bravo bung leo,ya tuh dia Tuhan adalah kesadaran kita sendiri.gk ada di kitab suci,gk ada di agama,itu cuma tools yang diciptakan manusia.saya tidak menyalahkan MASTER pertama yang membawa bagaimanapun bukan kesalahan sang MASTER pertama tapi manusianya.kitab suci dan agama tidak bisa menyelamatkan kita,hanya RUH dan Tuhan saja, (terjemahkan) yang bisa membawa kita selamat..berpikir kan bukan hanya dengan otak banyak tools lain, cetak biru DNA mungkin itu gudang wahyu semua pengetahuan ada disitu.saya cuma berusaha netral aja gk menyalahakan,that's all.
--- Pada Ming, 17/5/09, leonardo_ri...@yahoo.com <leonardo_ri...@yahoo.com> menulis: Dari: leonardo_ri...@yahoo.com <leonardo_ri...@yahoo.com> Topik: [Mayapada Prana] Apakah masih tetap memprediksi Prabowo? Kepada: Tanggal: Minggu, 17 Mei, 2009, 11:40 AM PERCAKAPAN 1: APAKAH MASIH TETAP MEMPREDIKSI PRABOWO? T = Mas, apa kabar? Mo nanya nich. Gimana prediksi presiden sekarang, kan kemarin-kemarin memprediksi Prabowo. Apakah masih tetap Prabowo ato masih SBY? Tapi saya yakin SBY pun masih bagus, buktinya dia menolak wapres dari partai berbasis Islam. Saya yakin Indonesia makin bagus, masyarakat makin mengerti bahwa agama sebaiknya jangan dibawa-bawa ke pemerintahan dan berpolitik, buktinya partai nasionalis masih menang dibanding partai Islamis. J = Amin. Menurut bisikan dari Jibril yg datang ke saya secara incognito, Prabowo masih dijagokan oleh Allah. Ini Prabowo yg "wanita" lho, yg sudah saya ramalkan dan prediksikan akan menjadi presiden Indonesia selanjutnya sejak akhir ramadhan tahun lalu. The "wanita", seperti sudah diduga sebelumnya oleh mereka yg memiliki kemampuan cenayang, akhirnya memunculkan diri sebagai Mbak Mega. Sutralah. Megawati Sukarnoputra alias Prabowo Subianto. + PERCAKAPAN 2: BILANG AJA: "NO, THANKYOU" T = Saya gak tahu dengan siapa lagi kalu mau sharing pendapat yg sedikit sensitip mengenai agama kalu bukan dengan anda Bung Leo, karena anda saya nilai bisa menerima perbedaan pendapat pada hal yg sangat esensial dalam hidup ini, yaitu masalah kepercayaan kepada Tuhan. J = Alhamdulilah, then? T = Kalu sharing dengan tetangga sebelah rumah, mungkin gak butuh waktu lama seluruh warga sekampung akan menyerbu dan menghancurkan rumah saya karena dianggap menghina agama mereka. Dan pastinya akan berurusan dengan pihak kepolisian dengan tuduhan menghina agama. Yah, itulah nasib orang -yg menurut saya- sekedar memanfaatkan pemberian Tuhan yg tak ternilai harganya, yaitu akal sehat. J = Kita sudah masuk era reformasi sekarang di mana diakui adanya HAM Kebebasan Berpendapat dan Kebebasan Beragama. Apa yg anda ucapkan merupakan pendapat anda pribadi, dan kita bisa berpendapat apa saja. Pendapat kita merupakan domain pribadi dan tidak bisa dihukum.. Anda mau percaya Allah ataupun tidak mau percaya Allah merupakan pendapat belaka. Tetapi, kalau anda percaya Allah dan lalu menghancurkan rumah milik tetangga anda dengan alasan tetangga anda tidak percaya Allah, maka tindakan anda itu kriminal. Termasuk pidana kelas berat, yaitu menghancurkan harta benda milik orang lain sebagaimana layaknya dilakukan oleh FPI dan organisasi Islamis sejenisnya. Kepolisian tidak bisa memutuskan untuk menuntut