BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
 
WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
196. Bahan Bakar yang Dapat Diperbaharui, Suatu Tinjauan Masa Depan Sumber 
Energi 

Orang mengklasifikasikan sumber energi dalam tiga jenis: 

Pertama, yang dapat diperbaharui (renewable), seperti pasang-surut yang 
berulang secara berirama setiap sekitar 24 jam, akibat tarikan gravitasi bulan 
terhadap selubung cair (laut) dari bumi. 

Kedua, yang tak dapat diperbaharui seperti bahan bakar fosil (minyak bumi dan 
batu-bara). 

Ketiga, yang tak terhabiskan (non-exhausted), seperti sinar dalam wujud photon 
dari matahari termasuk anak-cucunya. Adapun anak photon adalah energi angin, 
energi arus laut dan energi potensial air. Bagian atmosfer dan air laut yang 
kena pukulan photon suhunya akan naik. Maka mengalirlah udara dan air laut dari 
tempat yang lebih dingin ke tempat yang panas itu, lalu terjadilah hembusan 
angin dan aliran arus laut. Karena pukulan photon pada permukaan laut dan 
danau, air laut dan danau menguap membubung ke atas bergumpal menjadi awan, 
kemudian turun menghujani bumi. Air hujan yang jatuh di bumi pada tempat yang 
ketinggian mempunyai energi potensial. Adapun cucu photon adalah anak energi 
angin, yaitu energi ombak. Terjadinya ombak karena tekanan angin pada muka laut 
atau danau. 

Kebutuhan energi secara global makin meningkat. Sumber energi berupa bahan 
bakar fosil ditambah dengan sumber-sumber energi dari photon yang dipancarkan 
matahari beserta anak-cucunya, berikut dengan energi pasang-surut sudah mulai 
tidak memadai lagi untuk melayani pertumbuhan industri. Bahkan persediaan 
minyak bumi sudah semakin menipis, sehingga digalakkan sekarang pemakaian 
batu-bara. 

Maka orang menoleh kepada bahan bakar nuklir, yakni sumber energi yang 
terkandung dalam mikro-kosmos, ke dalam inti atom, yang secara populer dikenal 
dengan ungkapan tenaga nuklir, yaitu tenaga yang mengikat ibarat perekat yang 
mencegah inti atom berantakan akibat proton-proton yang saling tolak-menolak, 
karena mempunyai muatan listrik yang sama yaitu muatan positif. 

Ada dua cara untuk mengais keluar tenaga nuklir itu. Pertama, dengan proses 
pembelahan (fisi) inti atom. Atom yang lebih berat ditembaki sehingga pecah 
menjadi atom yang lebih ringan. Kedua, dengan proses penyusunan (fusi) inti 
atom, atom yang lebih ringan ditembaki sehingga terbentuk atom yang lebih 
berat. Baik pada proses fisi maupun fusi setelah reaksi inti akan terjadi 
pembebasan tenaga. Tenaga yang terbebas pada proses fisi dapat dikontrol, 
sehingga walaupun dapat dipakai untuk menghancurkan dalam wujud bom atom, dapat 
pula dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam industri dengan 
mendirikan Stasiun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Lain halnya pada proses 
fusi. Tenaga yang terbebas itu belum dapat dikontrol, sehingga hanya dapat 
dipakai untuk menghancurkan seperti bom hidrogen. 

Memenuhi kebutuhan energi oleh dunia industri dengan mempergunakan bahan bakar 
nuklir baru diterima orang dengan sikap enggan, tidak sepenuh hati. Trauma 
kebocoran di PLTN Chernobyl beberapa tahun lalu di Uni Sovyet sehingga terjadi 
pencemaran radiasi pada daerah yang luas sekelilingnya, masih dirasakan orang 
ibarat monyet di punggung. Dalam waktu-waktu yang akan datang jika PLTN ini 
makin mengglobal, maka lautan makin terbebani oleh sampah nuklir. Tidak adakah 
alternatif lain selain bahan bakar nuklir untuk kebutuhan global industri itu? 

