan politik, sekali-kali BUKAN "den Glauben, den er predigte, durch das Schwert 
zu verbreiten."

  Kesalahan Paus dilihat dari segi 'ilmiyah, ia tidak mengambil maraji'/rujukan 
(reference) dari sumbernya. Kalau mengenai Islam dalam hal jihad, maka rujukan 
itu pada Al-Quran, kalau mengenai Kristian maka rujukan itu pada Bible. Marilah 
kita lakukan hal tersebut tentang Pedang, Perang dan Jihad.

  Kita mulai dahulu dengan rujukan Al-Quran.
  Dalam Al-Quran tidak ada kata pedang, yang ada hanya Perang dan Jihad

  -- ADZN LLDZYN YQATLWN BANHM ZHLMWA WAN ALLH 'ALY NSHRHM LQDYR. ALDZYN 
AKHRJWA MN DYARHM BGHYR HQ ALA AN YQWLWA RBNA ALLH (S. ALHJ, 39-40), 
transliterasi huruf demi huruf, dibaca: 
  -- udzina lilladzi-na yuqa-talu-na biannahum zhulimu- wainnaLla-ha 'ala- 
nashrihim laqadi-r. Alladzi-na ukhriju- min diya-rihim bighayri haqqin illa- 
ayyaqu-lu- rabbunaLla-hu (tanda – untuk memanjangkan) , artinya: 
  -- Diizinkan berperang karena mereka dizalimi. Yaitu orang-orang yang diusir 
dari tempatnya bermukim dengan tidak benar hanya karena mereka berkata Maha 
Pemelihara kami adalah Allah.

  -- KTB 'ALYKM ALQTAL WHW KRH LKM W'ASY AN TKRHWA SYY^N WHW KHYR LKM W'ASY AN 
THBWA SYY^AN WHW SYR LKM WALLH Y'ALM WANTM LA T'ALMWN (S. ALBQRT, 2:216), 
dibaca: 
  -- kutiba 'alaykumul qita-lu wahuwa karhul lakum wa'asa- an takrahu- syaiaw 
wahuwa khayrul lakum wa'asa- an tuhibbu- syaiaw wahuwa syarrul lakum waLla-hu 
ya'lamu waantum la- ta'lamu-n (tanda – untuk memanjangkan) , artinya: 
  -- Diwajibkan atas kamu berperang padahal itu kamu benci, dan boleh jadi kamu 
benci akan sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu senang akan 
sesuatu tetapi itu buruk bagimu, dan Allah mengetahui, sedang  kamu tidak 
ketahui.
   
  -- WMA LKM LA TQATLWN FY SBYL ALLH WLMSTDh'AFYN MN ALRJAL WALNSAa WALWLDAN 
ALDzYN YQWLWN RBNA AKhRJNA MN HDzH ALQRYt ALZhALMYN AHLHA WAJ'AL LNA MN LDNK 
WLYA WAJ'AL LNA MN LDNK NShYRA (S. ALNSAa, 4:75), dibaca:
  -- wama- lakum tuqa-tilu-na fi- sabi-liLla-hi walmustadh'afi- na minar 
rija-li wannisa-i walwilda-nil ladzi-na yaqu-lu-na rabbana- akhrijna- min 
ha-dzihil qaryatizh zha-limi ahluha- waj'allana- mil ladunka waliyyan 
waj'allana- mil ladunka nshi-ran (tanda – untuk memanjangkan) , artinya:
  -- Mengapakah kamu tiada mau berperang pada jalan Allah untuk (membebaskan) 
orang-orang yang lemah di antara laki-laki, perempuan-perempuan dan anak-anak, 
sedang mereka itu berkata: Ya Pemelihara kami, keluarkanlah bagi kami dari 
negeri yang aniaya penduduknya dan adakanlah untuk kami seorang wali dari 
sisiMu dan adakanlah untuk kami dari sisiMu seorang penolong.

