Tidak bisa dipungkiri, bahwa semakin hari, kita ini menjadi semakin 
tidak sabaran. Cepat tersinggung dan cepat ngambek, bahkan terkadang 
untuk hal-hal yang sepele sekalipun bisa membuat kita cepat naik 
pitam dan sewot berat. Apakah kita ini udah emang dari sononya 
memiliki sifat cepat ngambek ? Bagaimana caranya agar kita dapat 
mengekang sifat cepat ngambek ini ?

Ngambek atau marah ini sudah kita miliki sejak lahiriah, bayi yang 
belum bicara sekalipun sudah bisa ngambek, oleh sebab itulah tidak 
ada undang-undang yang bisa melarang manusia untuk tidak marah. 
Anatomi dari marah itu adalah: merasa tidak damai, tidak bahagia, 
kesal, rasa sewot yang sudah mecapai ubun-ubun, sehingga tidak bisa 
dibendung lagi akhirnya meluap jadi marah. Marah itu adanya hanya di 
otak kita dan hanya diri kita sendirilah yang bisa merasakannya.

Pada saat kita bangun pagi masih ada damai di hati, tetapi begitu 
adanya macet dijalanan langsung emosi kita mulai naik panas membara, 
belum lagi berbagai macem kegagalan, kekecewaan yang ada ditempat 
pekerjaan. Sampai dirumah bukannya disambut dengan senyum oleh 
pasangan hidup, bahkan kebalikannya dimana kita disambut dengan 
berbagai macem keluhan maupun omelan, maupun surat-surat tagihan 
hutang. Kita mengharapkan damai dirumah, tetapi kenyataannya 
suasananya tidak ubah seperti juga di Neraka. Jadi wajarlah kalau 
kita cepat ngambek.

Marah disebabkan, karena kita merasa dikecewakan; tidak memenuhi apa 
yang kita harapkan, merasa diremehkan/dihina atau karena merasa 
dizalimi misalnya dihianati, atau diperlakukan secara tidak adil, 
tetapi sering pula terjadi karena adanya rasa cemburu. Ada dua macem 
bentuk marah: "Marah Pasiv dan Marah Aktiv".

Marah Pasiv pada umumnya dilakukan dengan aksi mogok, entah itu 
mogok ngomong, mogok melakukan esek-esek bahkan sampai dengan mogok 
makan. Selain aksi mogok bisa juga dengan melampiaskan marahnya 
dengan menyebarkan luaskan berbagai macem gosip negativ melalui 
pihak ketiga. 

Marah Aktiv pada umumnya terjadi apabila kita sudah tidak bisa 
mengendalikan diri lagi seperti juga orang yang kehilangan ingatan, 
maka dari itu juga wajarlah kalau orang pemarah itu dinilai seperti 
juga orang yang mengalami gangguan jiwa alias tidak eling. Orang 
marah itu otomatis menjadi aktiv dan juga kreativ misalnya bisa 
ngomong berjam-jam tiada hentinya, menyanyikan lagu oldies alias 
mengungkit masa lampau, bahkan bisa nulis surat ataupun email yang 
panjang.

Pada saat kita kehilangan kendali, kita bisa mengumpat dan mencaci 
maki orang dengan kata-kata yang paling menyakitkan, paling jorok 
dan juga paling kasar. Bahkan tidak jarang anggota tubuhpun turut 
bergerak mulai dari tangan yang menggaplok sampai kaki yang 
menendang. Maka dari itu sering terjadi penganiayaan maupun 
pembunuhan akibat dari marah. Loe nyakitin Gw, jadi Gw mo balas 
marah ama Loe, agar Loe juga sakit !

Korban dari marah itu bukan hanya sekedar manusia saja, hewan 
peliharaan s/d benda-benda mati misalnya piring, cangkir bisa turut 
hancur dibanting! Durasi marah itu juga berbeda ada yang cepat bisa 
balik pulih reda kembali, tetapi ada pula ada yang bisa mencapai 
berbulan-bulah bahkan s/d bertahun-tahun.