Allah berfirman dalam Al Quran: Alladziy Ja'ala Lakum mina sySyajari lAkhdhari 
Na-ran Faidza- Antum minhu Tuwqiduwna (S.Yasin, 80). Yaitu (Allah) Yang 
menjadikan api bagi kamu dari dalam (zat) hijau pohon dan dengan itu kamu 
membakar (36:80). 

Ayat di atas itu telah dikemukakan dalam seri 003. Bobot bahasan adalah pada 
ekologi. Yaitu bagaimana zat hijau pohon dengan proses photosynthesis berjasa 
dalam menghasilkan O2 kembali, setelah manusia dan binatang serta mesin-mesin 
konversi tenaga mencemarkan udara dengan CO2. Dalam hubungannya dengan 
pembahasan dalam seri ini, maka bobot pembahasan ayat (36:80) ditekankan pada 
pohon yang dijadikan bahan bakar. Allah mengisyaratkan pada kita bahwa untuk 
memecahkan krisis bahan bakar, ialah dengan mempergunakan bahan bakar yang 
renewable, yaitu menanam bahan bakar. 

Nasir El Bassam menuliskan kemungkinan itu dalam Majalah Natural Resources and 
Development, Volume 41 dengan judul Possibilities and Limitation of Energy 
Supply from Biomass. Adapun yang dimaksud dengan biomass adalah akar, umbi, 
batang, cabang, dahan, ranting, daun, buah, biji, artinya pohon (asySyajaru) 
secara keseluruhan. Dia mengklasifikasikan biomass itu dalam dua jenis: Pertama 
bagian tumbuhan yang berminyak, bergula dan bertepung (C6 H10 O5)n. Yang kedua 
lignocellulose, bagian tumbuhan yang banyak mengandung serat dan cellulose. 
Yang berminyak diproses dengan cara pres dan ekstraksi yang hasilnya berupa 
minyak bakar dan pelumas. Yang bergula dan bertepung diproses dengan cara 
fermentasi yang hasilnya ethanol. Kemudian sisa-sisa organik dari tumbuhan itu 
diproses pula dengan cara fermentasi yang hasilnya methane (biogas). 
Lignocellulose diproses dengan memadatkan, mencairkan, menggaskan, menghaluskan 
dan hydrolysis yang menghasilkan berturut-turut: bahan bakar padat, biodiesel 
serta methanol, hidrogen sintesis, bahan bakar serbuk dan ethanol. 

Alhasil pemecahan krisis energi haruslah ditempuh dari dua sisi, pertama dari 
segi teknologik, yaitu untuk masa depan yang terbebas dari pencemaran radiasi, 
hendaklah menanam sumber energi, seperti diisyaratkan Allah SWT dalam 
firmanNya, yaitu ayat (36:80). Dan kedua dari sisi spiritual yaitu meredam laju 
pertumbuhan industri yang dipacu secara global dengan mengendalikan dorongan 
naluri yang tidak bertepi, yang ingin hidup enak secara berlebihan. Wa la- 
Tusrifuw Innahu La- Yuhibbu lMusrifiyna (S. Al A'ra-f, 31), dan janganlah kamu 
berlebih-lebihan sesungguhNya Dia tidak mencintai orang-orang yang melampaui 
batas (7:31). WaLlahu A'lamu bi shShawab. 

*** Makassar, 1 Oktober 1995
       [H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/1995/10/196-bahan-bakar-yang-dapat-diperbaharui.html

Tambahan:
Kalau bahan bakar fosil sudah habis dikeruk dari perut bumi dan hanya pakai 
sumber energi seperti pasang-surut yang berulang secara berirama setiap sekitar 
24 jam, akibat tarikan gravitasi bulan terhadap selubung cair (laut) dari bumi, 
sinar dalam wujud photon dari matahari termasuk anak-cucunya:: energi angin, 
energi arus laut dan energi potensial air, maka semua sumber energi itu tidak 
bisa untuk mesin propulsi (kendaraan), Maka tank, pesawat tempur, pembom kapal 
induk, tidak akan berguna lagi......  Orang bisa bepergian dengan "beam up", 
"beam down" itu hanya dalam "republik mimpi" seperti dalam cerita fiksi "Star 
Trek".  ... ujung- ujungnya, ya kembali pakai panah dan kuda lagi.
-HMNA-



  ----- Original Message ----- 
  From: Wafirudin Opi 
  To: mayapadaprana@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, July 02, 2010 10:03
  Subject: Re: [Mayapada Prana] Panah dan Kuda





  bisa dilatih tapi berbahaya................