  -- TWaMNWN BALLH WRSWLH  WTJAHDWN FY SBYL ALLH BAMWALKM WANFSKM DzLKM KhYRL 
LKM AN KNTM T’ALMWN (S. ALShF, 61:11), dibaca:
  -- tu’minu-na biLla-hi watuja-hidu- na fi- sabi-liLla-hi biamwa-likum 
waanfusikum dza-likum khairullakum inkuntum ta’lamu-n (tanda – untuk 
memanjangkan) , artinya:  
  -- Beriman kamu kepada Allah dan RasulNya, dan berjihad kamu di jalan Allah 
dengan harta dan jiwamu, inilah yang terlebih baik bagi kamu, jika kamu ketahui.

  ***

  Terhadap Tawrah dan Injil, tidaklah dapat saya memperlakukan seperti Al-Quran 
di atas itu, oleh karena semua teks Tawrah dan Injil yang sekarang ini hanya 
berupa terjemahan saja, berhubung teksnya yang asli dalam bahasa Hebrew Kuno 
(al-'Ibriyyah al-Qadimah) untuk Tawrah dan bahasa Aramaic (al-'Ibriyyah 
a-'Jadidah) untuk Injil sudah tidak lagi, bahkan kedua bahasa itu sudah 
merupakan bahasa mati sekarang seperti bahasa Latin dan Sangsekerta, tidak 
seperti bahasa Arab Al-Quran yang masih hidup sampai sekarang, bahkan bahasa 
Arab Al-Quran merupakan standard bahasa Arab budaya. Oleh sebab itu apa boleh 
buat saya terpaksa hanya mengutip dari terjemahan saja, yaitu Tawrah dari 
Perjanjian Lama dan Injil dari Perjanjian Baru, yaitu terjemahan dari Lembaga 
Alkitab Indonesia (LAI). 

  Dari Perjanjian Lama
  -- Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, 
baik laki-laki maupun PEREMPUAN, baik TUA maupun MUDA, sampai kepada LEMBU, 
DOMBA, dan KELEDAI (Yosua 6:21)

  -- Maka jikalau diserahkan Tuhanmu akan dia ketanganmu, hendaklah kamu bunuh 
segala orang laki-laki dewasa yang ada di dalamnya dengan mata pedang (Ulangan, 
20:13).

  -- Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan TUHAN, Allahmu, 
kepadamu menjadi milik pusakamu, JANGANLAH KAU BIARKAN HIDUP APAPUN YANG 
BERNAFAS" (Ulangan 20:16)

  -- Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang 
ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, 
laki-laki maupun PEREMPUAN, KANAK-KANAK MAUPUN ANAK-ANAK YANG MENYUSU, LEMBU, 
maupun DOMBA, UNTA maupun KELEDAI" (1 Samuel 15:3)

  Dari Perjanjian Baru

  -- Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; 
Aku datang bukan untuk membawa DAMAI, melainkan PEDANG" (Matius 10:34)
   
  -- Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, 
bawalah mereka ke mari dan BUNUHLAH mereka di depan mataku" (Lukas 19:27)

  ***

  Hari ini ummat Islam mulai berjihad melawan diri sendiri yaitu berpuasa 
Ramadhan.
  -- YAaYHA ALDzYN AMNWA KTB 'ALYKM ALShYAM KMA KTB 'ALY ALDzYN MN QBLKM L'ALKM 
TTQUWN (S. ALBQRt, 2:183), dibaca:
  -- ya- ayyuhalladzi- na a-manu- kutiba 'alaikumush shiya-mu kama- kutiba 
'alal ladzi-na ming qablikum la'allakum tattaqu-n (tanda – untuk memanjangkan) 
, artinya: 
  -- Hai orang-orang beriman, diwajibkan atasmu berpuasa, sebagaimana telah 
diwajibkan atas orang-orang sebelummu, mudah-mudahan kamu bertaqwa. 

  Menurut ayat (2:183) tersebut, taqwa lebih tinggi kedudukannya dari iman. 
Untuk mencapai taqwa, maka orang-orang beriman harus melaksanakan prosesi 
melakukan jihad melawan diri sendiri yaitu berpuasa. Selamat berpuasa 
bermodalkan iman menuju taqwa. Taqabbala Lla-hu minnaa wa minkum. WaLlahu a'mau 
bisshawab.

  *** Makassar, 24 September 2006
        [H.Muh.Nur Abdurrahman]
  http://waii- hmna.blogspot. com/2006/ 09/746-pedang- perang-dan- jihad.html. 
   

Kirim email ke