>Tolong dibaca seluruhnya n diforward ketemen2 anda !! >Hati hati buat yang suka ngopi-ngopi di cafe dan tempat umum (dimana saja): >(kebetulan kisah ini terjadi di Jakarta . Kejahatan sudah makin edan) > >Hati-hati; kini makin banyak saja orang jahat. > >Tolong disebarin keteman-teman yang lainnya. >Saya, Ira (26) dan suami saya Bayu (28) tahun, mengalami suatu kejadian >yang >tidak bisa terlupakan dan sangat mengganggu kehidupan kami berdua selama >hidup. >Bahkan saat ini pun kami sedang dalam perawatan psikiater. Kami sungguh >marah dan sangat terguncang sekali. Saya ingin menceritakan pengalaman >buruk >kami, agar rekan-rekan dapat berhati-hati dan selalu waspada jika didekati >seseorang yang tak kita kenal pura-pura meminta bantuan. > >Ceritanya begini: >Suatu hari sekitar pukul 7 malam sepulang kantor kami menuju ke >Warung Tenda Semanggi untuk makan malam. Saya memilih sebuah tempat di >sekitar cafe yang banyak terdapat di sana . Kami duduk di sebuah meja di >halaman luar untuk mendapatkan pemandangan yang lebih lega dan dapat >memperhatikan orang yang sedang lewat. >Pada saat kami sedang berbincang-bincang, datang tiga pria dan mengambil >meja tepat di samping kami. >Kemudian salah satu dari mereka ingin menyalakan rokok dan tiba-tiba >mendatangi Bayu meminjam korek api. Tanpa rasa curiga Bayu menyalakan rokok >si pemuda tadi! Pada saat hampir bersamaan, pria >tersebut menepuk bahu kami berdua dan seingat saya memandang mata saya >dengan tajam. Ternyata Bayu merasakan hal yang sama juga. Pemuda itu >mengatakan bahwa dia bekas teman Bayu waktu kuliah dulu di Amerika (padahal >Bayu tidak pernah kuliah di Amerika. Tapi anehnya seperti terkena hipnotis >kami mengiyakan saja, percaya dan mengganggap mereka seperti teman karib >lama yang baru saja ketemu. Dua orang temannya yang duduk di meja samping >kami segera pula bergabung di meja saya. >Kami berlima makan malam seperti kawan yang akrab sekali. >Ketiga-tiganya masih muda dan berpenampilan menarik, saya hanya ingat salah >satu bernama Rico. > >Setelah Bayu membayar bill usai makan, Rico mengajak kami untuk melanjutkan >bincang- bincang di tempat dia. Saya dan Bayu menurut saja seperti kerbau >dicocok hidungnya. Kemudian kami menuju ke mobil mereka, seingat saya >Kijang >baru. Setelah berputar-putar yang nggak jelas kami kemudian dibawa ke >sebuah >hotel di sekitar Blok M/Senayan, kemungkinan Grand Mahakam atau Hotel Mulia >(kami tidak ingat dengan jelas. Kami kemudian merasa berada dalam sebuah >kamar yang cukup besar dengan ruang tamu (suite room. Seperti disihir, >salah >satu dari mereka mengajak Bayu ke ruang tamu untuk minum-minum sedangkan >yang dua(Rico dan temannya) meminta saya masuk ke dalam kamar yang terpisah >dengan ruang tamu. Anehnya saya merasa senang saja dan menuruti semua >perkataan Rico. Menurut pengakuan Bayu dia juga merasakan hal yang sama. > >Rico kemudian melepas baju saya dan kami melakukan hubungan intim, >seakan-akan tanpa paksaan.. Entah di bawah pengaruh dan kekuatan apa, saya >melayani dengan "rela" ketiga pemuda tadi secara bergantian. > >Pada saat itu saya betul-betul tidak merasakan adanya paksaan sama sekali. >Bayu tidak sadar sama sekali, bahwa istrinya tengah tidur dengan tiga >lelaki >secara bergantian di bawah pengaruh hipnotis. Setelah ketiganya selesai, >saya diajak ke bath-tub dan dimandikan oleh salah satu teman Rico. Setelah >memakai baju kembali, mereka meminta semua perhiasan, jam, dompet, dan HP >saya. Bayu juga mengalami hal yang sama pada saat di kamar tamu juga >diminta >semua barang- barangnya. Yang saya ingat Rico mengatakan bahwa itu >dibutuhkan untuk biaya reuni alumni. > >Rico kemudian mengantar kami kembali ke Semanggi, dan dia mengatakanterima >kasih atas pelayanan saya serta sumbangan untuk alumni. Kami berdua masih >belum terlalu sadar.. Sesampainya di mobil kami, saya melihat jam di mobil >yang telah menunjukkan pukul 1 dini hari. Pada saat itu saya sudah mulai >sadar bahwa selama lebih dari empat jam kami dibawa oleh ketiga pemuda >tadi. > >Tetapi saya masih merasakan itu sebagai mimpi. Sesampainya di rumah di >daerah Bintaro saya menanyakan kepada Bayu apa yang telah terjadi, kami >akhirnya menyadari apa yang telah terjadi. > >Kami telah jatuh ke tangan bajingan biadab yang memperdayai saya, bahkan >saya telah dengan suka rela berhubungan badan dengan mereka. > >Bagai langit jatuh menimpa kami, saya merasa terhina sekali dan mau bunuh >diri saja rasanya. Aku menangis tak berkesudahan seperti gila. >Satu-satunya bukti nyata yang saya punyai adalah bekas ceceran sperma Rico >pada stocking saya yang masih berbekas. > >Bayu tidak bisa lagi mengingat-ingat kejadian tersebut. Kami seperti orang >linglung, hilang pikiran sama sekali. Kami mengalami stres berat. >Pukulan luar biasa bagi hidup sehingga jiwa kami sungguh terguncang. > >Ya Tuhan, ampunilah kami. Kenapa nasib kami begini? >Keluarga saya segera mengantarkan kami menemui psikiater. Dengan bantuan >psikiater, kami dihipnotis dan sedikit-demi sedikit bisa mengungkapkan apa >yang telah terjadi. Menurut psikiater, kejadian ini telah beberapa kali >terjadi di Jakarta dengan modus yang sama. Yang pertama menimpa suami-istri >yang sedang makan malam di sekitar Taman Ria Senayan, yang kedua menimpa >pasangan muda-mudi yang tengah makan malam di Cafe daerah Kemang. > >Kesemuanya juga dibawa ke sebuah tempat, yang wanita disebadani dan diambil >semua barang berharganya. Kemudian keduanya dikembalikan ke lokasi semula. >Berhati-hatilah jika Anda terutama pasangan muda, kalau ada orang yang >meminta bantuan (meminta api rokok atau apa saja). Jika mereka menepuk >Anda, >segera pukul atau tampar mereka. Dan jangan sekali-kali menatap mata mereka >secara langsung. >Para pemuda tadi adalah Bajingan maniak yang mempunyai ilmu hipnotis tinggi >dan ingin memperdayai istri-istri orang. > > > Salam keprihatinan mendalam, > >Ira dan Bayu
________________________________________________________ Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! http://id.yahoo.com/