Islam yang bermuatan: aqidah (pokok keimanan), jalannya hukum dan akhlaq, meliputi cakrawala yang luas, yaitu petunjuk untuk mengatur baik kehidupan nafsi-nafsi (individu), maupun kehidupan kolektif dengan substansi yang bervariasi seperti keimanan, ibadah ritual (spiritualisme), karakter perorangan, akhlaq individu dan kolektif, kebiasaan manusiawi, ibadah non-ritual seperti: hubungan keluarga, kehidupan sosial politik ekonomi, administrasi, teknologi serta pengelolaan lingkungan, hak dan kewajiban warga-negara, dan terakhir yang tak kurang pentingnya yaitu sistem hukum yang teridiri atas komponen-komponen: substansi aturan-aturan perdata-pidana, damai-perang, nasional-internasional, pranata subsistem peradilan dan apresiasi hukum serta rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat yang berakhlaq. Semua substansi yang disebutkan itu bahasannya ada dalam Serial Wahyu dan Akal - Iman dan Ilmu. Maksudnya Wahyu memayungi akal , dan Iman memayungi ilmu.
one liner Seri 497 insya-Allah akan diposting hingga no.800 no.terakhir 978 ******************************************************************* WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU 497. Sarlito W Sarwono Menulis Asal Menulis tentang Thaliban Demi keotentikan, sebagai pertanggung-jawaban kepada Allah SWT, dalam kolom ini setiap ayat Al Quran ditransliterasikan huruf demi huruf. Bila pembaca merasa "terusik" dengan transliterasi ini, tolong dilampaui, langsung ke cara membacanya saja. Sarlito W Sarwono itu guru besar UI menulis di Suara Pembaruan (11 Okt 2001) tentang Thaliban spb: Tahukah kita siapa Taliban itu? Tahukah kita siapa orang-orang yang tiba-tiba kita jadikan idola itu? Rasanya di antara yang berunjuk rasa itu tidak banyak yang tahu. Saya pun tidak. Akan halnya negara Afghanistan sendiri, sekarang dikuasai kaum Taliban, yang mengusir kaum Mujahiddin (pejuang-pejuang melawan penjajahan Rusia) dari Kabul, membunuhi pimpinan mereka, dan melarang para wanita yang keluar dari rumah tanpa muhrim sehingga banyak janda dan anak-anaknya mati kelaparan karena tidak bisa bekerja dan perempuan yang sakit mati karena tidak dapat diobati oleh dokter yang semuanya laki-laki (padahal bangsa Indonesia selamanya mati-matian membela hak asasi wanita). Sementara itu, kaum Mujahiddin yang selama ini terdesak ke bagian utara Afghanistan sudah menggerakkan tank-tanknya menuju Kabul untuk merebut kembali ibukota itu. Jadi umat Islam sendiri sedang saling bertikai. Kalau para pengunjuk rasa Indonesia dengan fanatik mengatakan bahwa mereka mendukung umat Islam, pertanyaannya adalah umat Islam yang mana yang dimaksud? *** Sarlito Wirawan, anda mengaku tidak mengerti tentang Thaliban, mengapa sesumbar berkomentar tentang Thaliban?. Beranikah anda bersumpah DEMI ALLAH bahwa apa yang anda komentari tentang Thaliban itu adalah benar? Anda telah mengumbar issue murahan tentang Thaliban, sanggupkah anda berhadapan dengan hisab Allah di Hari Pengadilan kelak? (Itu kalau anda beriman kepada Hari Kemudian). Firman Allah SWT: -- WLA TQF MA LYSLK BH 'ALM AN ALSM'A WALBSHR WALFWaAD KL AWLaK KAN 'ANH MSaWLA (S. BNY ASRAaYL, 36), dibaca: walaa taqfu maa laysa laka biHii 'ilmun, innas sam.'a walbashara, walfuaada, kullu ulaaika kaana 'anHu mas.uulaa (s.banii israaiil), artinya: -- Dan janganlah engkau memperturutkan (prasangka) yang engkau tidak tahu seluk-beluknya, karena sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan rasio, kesemuaya itu akan ditanya (oleh Allah SWT di Hari Pengadilan. Apakah anda tahu tentang Aliansi Utara yang komunis? Anda tahu siapa Rasyid Dustum? Anda tahu apa dan siapa itu Khalq dan Parcam? Betul-betul anda sangat naif dengan komentar anda yang dikunci dengan pertanyaan sbb: "Sementara itu, kaum Mujahiddin yang selama ini terdesak ke bagian utara Afghanistan sudah menggerakkan tank-tanknya menuju Kabul untuk merebut kembali ibukota itu. Jadi umat Islam sendiri sedang saling bertikai. Kalau para pengunjuk rasa Indonesia dengan fanatik mengatakan bahwa mereka mendukung umat Islam, pertanyaannya adalah umat Islam yang mana yang dimaksud?" Sebenarnya walaupun anda mengaku bodoh kurang tahu tentang Thaliban, orang bebalpun tahu bahwa pengunjuk rasa itu tentu mendukung ummat Islam yang dibom Amerika. Anda seorang guru besar, mengapa berlogika bengkok begitu! Boleh jadi anda mengutip dari sumber berita sekunder yang berita primernya berasal dari NGO internasional yang berkecimpung dalam "pemberdayaan perempuan" spb: "In fact, even as Taliban declare the keeping of caged birds and animals illegal, they imprison Afghan women within the four walls of their own houses. Jehadi fundamentalists such as Gulbaddin, Rabbani, Masood, Sayyaf, Khalili, Akbari, Mazari and their co-criminal Dostum have committed the most treacherous and filthy crimes against Afghan women. And as more areas come under Taliban control, even if the number of rapes and murders perpetrated against women falls, Taliban restrictions --comparable to those from the middle ages-- will continue to kill the spirit of our people while depriving them of a humane existence. "Jehadis were killing us with guns and swords but Taliban are killing us with cotton." Sebenarnya selain issue miring mengenai perlakuan Thaliban terhadap perempuan (Taliban imprison Afghan women within the four walls of their own houses), ada tiga issue miring lainnya, yaitu: Pengungsi, Patung Budha dan Opium. Banyak penduduk Afghanistan yg tidak tahan atas perlakuan rejim Thaliban, sehingga mereka mengungsi dan berusaha mengungsi ke negara-negara lain seperti Iran, Pakistan, dan juga Australia. Pemerintahan Thaliban menghancurkan patung-patung Budha, sampai-sampai Kofi Anan turun tangan. Salah satu penghasilan dari kelompok Thaliban ini adalah dari ladang opium yg merupakan ladang opium yg terbesar di dunia. Insya-Allah ini akan diklarifikasi dalam seri yang akan datang. Secara logika sehat tentu klarifikasi itu tidak dirujuk kepada Amerika, ataupun Aliansi Utara yang komunis, melainkan kepada yang menderita issue miring, yaitu dari Thaliban sendiri, melalui Duta Besar Keliling Pemerintahan Thaliban, Sayyid Rahmatullah Hashemi, yang memberi ceramah di LosAngeles 6 bulan sebelum terjadinya serangan atas WTC-Pentagon. WaLlahu a'lamu bishshawab. *** Makassar, 28 Oktober 2001 [H.Muh.Nur Abdurrahman] http://waii-hmna.blogspot.com/2001/10/497-sarlito-w-sarwono-menulis-asal.html