Hehehe..,
Ingatlah bahwa kehidupan di dunuai ini hanyalah suatu permainanNya!
Seseorang sudah berani bilang: Kamu, kalian adalah kafir atow tidak itu sudah 
melampaui batas..
Didalam ayat Alquran bukankah sudah tertulis yang mengisahkan bahwa: nanti pada 
hari yang sudah ditentukan masih ada perdebatan antara manusia dengan 
setan/iblis siapa yang salah dan siapa yang benar dan Tuhan menjawab: hal siapa 
yang salah dan yang benar itu adalah keputusanKu. lah koq ini ada manusia yang 
sudah berani sesumbar bahwa kamu kafir/tidak beragama dan lain-lainnya?
Emang manusia itu kekuasaannya sudah melebihi Tuhan?
Ya Tuhanku ampunilah segala dosanya karena belum mengetahui akan makna apa yang 
telah diucapkan didalam milis ini.



----- Original Message ----
From: weddie <[EMAIL PROTECTED]>
To: mayapadaprana@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, August 19, 2008 11:53:44 PM
Subject: Re: Gayung bersambut, kata berjawab <= Re: [Mayapada Prana] Re: Om 
Leo, apa yg harus saya katakan?


debat kusir nih...sama saja..sama2 tidak menguasai kecuali ego-nya 
masing2..capek deeh..

wetristan

--- On Tue, 8/19/08, H. M. Nur Abdurrahman <mnur.abdurrahman@ yahoo.co. id> 
wrote:

> From: H. M. Nur Abdurrahman <mnur.abdurrahman@ yahoo.co. id>
> Subject: Re: Gayung bersambut, kata berjawab <= Re: [Mayapada Prana] Re: Om 
> Leo, apa yg harus saya katakan?
> To: mayapadaprana@ yahoogroups. com
> Date: Tuesday, August 19, 2008, 10:18 AM
> Leo tulis:
> 1. Tentang Gematria versi Arab PLUS gothak gathik pake
> komputer, terus terang saya tidak interested. Tidak
> tertarik.
> 2. Yang penting itu MANUSIA HIDUP, dan bukan segala
> tulisan2 yang di-BERHALA-kan.
> 3. Nah, pelajaran yang kita ambil dari masa lalu itu
> termasuk bagian dari INTERPRETASI
> ============ =
> HMNA:
> Sebelum menjawab, akan saya copy paste apa yang pernah saya
> tulis dalam postingan lalu:
> Sent: Monday, August 18, 2008 9:57 PM 
> Leo, kok ente itu tidak tahu berdebat, tidak fokus, karena
> mabuk berimajinasi. Payah bleh !
> Sent: Monday, August 18, 2008 12:45 PM
> Setiap Leo tuliskan omong-kosongnya yang imajinatif, setiap
> itu pula saya ulangi menuliskan, divine authorship, yang Leo
> tidak sanggup bantah itu. Mengapa selalu saya ulang tulis?
> Karena itu bukan untuk Leo (karena Leo tidak sanggup
> membantah data numerik/matematis) , tetapi untuk siapa saja
> dari anggota milis ini supaya tidak dijangkiti virus. Virus
> apa itu? Yaitu virus atheisme yang imajinatif itu, yang Leo
> tebarkan, yang jauh lebih berbisa dari virus flu burung.
> Jadi setiap upaya monkey busines dari Leo berupa tulisan Leo
> yang menyebarkan virus atheisme, setiap itu juga saya tulis
> kembali divine authorship dari Al-Quran. btw-bw-an (by the
> way, bus way, any way) that is a promise.
> 
> Inilah jawaban saya:
> 1. Orang yang suka berkhayal berimajinasi memang logis
> tidak interested pada observasi fakta. Di atas dalam kurung
> saya tulis Leo tidak sanggup membantah data
> numerik/matematis, itu adalah keniscayaan, berhubung Leo
> cuma doyan berkhayal, wishful thinking, mana bisa interested
> pada data eksak matematis hasil observasi kompyter. Yang
> akibatnya Leo membodoh-bodohi orang dengan wishful
> thinkingnya itu.
> 2 Berhala-berhala itu hasil imajinasi, sehingga data
> numerik matematis tidak bisa diberhalakan. Justru Leo itulah
> yang memberhalakan imajinasinya sendiri, kemudian dipakainya
> untuk memperbodoh orang.
> 3. Ini satu bukti lagi akibatnya orang yang doyan
> berimajinasi, Leo tidak bisa bedakan hasil observasi
> obyektif matematis dengan interpretasi. Data yang saya
> kemukakan dalam tulisan saya tentang divine authorship dari
> Al-Quran itu bukan interpretasi, melainkan hasil observasi.
> Ini saya kutip antara lain:
> The first verse (1:1), BSM ALLH ALRHMN ALRHYM consists of
> 19 letters.
> The Quran consists of 114 suras, which is 19 x 6.
> Setiap orang yang tidak gila , di manapun juga, kapanpun
> juga dapat mengobservasi bahwa jumlah huruf BSM ALLH ALRHMN
> ALRHYM itu 19. Walaupun orang itu buta huruf Arab atau
> Latin, orang dapat mengobservasinya/ menghitungnya apakah itu
> dalam huruf Arab ataupun transliterasinya dalam huruf Latin
> seperti di atas itu.
> Setiap orang yang tidak gila , di manapun juga, kapanpun
> juga dapat membuka Al-Quran dan mengobservasi/ menghitung
> jumlah Surah itu banyaknya 114 = 6 x 19. Walaupun orang itu
> tidak bisa membaca AL-Quran dapat
> mengobservasinya/ menghiungnya.
> Jadi sama sekali tidak ada interpretasi, karena semua yang
> saya sodorkan dalam tulisan saya itu ttg divine authorship
> dari Al-Quran, sama sekali tidak menyinggung arti ayat-ayat
> itu, jadi bagaimana mungkin itu disebut interpretasi. Sekali
> lagi saya tegaskan: Postingan ini utamanya untuk para
> netters anggota milis ini, supaya tidak dijangkiti virus
> atheisme yang imajinatif yang Leo tebarkan membodoh-bodohi
> orang yang suka diperbodoh Leo.
> 
> Howgh
> 
> ############ ######### ######### ######### ######### ######### ######### 
> ######### ######### ######### ######
> 
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: leonardo rimba 
> To: mayapadaprana@ yahoogroups. com 
> Cc: spiritual-indonesia @yahoogroups. com 
> Sent: Tuesday, August 19, 2008 9:02 AM
> Subject: Re: Gayung bersambut, kata berjawab <= Re:
> [Mayapada Prana] Re: Om Leo, apa yg harus saya katakan?
> 
> 
> Mbah Nur, yang PERTAMA KALI nulis gothak gathik
> gethuk lindri itu panjenengan je. Aku cuma meneruskan saja
> dan TURUT mempopulerkan sebab kelihatannya cukup eye
> catching, terutama untuk membantu sebagian kalangan KEJAWEN
> yang sudah keterlaluan anune dalam bermain main gothak
> gathuk sehingga bukan menjadi WISDOM malahan jadi gethuk
> lindri. Thanks for SUGGESTING the term to me.
> 
> Tentang Gematria versi Arab PLUS gothak gathik pake
> komputer, terus terang saya tidak interested. Tidak
> tertarik. Alasan utamanya adalah, for what ? Untuk apa ?
> Kalau anda BISA membuktikan bahwa Al Quran itu ternyata
> wallahualam luar biasa, then for what ? 
> Yang penting itu MANUSIA HIDUP, dan bukan segala
> tulisan2 yang di-BERHALA-kan. Semuanya itu cuma berarti
> kalau dilakukan INTERPRETASI. Yang panjenengan bilang
> sebagai "imajinasi" itu sebenarnya interpretasi
> belaka. Kita semua melakukan interpretasi.
> Interpretasi seperti apa yang bisa kita lakukan dan
> akhirnya kita terapkan itu yang PENTING, dan BUKAN segala
> pem-BERHALA- an segala kitab2 yang notebene cuma buatan
> manusia biasa2 saja, tidak ada bedanya seperti panjenengan
> dan saya.
> 
> Yang jelas, kita tidak bisa memutar balik kalender
> ke jaman khilafah, atau jaman Monarki Absolut, atau jaman
> Majapahit, atau jaman apapun yang anda pikir lebih baik dari
> jaman sekarang. Semuanya itu masa lalu, dan ada pelajaran2
> juga yang bisa diambil. Nah, pelajaran yang kita ambil dari
> masa lalu itu termasuk bagian dari INTERPRETASI.
> 
> Yang penting itu interpretasi, Mbah. Segala gothak
> gathik gathuk gethuk lindri is oke saja. Kalau memang hobby,
> ya teruskanlah. It MIGHT be good for your health.
> 
> Leo 
> _._,_.___

 


      

Kirim email ke