Tujuan dari marah itu selainnya dari melampiaskan rasa sewot kita, 
juga ingin memberitahu kepada sang lawan, bahwa kita merasa 
disakiti/dikecewakan, dan juga agar Loe tahu lain kali jangan coba-
coba melakukan kesalahan yang sama. Tetapi apakah Aksi Ngambek ini 
bisa berbuah ? Tidak, sebab pada umumnya kesalahan yang sama akan 
tetap bisa  terulang kembali. Nasehat atau peringatan yang 
diungkapkan dalam keadaan marah nilainya sama seperti juga buang air 
ke laut.

Ngambek itu sebenarnya sama seperti juga menghukum diri sendiri. 
Lihat saja apa yang terjadi pada saat kita marah, blutdruk kita naik 
sampai ke ubun-ubun, tidak bisa tidur, nafsu makan pun hilang, tidak 
ada rasa bahagia, tidak bisa menikmati hal apapun juga, bahkan tidak 
jarang orang marah sambil menangis, tidak ada rasa damai. Tidak 
memiliki keinginan untuk melakukan apapun juga, bahkan inginnya 
menyendiri. Orang pemarah pun mudah terganggu kesehatannya misalnya 
sakit perut, migren, kanker dll. Depresi itu adalah akibat marah 
yang terpendam. Penderitaan ini semuanya adalah bayaran yang harus 
Anda bayar apabila Anda marah! Jadi kalau Anda marah sama orang lain 
ini sama artinya seperti juga Anda menghukum diri Anda sendiri. Maka 
dari itu apabila Anda ingin hidup bahagia dan damai, hilangkanlah 
segala racun kemarahan yang ada di pikiran Anda.

Marah menimbulkan permusuhan. Akibat marah kita bukan hanya bisa 
kehilangan sahabat saja, bahkan pasangan hidup Anda, kebanyakan 
perceraian terjadi akibat marah yang tak terkendalikan. Tanya saja 
sama diri sendiri apakah Anda mau mempunyai sahabat atau pasangan 
hidup yang memiliki sifat pemarah ? Pada saat kita ngambek, 
seringkali kita kehilangan kendali, akibatnya kita bisa menjadi buah 
tertawaan maupun hinaan orang, karena tingkah laku maupun ucapan-
ucapan kita pada saat kita marah. Kata yang dikeluarkan itu seperti 
juga panah yang sudah dilepas dari busur, ia tidak bisa ditarik 
kembali, tetapi akibatnya bisa menusuk dan melukai orang selama 
bertahun-tahun. Mungkin orang yang dimaki-maki pada saat kita marah, 
tidak balas marah ataupun mengucapkan sepatah katapun juga, tetapi 
apakah kita bisa melihat dan merasakannya racun dari akibat amarah 
kita ini ? 

Marah itu terjadi karena hal yang berlebihan. Kita mengharapkan 
sesuatu yang berlebihan, kita menilai diri sendiri yang berlebihan. 
Cobalah berusaha untuk menerima kenyataan tanpa harus ngambek, 
karena walaupun Anda ngambek sekalipun tidak akan bisa merubah 
kenyataan atau kejadian yang telah terjadi. Ngambek itu bukannya 
solusi. 

Sebelumnya ngambek cobalah usahakan untuk menenangkan diri sendiri 
sambil menarik nafas yang teratur atau menghitung dari satu s/d 
sepuluh. Meditasi dan berdoa juga bisa meredamkan rasa marah. Dan 
renungkanlah bahwa di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna, 
setiap manusia pasti akan melakukan kebodohan maupun kesalahan tanpa 
perkecualian; termasuk diri anda sendiri. Belajar sabar dan 
belajarlah pula untuk bisa memaafkan tanpa orang lain harus 
mengajukan permohonan maaf terlebih dahulu. Saya yakin Anda akan 
bisa mencapai umur panjang dan hidup bahagia.

Saya akhiri tulisan ini dengan mengutip: Aristoteles - The 
Nicomachean Ethics, "Siapapun bisa marah, marah itu mudah. Tetapi, 
marah pada orang yang tepat, dengan kadar yang sesuai, pada waktu 
yang tepat, demi tujuan yang benar, dan dengan cara yang baik, 
bukanlah hal mudah" 

Mang Ucup
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangucup.net


Kirim email ke