SINGKAWANG – Majelis Ulama Indonesia mengharamkan umat muslim untuk
terlibat dalam ritual Cap Go Meh. Apalagi mengusung tandu bahkan yang
lebih parah menjadi tatung dalam perayaan tersebut. "Cap Go Meh, itu
adalah rutinitas dan ritual bagi mereka. Kita tidak pernah menghalangi
atau mencegah untuk dilaksanakan. Kita hanya fokus membentengi umat
muslim," tegas Ketua MUI Singkawang H Bujang Rasni kepada Pontianak
Post di sela-sela seminar Pemurnian Akidah Umat Islam yang
diselenggarakan oleh MUI Kota Singkawang di Gedung Arafah Masjid Agung
kemarin.

"Menurut Islam menghadiri ritual agama lain tidak dibenarkan atau
diharamkan dan sama saja masuk ke dalam perbuatan musyrik (menduakan
Allah SWT). Lakum dinukum Waliadin (untukku agamaku, untukmu
agamamu)," tambah Rasni menegaskan. Rasni menjelaskan lagi, selama
ini banyak masyarakat muslim yang tidak tahu akan hukum tersebut. Oleh
karena itulah, kata Rasni, MUI mencoba melakukan sosialisasi dengan
berbagai cara untuk membuka mata hati umat muslim, terutama di
Singkawang ini. "Kita hanya fokuskan ke umat muslim saja. Kalau
mereka melaksanakan ritual, itu adalah hak mereka dalam menjalankan
keyakinan. Sekali lagi, kita tidak mencegah Cap Go Meh dan menghalangi
ritual mereka," tegasnya.

Seminar tersebut diikuti oleh seluruh guru agama, dari tingkat SD, SMP,
dan SMA beserta beberapa perwakilan dari Ibtidayah, Tsanawiyah dan
Aliyah di Kota Singkawang. Hadir juga sebagai pemateri adalah Ustadz M
Sholeh S,Ag, Kakandepag Kota Singkawang Mahmudi S,Ag, Ustadz H Edy
Ardiansyah dan Ketua STIT H Arnadi Arkan. "Lewat para guru-guru
agama ini, kita menanamkan kepada anak didik tentang apa yang syirik dan
apa yang murtad dalam Islam," kata Rasni.

Ia menambahkan, selain melalui guru, perbaikan akidah umat Islam juga
disampaikan MUI melalui para pemuka Islam di kampung-kampung. Selain
itu, ia berkata, berbagai sosialisasi dalam bentuk lain juga telah
dilaksanakan untuk memberitahukan umat terkait ritual Cap Go Meh bagi
umat muslim.

"Puncaknya, nanti pada hari Jumat dalam khotbah para khatib kita
akan memberikan materi khotbah yang sama terkait dengan ritual Cap Go
Meh. Selain itu, kita sudah siapkan ribuan buletin tentang ini,"
jelasnya. Menurut Ketua STIT Arnadi Arkan di depan para peserta seminar,
tidak mengatakan salah tentang ritual Cap Go Meh dari sisi budaya. Akan
tetapi, kata dia, dari sisi aqidah itu salah. "Dari sisi pendidikan
itu sudah tidak benar, sadisme, sangat merusak mental anak-anak tidak
pantas untuk ditonton," kata Arnadi. Ia mengatakan, alasan
mendatangkan wisatawan asing dalam ritual Cap Go Meh, patut
dipertanyakan. Kata dia, kebanyakanyang dibilang wisatawan asing yang
datang itu, adalah keluarga-keluarga orang Tionghua, yang dulunya
tinggal di Singkawang dan sekarang sudah menetap di luar negeri, seperti
Singapura dan Taiwan. "Jadi kebetulan saja pulangnya waktu imlek.
Bukan untuk menonton Cap Go Meh. Irrasional kalau untuk gaet wisatawan.
Wisatawan yang mana, masih dipertanyakan," tegasnya.

