BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
 
WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
932. Dua Peristiwa di Bulan Rajab

Dalam bulan Rajab yang baru lalu terjadi dua peristiwa yaitu peristiwa penting 
Isra-Mi'raj pada 27 Rajab dan peristiwa tragis jatuhnya Khilafah Islamiyah pada 
28 Rajab. 

Terhadap ummat Islam terjadinya peristiwa Isra-Mi'raj tidaklah memerlukan 
pembuktian yang rasional, sudah cukup menjadi bukti bahwa peristiwa tersebut 
termaktub dalam Al-Quran.

Akan tetapi bagi yang Muslim sekuler yang belum mantap imannya dan non-Muslim 
membutuhkan bukti eksternal, yaitu istinbath (penggalian) dengan mempergunakan 
ilmu hitung sederhana. Shalat wajib adalah hasil Mi'raj. Ini yang akan 
dibuktikan.

Shalat wajib 5 waktu terdiri atas 17 Raka'at dalam sehari semalam.
1. Shubuh    2 raka'at
2. Zhuhr      4
3. 'Ashar     4(*)
4. Maghrib  3
5. 'Isya        4
                  --- +
                  17 raka'at
---------------------
(*)
Urutan susunan itu 'Ashar di tengah-tengah berdasar atas Hadits: Dari Ibnu 
Mas'ud dan Samurah R'Anhuma berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Shalat 
Wustha (pertengahan) adalah shalat Ashar." (HR. Tirmizy)
--------------------

Susunan jumlah raka'at tersebut: 24434. Dilakukan istinbath pada angka 24434, 
dengan pakai parameter angka 5 (jumlah  waktu shalat wajib) dan 7 (jumlah hari 
dalam sepekan), serta 17 (jumlah Raka'at dalam sehari semalam).

1. 24434 = 19 x 1286. Coba perhatikan, 2+4+4+3+4 = 1+2+8+6 = 17. Jadi dengan 
bilangan pembagi 19, maka bilangan yang dibagi 24434 dengan bilangan hasil bagi 
1286 sama-sama jumlah digitnya 17. 

2. Letakkan no.urut shalat di depan setiap raka'at, maka menjadilah: 21 42 43 
34 45, dirapatkan menjadi 2142433445 = 19 x 112759655.

3. Susun jumlah raka'at setiap hari 17 17 17 17 17 17 15 , enam hari 
masing-masing 17 raka'at, kecuali hari Jum'at 15 raka'at. Rapatkan, menjadilah 
17171717171715 = 19 x 903774587985.

4. Sisipkan no.urut 1 s/d 7 pada masing-masing jumlah raka'at, menjadilah: 1-17 
2-17 3-17 4-17 5-17 6-17 7-15. Rapatkan, menjadilah  117217317417517617715 = 19 
x 6193332495658821985.

5. 15 raka'at ditaruh paling depan, menjadi 115217317417517617717 = 19 x 
6064069337764085143.

6. Yang 17 diganti dengan 24434 untuk hari-hari biasa dan untuk hari Jumlat 15 
diganti dengan 22434 (4 diganti 2, karena pada hari Ju'mat Zhuhur diganti 
shalat Jum'at 2 raka'at), maka menjadilah: 1 24434  2 24434 3 24434 4 24434 5 
24434 6 24434 7 22434, dirapatkan menjadi: 
124434224434324434424434524434624434722434. Ini mesti pakai kalkulator 42 digit 
yang sangat khusus, hasilnya = 19 x  6549169707069707074970238128138128143286

Tidak percaya? Boleh ditest dengan cara perkalian tradisional, pakai kertas 
dengan pinsil, seperti berikut:
 
   6549169707069707074970238128138128143286
                                                                        19
  -------------------------------------------------------------  x
  58942527363627363674732143153243153289574
  6549169707069707074970238128138128143286
 --------------------------------------------------------------- +
 124434224434324434424434524434624434722434
  
Tidak cuma-cuma Nabi Muhammad SAW menerima Rukun Islam kedua yang waktu shalat 
tersusun menjadi angka 24434 ini pada waktu Mi'raj. Angka 24434 adalah 
Mu'jizat, mana ada otak manusia yang sanggup menyusun angka ini. Terserah pada 
masing-masing individu:

-- WQL ALhQ MN RBKM FMN SyAa FLYWaMN WMN SyAa FLYKFR (S.AKHF, 18:29), dibaca: 
wa qulil haqqu mir rabbikum faman sya-a falyu'min waman sya-a falyakfur, 
artinya: 
-- Kebenaran itu dari Maha Pengaturmu, siapa yang mau maka berimanlah, siapa 
yang mau maka kafirlah. 

***

Mustafa Kemal Ataturk telah melakukan perbuatan jahat yang terkutuk yaitu 
menumbangkan Khilafah. Sayangnya, hujaman belati mematikan ini justru masuk ke 
dalam pelajaran sejarah di Indonesia sebagai kebangkitan, bukan sebagai 
kejahatan. Sosok Kemal Ataturk yang zhalim itu, justru muncul dalam buku 
sejarah kita sebagai pahlawan Islam, padahal, bacalah:

After a while, Mustafa Kemal started, slowly, his anti-Islamic reforms. He did 
not hesitate to use force, terror, gallows, torture, prison, etc.
Sumber: TIME, July 2, 1928, p. 17

"Islam, this theology of an immoral Arab, is a dead thing. "It might have 
suited tribes of nomads in the desert. It was no good for a modern progressive 
State. "God's revelation!" There was no God. That was one of the chains by 
which the priests and bad rulers bound the people down.
Sumber: Grey Wolf, Mustafa Kemal, An Intimate Study of a Dictator, H.C. 
Armstrong, 1934 p. 241.

***

Menurut versi sejarah yang umum diketahui orang, Aceh mendeklarasikan kesetiaan 
kepada Turki dalam abad 16, tapi tetap independen. Namun menurut versi "Sejarah 
yang Disembunyikan" oleh Dr. Sallehuddin Ibrahim yang anggota Ikatan 
Intelektual Nusantara [IKIN] dalam hasil penelitiannya berupa makalahnya: 
"Pengakuan Alam Melayu Terhadap Khilafah," deklarasi yang  sebenarnya, yaitu 
maklumat Aceh bergabung dengan Kesatuan Khilafah Islamiyah 'Utsmaniyah. Maka 
kenyataan sejarah menunjukkan bahwa Kesatuan Khilafah Islamiyah itu tidak mesti 
berupa wilayah yang menyatu, melainkan ada juga bagian wilayahnya terpisah yang 
nun jauh dari pusat, seperti Alaska yang negara bagian dari USA.  

Lepas dari realitas di lapangan yang kurang menggembirakan, di mana umat Islam 
saat in menjadi budak barat, pemuda mereka dirusak, perempuan mereka menjadi 
hamba syahwat, bahkan masih ditambah lagi dengan gerombolan "Islam" liberal dan 
sebagainya, namun masih ada harapan.

Kita masih menemukan satu hadits dari Rasulullah SAW yang cukup melegakan, 
yaitu kabar gembira dari beliau bahwa suatu saat, khilafah ini akan kembali 
terbentuk, bahkan dengan kualitasnya yang rasyidah.

Sabda Rasulullah saw, Tsumma takuwnu khilaafah 'ala minhaaj an-nubuwwah (HR 
Ahmad), artinya:  "Kemudian akan tegak Khilafah yang sesuai dengan manhaj 
(metode) Nabi".

WaLLahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 18 Juli 2010
  [H.Muh.Nur Abdurrahman]








 

Kirim email ke