"Kitab suci tak perlu dipuja-puja. Ia hanyalah anak tangga. Jika engkau sudah melewatinya, anak tangga tak perlu dibawa-bawa. Tinggalkan saja. Bila engkau ingin membakarnya, ya, silahkan saja." (Surah Iblis: Ayat 8 12)
"Demi langit yang mekar di lipatan vagina! Terkutuklah mereka yang merajami para penzina." (Surah Iblis: Ayat 13 14) "Demi buah zakar yang menyimpan api! Terkutuklah kalian yang mencambuki para penjudi." (Surah Iblis: Ayat 15 16) "Bagaimana mereka bisa terus menyembah-Nya, sementara mereka terus mencuri kekayaan negara? Bagaimana mereka bisa mengaku pembawa rahmat, sementara mereka sibuk menipu rakyat?" (Surah Iblis: Ayat 17 18) "Sesungguhnya, jika kalian bertemu orang-orang kafir di jalan, janganlah penggal kepala mereka, janganlah perangi mereka, namun peluklah mereka dan mintalah maaf atas kekafiran yang tersembunyi di dalam hatimu selama berabad-abad. Niscaya kalian akan menjadi umat pembawa rahmat." (Surah Iblis: Ayat 19 20) "Sesungguhnya, kekafiran dalam hatimu itulah yang telah membuatmu menolak keragaman, padahal itu jelaslah kenyataan yang tak terbantahkan. Dan saat kau menyadari kebodohan dalam hatimu, maka kau pun hanya melihat Kesatuan di segenap penjuru." (Surah Iblis: Ayat 21 22) "Apakah kalian berpikir Allah telah berhenti berkata-kata? Apakah kalian berpikir Allah telah bisu dan sekedar jadi penonton saja? Lampaui pikiran dan setiap saat kau dapat mendengar firman-Nya. Lampaui pikiran dan setiap saat kau dapat menatap wajah-Nya." (Surah Iblis: Ayat 23 26) "Dien-Mu adalah Dien-Ku, Dien-Ku adalah Dien-Mu." (Surah Iblis: Ayat 27) "Demi masa yang tak pernah berakhir! Sesungguhnya shalatmu, ibadahmu, hidupmu, dan matimu adalah sebuah Perayaan. Maka, rayakanlah itu dalam Keheningan." (Surah Iblis: Ayat 28 30) "Demi buah duku dan rambutan! Demi Kalam yang tak terkatakan! Sesungguhnya, jika kau tak berkenan akan isi suatu buku, maka tulislah suatu buku untuk melawan buku yang tak kausukai itu bukan malah melarangnya. Bisa jadi buku-buku yang kaubenci pada suatu masa, justru mengungkap kebenaran yang ditutupi para penguasa. Begitulah sejarah berbagai kitab suci sepanjang masa." (Surah Iblis: Ayat 31 35) "Ketika seksualitas dianggap sebagai noda dalam kehidupan, sementara kalian diam-diam asyik menikmatinya pada waktu malam, maka kelak anak-cucumu akan menganggapnya sebagai persoalan yang lebih asyik untuk dipecahkan ketimbang melawan ketidakadilan." (Surah Iblis: Ayat 36) "Demi kupu-kupu yang beterbangan, demi bunga-bunga yang bermekaran, sesungguhnya Kami telah menurunkan Kalam yang membawa kedamaian agar kalian dapat saling berkasih-sayang, agar kalian dapat saling berbagi terang, dan bukan untuk saling berperang." (Surah Iblis: Ayat 37) "Demi bukit-bukit yang berlari, demi langit yang seluas hati, barangsiapa yang mencintai kata-kata Ilahi lebih dari mencintai sesama mahluk di bumi, sungguh ia termasuk golongan orang-orang yang merugi." (Surah Iblis: Ayat 38) "Tanyakan kepada para pembenci: Manakah yang lebih mulia di sisi Yang Maha Suci, menumpahkan darah saudaramu di bumi, ataukah menitikkan airmata atas kebutaan hatimu sendiri?" (Surah Iblis: Ayat 39) "Sesungguhnya, telah Kami ciptakan surga dan neraka di dalam pikiran orang-orang yang masih membutuhkannya. Namun, bagi mereka yang telah membakar berhala pikirannya dengan Api-Cinta, mereka pun kekal di dalam lindungan Yang Maha Nyata." (Surah Iblis: Ayat 40) ......................... Selengkapnya baca di Blog Rahasia Otak <http://annunaki.wordpress.com/2010/01/07/surah-iblis/> http://annunaki.wordpress.com/2010/01/07/surah-iblis/