Menurutnya, kecenderungan masyarakat muslim masih berbondong-bondong
menonton Cap Go Meh. Apalagi banyak anak-anak yang juga menyaksikannya.
"Bahkan rela berpanas-panasan," tegasnya. M Sholeh mengatakan,
"Jika orang Islam yakin akan Al-qur'an dan hadist maka ia akan
selalu berbuat baik. Perintah Allah tidak ada yang sulit, bagi orang
yang beriman." "Cap Go Meh, jika masuk ke ranah ritual, apabila
kita (umat muslim) ikuti, maka itu musyrik," kata Arnadi menegaskan
ucapan Edy Ardiansyah sebagai pemateri sebelum dirinya. (ody)

Sumber: http://pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=14265
<http://pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=14265>

Komentar dari teman-teman di Facebook
---------------------------------------------------

Arbania Fitriani <http://www.facebook.com/profile.php?id=1627084339>  at
11:01am February 10selalu bentengnya akidah...akhirnya yang ga ngerti
apa2 jadi terjebak dalam kebencian dengan umat lain. Ibu saya aja ga
diapa2in ama bapak ampe benci banget ama beliau...aku aja ampe
bingung...hanya karena fatwa yoga haram, dulunya orang tua saya tidak
ada masalah dengan Bapak, setelah keluar fatwa yoga haram, beliau jadi
benci banget

Suci Suesti <http://www.facebook.com/s.php?k=100000080&id=1355666050> 
at 11:24am February 10kyana MUI ini lagi kurang kerjaan or lagi ga ada
kerjaan yah....?? semua dilarang semua diharamkan.. padahal apa yang
mereka lakukan ga bener semuanya heran deh...!!! mengikuti ritual kan
bukan b'arti harus pindah dari agama... tapi emang susah klo awalnya aja
sudah menutup diri y jadinya seperti ini deh...

Tunggul Setiawan
<http://www.facebook.com/s.php?k=100000080&id=1565616864>  at 11:33am
February 10Apa yang terjadi pada MUI secara nasional? sepertinya mereka
sudah panik, kalap, mati2an mengharamkan segala cara...
Melihat perbedaan sudah tak mampu lagi..
Pemurnian Akidah Umat Islam itu yang bagaimana sih? Apakah dibebaskan
dari ritual agama2 lain? Bagaimana kalau dibebaskan dari Arabisasi
sekalian bisa kah?

Afni Septavia <http://www.facebook.com/s.php?k=100000080&id=1595676306> 
at 11:51am February 10Ini namanya MUI memecah belah anak bangsa, jadi
sekalian aja rame2 kita haramkan MUI karena merusak bangsa ini. Jadi
kita sebagai warga negara jangan mau dikotak2kan oleh lembaga yg tdk
bertanggung jawab. Paling otak para MUI itu adalah bagaimana
menghasilkan uang sebanyak2nya. Sehingga ini-itu diharamkan.

Get well soon, MUI ^_^ I love u all ^_^

Suryo Wahono <http://www.facebook.com/s.php?k=100000080&id=652694889> 
at 3:00pm February 10pada dasarnya gak ada orang yg mau rusak akidahnya,
tersesat, celaka, dsb. mereka merasa sudah di jalan yang benar,
sedangkan di luar mereka mungkin juga demikian. kalau hidayah hanya
datang dari Tuhan, mungkin ada baiknya saling mendo'akan. siapa tahu
bisa akrab di jalan... wong sesama pejalan.

Plasentara Edwin
<http://www.facebook.com/s.php?k=100000080&id=1058362138>  at 3:30pm
February 10Sesama pejalan yang masih tersesat di larang saling mencap
sesat :)
Mohammad Dozan <http://www.facebook.com/profile.php?id=1623367225>  at
3:55pm February 10Ditengah kondisi negeri saat ini yg sangat membutuhkan
kesatuan dan persatuan semua elemen bangsa, MUI justru giat
mengkampanyekan perbedaan dan perpisahan dimana-mana. Ditengah berbagai
permasalahan dunia seperti global warming, global crisis dll, kita malah
disibukkan oleh hal2 remeh seperti soal haram, halal, porno, sesat dll,
yang cuma menghabiskan energi bangsa saja.

Didit Palgunadi
<http://www.facebook.com/s.php?k=100000080&id=1543474361>  at 4:12pm
February 10Lontong Cap Go Meh Haram juga ga yah? wah berabe, itu makanan
favoritku. MUI atau Cap Go Meh??? I think i prefer Cap Go Meh, lebih
gurih...

Muslihah Razak <http://www.facebook.com/s.php?k=100000080&id=1627954333>
at 4:44pm February 10MUI sepertinya belum sadar kalau umat"nya" sekarang
sudah pada pinter jadi siap-siap saja ditinggalkan....heran mode on..