------------------------------------------------------------------------------
  From: Sony H Waluyo <ason...@gmail.com>
  To: mayapadaprana@yahoogroups.com
  Sent: Wed, June 30, 2010 10:26:00 AM
  Subject: RE: [Mayapada Prana] Panah dan Kuda

    

  Mbah HMNA,

  Gak usah kawatir kehabisan energi… ada banyak energi alternatif kok Mbah… 

  Lagian simbah2 kita itu juga bisa main2 kesana kemari gak perlu pake alat 
transportasi… cukup dg rogoh-sukma atau astral traveling juga bisa pergi 
kemana2 .. dan sebenarnya di masa sekarangpun banyak orang yg bisa 
melakukannya. Jadi sebenarnya bukan hal yg aneh wong bisa dilatih…

  Tehnologi UFO juga tdk memanfaatkan minyak sbg bahan bakar energi.



  Sony H Waluyo

  * You are what you think about. Beware of your mind. 

  [kesadaran ada di rasa, sulit utk memahaminya dg pikiran. Kita bisa bebas 
menyimpulkan apa yg kita lihat dan rasakan. Namun tetaplah sulit mendefinisikan 
rasa garam dengan kata2, tapi dg rasa di lidah semua orang sepakat itulah rasa 
garam, asin itu pasti asin, pahit itu pasti pahit. Demikian juga saat dirasa di 
hati, kasih itu pasti kasih. 
  Olah rasa akan dg jelas mendefinikan kesadaran. Olah rasa...olah kesadaran... 
intuisi yg akan bermain...menyalurk an cahaya... cahaya adalah ilmu pengetahuan 
dan pengetahuan mjd landasan utk bertindak bijaksana dlm mengolah alam dan 
kehidupan].

  ============ ====== 






------------------------------------------------------------------------------

  From: mayapadaprana@ yahoogroups. com [mailto: mayapadaprana@ yahoogroups. 
com ] On Behalf Of H. M. Nur Abdurahman
  Sent: Wednesday, June 30, 2010 6:31 AM
  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com; mayapadaprana@ yahoogroups. com
  Subject: [ Maya pada Prana] Panah dan Kuda



    

  Panah dan Kuda



  Nabi SAW bersabda: "Berlatihlah memanah dan berkuda. Dan jika kalian memilih 
memanah maka hal itu lebih baik daripada berkuda." (AHMAD - 16699)



  Ini isyarat dari Nabi SAW bahwa akhir-akhirnya kebudayaan akan menggunakan 
kuda dan panah. Kemajuan teknologi bisa saja mensubstitusi kuda dengan tank, 
pesawat tempur, pesawat pembom, kapal induk, fregat dlsb. Panahnya disubstitusi 
dengan peluru tajam, peluru kendali semacam tomawak (kapak org Indian), bom 
nuklir dlsb. Akan tetapi pada akhirnya => Suatu saat akan terjadi krisis 
energi, dimana tank, pesawat tempur, pembom kapal induk, tidak akan berguna 
lagi...... peluru- peluru dan bom- bom tidak bisa di produksi lagi ... ujung- 
ujungnya, ya kembali pakai panah lagi. Energi alternatif sangat terbatas 
sumbernya. Sekarang juga premium, solar (maksudnya fuel oil) sudah ngantri, 
sebentar lagi berserakan kendaraan gak bisa jalan alias mogok alias gak ada 
premium/solar, karena premium/solar dikonsumsi terus, ujung- ujungnya jalan 
kaki dan naik kuda lagi. Belum lagi, bumi yang mendompelng matahari menjelajah 
galaxy Milky-Way, siapa tahu hanya Allah Yang Maha Tahu, matahari dan 
satelitnya menerobos “hutan sinar kosmik”, maka semua alat elektronik tidak 
berfungsi lagi.



  Salam

  HMNA 



Kirim email ke