Pengetahuan rahasia dalam kejawen dan gnosisme

 

Tentang pengetahuan rahasia atau misteri kutipan di bawah ini sangat menarik
utk disimak. 

 

Yesuspun juga mengungkapkannya bahwa misteri2 itu sebenarnya ada di depan
mata manusia, namun yg tampak itu tdk akan terlihat bagi yg tdk
memperhatikannya. Artinya ajaran Yesuspun sama juga dg ajaran2 kejawen, itu
yg menunjukkan Yesus mengajarkan gnosisme (pengetahuan rahasia). Perumpamaan
ttg penabur menggambarkan bagaimana pesan2 Yesus bisa ditangkap/dipahami
oleh para pendengarnya. Ada yg bisa memahami pesan2 tersembunyi itu dan
menghasilkan buah dg berbagai kwantitas produksi dan sementara yg lain hanya
tumbuh sebentar dan mati. 

 

Keberatan gereja katolik dg tafsir model gnosisme ini adalah seolah2
keselamatan hanya bagi yg memahami misteri atau memiliki pengetahuan
rahasia; namun jika GK bisa memahami jika hidup manusia adalah seperti daur
ulang yg lebih dikenal dg istilah "reinkarnasi" maka proses tahap demi tahap
dari satu kehidupan ke kehidupan menuju kesempurnaan (persatuan dg Bapa)
atau "selamat" justru terlihat bahwa semua orang akan mencapai keselamatan
dibandingkan konsep yg diimani GK bahwa ada orang2 yg akan dihukum di neraka
abadi. 

 

Penjelasan ttg konsep reinkarnasi menurut injil ada pada kisah dialog Yesus
dg Nikodemus dan penjelasan Yesus bahwa Yohanes Pembabtis = Elia (email
terpisah). 

      

Berikut ini kutipan ttg Yesus menjelaskan misteri tersembunyi:

 

(Mat 13:12-23)

 

Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia
berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada
padanya akan diambil daripadanya. Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam
perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat
dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. Maka
pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan
mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak
menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat
mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan
matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu
berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. Tetapi berbahagialah matamu
karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat,
tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi
tidak mendengarnya. Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu.
Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi
tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan di
pinggir jalan. Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang
yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia
tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau
penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad. Yang ditaburkan
di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran
dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak
berbuah. Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar
firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali
lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat." (Mat
13:12-23).

 

>>>Yesus menggunakan banyak perumpamaan utk mencoba menjelaskan banyak
misteri, dg alasan krn sekalipun para pendengarnya melihat, namun mereka
tidak melihat dan sekalipun mrk mendengar namun mrk tdk mengerti. 

Maka, dalam kejawen tdk dikenal rumusan dan tafsiran baku/standard ttg
ajaran2 kejawen, maka tidak ada dogma/syariat. 

Injil memuat begitu banyak pemahaman dan pengertian yg sama juga dg halnya
piwulang kejawen yg disampaikan dlm bentuk syair2 tembang dan berbagai
tingkatan pemahaman yg digambarkan dg "berbuah banyak ada yg seratus kali
lipat, 60x lipat dan 30x lipat."

Pengertian2 itu sering kali berupa paradoks2 shg tdk ada benar yg mutlak dan
salah mutlak, yg tdk mungkin dijelaskan dg rumusan2 standard, dan yg
seringkali hanya bisa dipahami dengan cara nglakoni.  

 

Salam persaudaraan universal dalam damai selaras,

 

Sony H Waluyo

 

* You are what you think about. Beware of your mind. 

Kirim email ke