BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]

978 Menyindir Amandemen dan Menghujat Pemotongan Hewan

Pengasuh kolom Swra Setara Hari Kamis 2 Juni 2011 sengaja(?) melupakan kata 
perwakilan dalam permusyawaratan/perwakilan. Boleh jadi(?) menyindir amandemen 
UUD-1945 yang telah menurunkan status MPR dari Lembaga Tertinggi negara menjadi 
hanya sederajat dengan Lembaga Tinggi Negara yang lain. Sehingga MPR tidak lagi 
memilih presiden. Sejak itu presiden dipilih langsung oleh rakyat, tidak lagi 
melalui perwakilan cq Lembaga MPR. Pemilihan langsung itu merambah ke bawah 
sampai kepala daerah tingkat I (gubernur) dan II (bupati-walikota). 

Minimal yang dikeluarkan seorang calon Rp.20 miliar, bahkan Rp.100 miliar 
sampai Rp.150 milar untuk daerah yang kaya [kompas.com, 5/7/2010]. Ada 155 
kepala daerah yang menjadi tersangka korupsi. Tiap minggu ada tersangka baru. 
Dari 155 orang itu 74 orang di antaranya gubernur [vivanews.com, 17/1/2011]. 

Pantas saja banyak yang tersangka. Bukan main mahalnya akibat pemilihan 
langsung itu. Dari mana dana itu didapatkan? Bukankah amandemen tsb telah 
menyeleweng dari diktum: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan 
dalam permusyawaratan/perwakilan?

***

Media elektronik menyiarkan bahwa bulan ini Australia mulai menghentikan ekspor 
sapi hidup ke Indonesia, karena katanya di sini di Indonesia ini (ummat Islam) 
meperlakukan dengan kejam sapi yang disembelih. 

Ummat Islam diharamkan makan daging binatang yang tidak disembelih, atau 
disembelih atas nama selain Allah. Firman Allah:

-- hRMT ALYKM ALMYTt WALDM WLhM ALKhNZYR WMA AHL LGhYR ALLH BH WALMNKhNQt 
WALMWQWDzt WALMTRDYt WALNThYht WMA AKL ALSB'A ALA MA DzKYTM WMA DzBh 'ALY 
ALNShB WAN TSTQSMWA BALAZLM DzLKM FSQN (S. ALMAaDt, 5:3), dibaca: hurrimat 
'alaikumul maitatu waddamul khinziiri wamaa uhilla lighairiLlaahi bihii 
walmunkhaniqatu walmauquudzatu walmutaraddiyatu wannathiihatu wamaa akalas 
sabu'u illaa maa dzakkaitum wamaa dzubiha 'alan nushubi wa an tastaqsimuu 
bilazlaami dzaalikum fisqun, artinya:
-- Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, daging babi, (daging hewan) yang 
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, 
yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu 
menyembelihnya (sebelum mati), dan yang disembelih untuk berhala, dan mengundi 
nasib dengan anak panah, itu adalah kefasikan. 

***

Di Barat, undang-undang mereka memperuntukkan supaya haiwan dikenakan kejutan 
elektrik di kepala sebelum dibunuh, kononnya bagi memastikan haiwan itu pengsan 
terlebih dulu sebelum ia dibunuh. Selain itu, kononnya tindakan mereka itu 
bertujuan untuk menghalang binatang berasa sakit sebelum ia mati.
Barat termasuk aktivis hak asasi haiwan menganggap perbuatan menyembelih haiwan 
yang dilakukan umat Islam mempamerkan sikap tidak berperikemanusiaan kerana 
banyak darah tertumpah ke bumi terutama ketika amalan korban pada 'Iyd 
Al-Qurbaan.
Sumber: http://groups.yahoo.com/group/Relexjap/message/31499
Karena di atas itu kutipan, ejaan Malaysia tidak diubah (-HMNA-)

***

Mereka menggunakan alasan tsb sebagai salah satu dari alasan mereka untuk 
membuktikan betapa Islam mengajar ummatnya menjadi ganas. Mereka amat negatif 
memfokuskan melihat dimensi ajaran Islam dengan kaca mata yg sangat hitam, 
sehingga bayangan yg ditangkap tak lebih dari kegelapan dan pekat gulita. 
"Serangan" ini perlu dilawan dengan "jihad intelektual".