anda dengan alasan bahwa kepercayaan anda kepada Allah mengakibatkan anda menjadi orang fanatik yg berniat untuk menghancurkan rumah-rumah ibadat Kristen. Walaupun anda membenci Kristen dengan alasan Kristen menyembah Allah yg jumlahnya tiga biji, pedahal Allah cuma sebiji, anda tetap tidak bisa dituntut selama anda belum melakukan tindakan kekerasan secara fisik. Itulah alasannya maka mereka yg berkoar-koar ingin menghancurkan Kristen di Indonesia tetap bebas bergentayangan sampai sekarang. Kalau masih sebatas wacana belaka, maka namanya HAM Kebebasan Berpendapat. Bisa berpendapat bahwa Allah cuma sebiji dan bijinya itu tidak bisa diganggu-gugat. Itu wacana belaka, sah bagi orangnya sendiri. Tapi tentu saja orang lain juga bebas untuk bilang bahwa Allah ada berbiji-biji, tidak terhitung banyaknya. Kita semua sudah tahu bahwa setiap pria memiliki dua biji, apalagi Allah, ya gak? T = Dengan akal sehatnya saya selalu mempertanyakan kebenaran dari agama yg saya anut semenjak lahir. BENARKAH AGAMA YG SAYA ANUT SEMENJAK KECIL ITU DATANG DARI TUHAN SANG PENCIPTA ALAM SEMESTA? Kalau memang benar, kenapa begitu banyak ayat-ayat dalam kitab sucinya yg bertentangan dengan akal sehat? Benarkah ayat-ayat itu datang dari Tuhan? J = Sudah jelas ayat-ayat itu bukan datang dari Tuhan, walaupun mengaku seperti itu di dalam teks kitab suci. "Akulah Tuhan yg tidak berbiji, yg akan menghadiahkanmu dengan surga kalau kamu nurut, dan yg akan menjebloskanmu dalam neraka kalau kamu menyembah Tuhan yg bijinya tiga." Ayat-ayat semacam itu merupakan hasil olah pikir sang manusia yg lalu dinabikan. Setiap manusia berhak mengeluarkan ayat-ayat semacam itu dan, kalau punya pengikut, juga bisa dinabikan. Sangat mudah untuk membuat ayat, dan sangat mudah pula untuk menabikan manusia. Lia Eden sudah menghasilkan ayat-ayat, dan sudah di-nabi-kan pula. Ahmadiyah memiliki nabi terakhir dan sempurna. Kristen Mormon memiliki nabi terakhir yg namanya Joseph Smith. Tidak terhitung banyaknya agama di dunia ini, karena merupakan HAM yg ada di setiap manusia untuk percaya kepada agama apapun, tidak percaya kepada agama apapun, maupun menciptakan agama sendiri. T = Kenapa saya yg mempertanyakan ayat-ayat itu? Karena saya beranggapan bahwa Tuhan memberi akal sehat itu untuk dipakai, untuk digunakan. Kalu otak tidak boleh digunakan, lantas KENAPA TUHAN MEMBERI KITA OTAK? Otak digunakan untuk apapun, termasuk untuk meneliti kebenaran suatu ajaran agama. Kalu suatu ajaran agama banyak yg bertentangan dengan akal sehat, apa saya salah kalu kemudian saya mempertanyakan kebenaran dari ajaran agama itu? J = Anda tidak salah. Agama-agama itu isinya banyak yg ngawur. Kebenarannya juga ngawur, makanya para pencipta agama itu menghadirkan mekanisme yg meng-haramkan penggunaan otak. Otak itu diharamkan digunakan dalam agama-agama tertentu, karena kalau digunakan maka kita akan dengan mudah melihat bahwa segalanya itu rekayasa belaka. Bahwa Tuhan di dalam ayat-ayat suci itu ternyata cuma simbol belaka yg digunakan oleh si manusia yg di-nabikan. Tuhan atau Allah itu simbol belaka, pedahal yg berbicara itu si manusia sendiri. Jelas banyak salahnya karena masih manusia biasa. T = Memang benar otak