Pada kenyataannya tdk semua maksud baik akan ditanggapi positif, namun
sebenarnya dg adanya tanggapan negatif sekalipun semacam itu justru kita
sedang ditantang utk mengaktifkan frekwensi kasih dr kesadaran roh kita ...
bila tak terpancing emosi... tetap tenang.. batin hening... segera meluncur
ide kreatif dg bhs kasih dan lembut namun tegas dr dalam batin... kesadaran
roh kita... kesadaran sbg makluk halus/roh nan lembut getu.. hehe..



dg cara demikian, oleh kata2 yg lembut dan bernada kasih... getaran
kesadaran ilahi dinyatakan / diterjemahkan dlm bentuk kata2 melalui mulut
atau tulisan (sabda telah mjd daging)... pas mengena sesuai konteks...
itulah mengapa dlm kitab wahyu...ayat2 "diturunkan" per potong utk
menganggapi konteks2 ttt dan seyogyaya dipahami sesuai konteks yg
bersangkutan krn pesan itu sbg tanggapan atas suatu konteks
dialogis/wacana...



dan dg cara demikian pula, dlm setiap situasi terburuk sekalipun, vibrasi
cinta ditransmisikan ke planet bumi oleh orang yg menantiasa bergetar dlm
frekwensi cinta...

salam damai selaras, love & light always be with you...

 

Sony H Waluyo

* You are what you think about. Beware of your mind. 

[kesadaran ada di rasa, sulit utk memahaminya dg pikiran. Kita bisa bebas
menyimpulkan apa yg kita lihat dan rasakan. Namun tetaplah sulit
mendefinisikan rasa garam dengan kata2, tapi dg rasa di lidah semua orang
sepakat itulah rasa garam, asin itu pasti asin, pahit itu pasti pahit.
Demikian juga saat dirasa di hati, kasih itu pasti kasih. 
Olah rasa akan dg jelas mendefinikan kesadaran. Olah rasa...olah
kesadaran...intuisi yg akan bermain...menyalurkan cahaya... cahaya adalah
ilmu pengetahuan dan pengetahuan mjd landasan utk bertindak bijaksana dlm
mengolah alam dan kehidupan].

================== 

 

Kirim email ke