Ahmad Yulden Erwin <http://www.facebook.com/profile.php?id=1365876242> 
at 5:09pm February 10Come, come again, whoever you are, come! Heathen,
fire worshipper or idolatrous, come! Come even if you broke your
penitence a hundred times, Ours is the portal of hope, come as you are."
(Jalaluddin Rumi).
MUI tidak usah bicara yg lain dulu deh -> silahkan membahas tentang
"rokok" dulu deh.
Tahu gak bahwa "merokok" itu asalnya adalah "ritual untuk memuja
Dewa/Roh" ?? Jadi jelas musryk dong.
Berani gak MUI melarang Ulama nya sendiri untuk tidak merokok?

http://www.facebook.com/note.php?note_id=49973528345
<http://www.facebook.com/note.php?note_id=49973528345>

Ahmad Yulden Erwin <http://www.facebook.com/profile.php?id=1365876242> 
at 1:22am February 11Olahraga atletik juga asalanya adalah ritual
pemujaan terhada dewa-dewa di bukit Olympus-Yunani. Upacara pemujaan
dewa-dewi Yunini dikenal sbg olimpiade. Sepak bola asalnya juga upacara
pemujaan untuk ruh nenek moyang oleh suku Indian. So, sekalian saja MUI
haramkan atletik, olimpiade, dan sepak bola. Hahaha. Para ulama MUI itu
sdh kena penyakit 'paranoid'.

Ahmad Yulden Erwin <http://www.facebook.com/profile.php?id=1365876242> 
at 1:30am February 11Dalih pemurnian Islam itu yg dipakai oleh kaum
paranoid dari 'sekte' wahabbi dan neo wahabbi. Sekte ini bersemangat
sekali untuk membabat semua kebudayaan lain dan menggantinya dgn
kebudayaan arab. Ingat, wahabbi dan neo wahabbi ini bukan lagi sekedar
isme atau paham, tapi sudah menjadi SEKTE yg teorganisir untuk
mengarabisasi dunia dgn dalih penerapan syariat Islam dan penegakan
khilafah.

Michael Budi Setiawan
<http://www.facebook.com/s.php?k=100000080&id=1569846492>  at 2:07am
February 11......musyrik (menduakan Allah SWT)".
Lebih percaya Allah atau MUI ya...? klo menganut fatwa haram MUI, malah
menduakan Allah. Karena MUI bukan Allah....mmm...
Yg jelas eksistensi MUI di negeri ini harus mulai dipertanyakan, melihat
rakyat saling melebur & bersatu dalam kekayaan budaya yg ada di bumi
pertiwi ini, kok malah gelisah ?

Wayan Sukmawati
<http://www.facebook.com/s.php?k=100000080&id=1112242680>  at 2:31am
February 11mmm saya juga berpikir begitu... sekarang kelihatan siapa
yang menduakan Tuhan, ya. Lucunya, para umat pada enggak menyadarinya.
mereka patuh banget sama MUI. padahal khan .... La Illaha Illalah...
tiada Tuhan selain Allah..

Aiu Haryadi <http://www.facebook.com/s.php?k=100000080&id=1551881185> 
at 4:09am February 11Wah2!
Saya benar2 tersinggung!
Kurang ajar benar itu MUI, saya yang asli dari pontianak (sebelahan ama
singkawang), ga terima!
Bodoh benar!

Cap Go Meh adalah perayaan Budaya, menutup perayaan Tahun Baru Imlek.
Bahkan ga sekedar yang penganut Konfusius, yang Kristen, Buddhis, Hindu,
Sikh, bahkan Muslim sekalipun, asalkan dia keturunan Cina, dia boleh
merayakan Cap Go Meh.

Satu kata : "kurang ajar"!

Afni Septavia <http://www.facebook.com/s.php?k=100000080&id=1595676306> 
at 9:38am February 11Mendingan lembaga2 yg mengatur umat dilarang aja di
Indonesia, karena warga negara sudah diatur dalam pancasila & UUD. Utk
urusan agama biarlah menjadi urusan pribadi kita dgn Tuhan.

Jadi sebagai warga negara tdk ada lagi sekat islam, kristen, budha,
hindu, katolok dll. Jadi kita dpt bergandengan tangan satu dgn yg
lainnya. Kita jadikan perbedaan ini sebagai rahmat kita semuanya.

MUI / para ulama sadarlah jangan memecah belah bangsa kami yg kaya akan
perbedaan. ^_^












Kirim email ke