kita terbatas, tapi otak adalah satu-satunya yg kita punya untuk menilai sesuatu. Kalu memang gak boleh pake otak, lantas pake apa kita dalam menilai sesuatu? J = Maybe harus pake dengkul. Setahu saya orang-orang agamis itu kalau berpikir pakai dengkul. Bicara saja petantang petenteng seperti orang yg memiliki kebenaran terakhir dan sempurna dari Allah. Pedahal ngawur. Saya juga tidak luput menjadi sasaran dakwah oleh orang yg merasa memiliki kebenaran Allah. Pedahal saya tahu Allah itu asalnya dari mana, cuma konsep saja yg dibuat oleh manusia di masa lalu, lalu dipoles kiri kanan sesuai dengan jaman. Tapi basic-nya sama, cuma konsep doang. T = Otak kita memang ada batasnya kalu untuk membuat atau meneliti hal-hal yg mustahil yg bukan faknya manusia, seperti kita manusia disuruh membuat semut atau nyamuk. Tapi kalu sekedar untuk menilai kebenaran suatu ajaran, apa otak tidak mampu melakukanya? Jelas mampu. Apa susahnya sih menilai bahwa ajaran ini benar atau salah, ajaran ini benar berasal dari Tuhan atau bukan. Jelas otak mampu untuk menilainya. Saya menulis ini untuk menjawab segolongan orang yg selalu menyudutkan orang-orang seperti saya yg selalu mempertanyakan kebenaran agama yg dianutnya. Mereka selalu menyerang dengan mengatakan "otak kita itu terbatas", "otak kita itu seperti air setetes di samudra yg luas", "orang agnostik itu Tuhannya otak mereka sendiri", "mereka terlalu mendewa-dewakan otaknya", dll. Saya mau tanya, yg mendewa-dewakan otak itu siapa? Yg mengagung-agungkan otak itu siapa? Saya tidak mendewa-dewakan otak saya, yg saya lakukan cuma satu: SAYA MEMANFAATKAN PEMBERIAN DARI TUHAN YG TAK TERNILAI HARGANYA, YAITU OTAK. TITIK !!! no more no less. Saya rasa Tuhan tidak sepicik itu, tidak sesempit yg dibayangkan oleh para pemeluk agama. Masa Tuhan akan marah hanya gara-gara saya mempertanyakan kebenaran suatu ajaran agama? Malah mungkin Tuhan akan "bangga" pada saya yg memanfaatkan pemberianNya, yaitu otak. Dan kalu nantinya saya setelah melakukan observasi kebenaran agama saya, dan menemukan kebenaran yg hakiki, rasanya mustahil saya akan menolak kebenaran itu. Malah akan tambah iman saya kepada Tuhan sang pencipta alam semesta beserta isinya dan hukum-hukum yg mengikatnya. J = Iyalah, you are ok, very much ok. Dibandingkan dengan orang-orang yg sudah tercuci otak oleh ajaran agama yg, konon, tidak boleh dipertanyakan, anda jauh lebih ok. Tapi kita hidup di alam kebebasan. Kita mau percaya Allah yg bikin manusia jadi tambah bego, ataupun percaya kepada Allah yg bikin manusia tambah pinter merupakan HAM yg ada di diri kita. Saya sendiri percaya Allah yg asli yg adanya di dalam kesadaran kita sendiri. Bukan di kitab suci, bukan di agama, apalagi di dakwah-dakwah pembodohan massal itu. Kita bukan anak kecil lagi, dan kita bisa bilang terus terang bahwa kita tidak tertarik dengan segala macam bualan agama. Bilang aja, "No, thankyou". + Leo @ Komunitas Spiritual-Indonesia http://groups. yahoo.com/ group/spiritual- indonesia. Get your new Email address! Grab the Email name you've always wanted before someone else does! Lebih bersih, Lebih baik, Lebih cepat - Yahoo! Mail: Kini tanpa iklan. Rasakan bedanya! http://id.mail.yahoo.com