Sebuah ilustrasi tentang menyayangi binatang. 
Ketika pasukan Khilafah Islamiyah bersiap-siap berangkat menyerang Iskandaria 
di Mesir(*), ada sesuatu yang terlihat janggal. Semua tenda-tenda sudah 
dibongkar dan dikemas, namun ada satu yang dibiarkan tetap tegak berdiri. Lebih 
mengherankan lagi, tenda itu milik sang panglima Amr ibn Al-Ash. Ada apa?

Ternyata penyebabnya amat sederhana, namun justru memberi jawaban yang sangat 
berarti. Di atas tenda sang panglima ada seekor burung dara yang sedang 
mengerami telurnya. Amr ibn Al-Ash tidak tega mengusik ketenangan burung itu. 
Maka tendanya pun ia biarkanlah tegak tak dirobohkan. Seperti diketahui markas 
pasukan tidak boleh bertempat dalam kota, melainkan di laur kota berupa 
tenda-tenda. Sementara rencana pemberangkatan tetap berlangsung. Kalau kepada 
burung saja panglima menaruh belas kasihan, apalagi terhadap manusia. Sejarah 
mencatat para mujahidin datang di Mesir dengan penuh kedamaian; memberi jaminan 
keselamatan kepada penduduk Mesir. Kian hari mereka kian merasakan adanya 
nuansa kesejukan yang ditebar orang-orang Islam. Mesir segera bergabung dengan 
Khilafah Islamiyah. Ummat Qibthi tetap exist hingga dewasa ini. 

***

Selanjutnya menyembelih dalam tinjauan ilmu
Profesor Wilhelm Schulze dan rakannya, Dr Hazim di Sekolah Perubatan Veterinar, 
Universiti Hannover, Jerman, mencari kaedah terbaik proses mematikan haiwan 
bagi mendapatkan daging yang bersih dan segar. Kajian itu bertajuk, Cubaan 
untuk mengesan kesakitan dan rasa sedar mengikut kaedah konvensional dan agama 
ketika menyembelih lembu atau kambing', menyimpulkan kaedah Islam terbaik 
kerana lebih berperikemanusiaan, bahawa haiwan itu tidak berasa sebaik saja 
pisau memotong urat leher. Eelectroencephalograph mencatatkan keadaan tidur 
lena. Ini disebabkan banyak darah mengalir keluar dari badan. Mereka 
menyimpulkan bahawa amalan mengenakan kejutan elektrik ke atas haiwan sebelum 
dibunuh seperti yang diamalkan oleh Barat, mendatangkan kesakitan yang amat 
sangat pada haiwan.
Sumber: http://groups.yahoo.com/group/Relexjap/message/31499
Kutipan yang ejaan Malaysia di atas itu juga tidak diubah (-HMNA-)

-------------------
(*)
Pasukan Khilafah Islamiyah menyerang Iskandaria di Mesir yaitu markas Angkatan 
Laut Byzantium yang menteror daerah pesisir dari Khilafah Islamiyah. Pasukan 
Khilafah Islamiyah ini disambut baik oleh Muqawqis Petinggi Qibthi (Copti) dan 
ummat Qibthi seluruhnya di Mesir, berhubung ummat Qibthi yang penganut 
unitarian doktrin Arius Alexander, selalu mendapat tekanan dari Byzantium yang 
penganut Trinitas. 

WaLlahu a'lamu bishshawab.

*** Makassar, 12 Juni 2011
    [H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/2011/06/978-menyindir-amandemen-dan-menghujat.html

Kirim email ke