Islam yang bermuatan: aqidah (pokok keimanan), jalannya hukum dan akhlaq, 
meliputi cakrawala yang luas, yaitu petunjuk untuk mengatur baik kehidupan 
nafsi-nafsi (individu), maupun kehidupan kolektif dengan substansi yang 
bervariasi seperti keimanan, ibadah ritual (spiritualisme), karakter 
perorangan, akhlaq individu dan kolektif, kebiasaan manusiawi, ibadah 
non-ritual seperti: hubungan keluarga, kehidupan sosial politik ekonomi, 
administrasi, teknologi serta pengelolaan lingkungan, hak dan kewajiban 
warga-negara, dan terakhir yang tak kurang pentingnya yaitu sistem hukum yang 
teridiri atas komponen-komponen: substansi aturan-aturan perdata-pidana, 
damai-perang, nasional-internasional, pranata subsistem peradilan dan apresiasi 
hukum serta rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat yang berakhlaq. Semua 
substansi yang disebutkan itu bahasannya ada dalam Serial Wahyu dan Akal - Iman 
dan Ilmu. Maksudnya Wahyu memayungi akal , dan Iman memayungi ilmu. 

one liner Seri 514
insya-Allah akan diposting hingga no.800 
no.terakhir 982
*******************************************************************

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
514. Singapura Sarang Penjahat

Singapura merupakan tempat pelarian dan persembunyian yang aman bagi 
penjahat-penjahat asal Indonesia. Para konglomerat hitam yang diburu pemerintah 
Indonesia aman bersembunyi dengan membawa uang rakyat Rp. 650 triliun di negara 
tersebut. Pemerintah Singapura tidak punya kewajiban untuk menyerahkan para 
penjahat tersebut karena tidak ada perjanjian ekstradisi dengan Indonesia. Jadi 
sebenarnya yang menjadi sarang penjahat itu Singapura, bukan Indonesia. Bukan 
seperti ocehan Menteri Senior Singapura Lee Kuan Yew yang menyebutkan bahwa 
Indonesia merupakan negara sarang teroris. 

Singapura tampaknya tengah berupaya memposisikan dirinya seperti Pakistan yang 
sejalan dengan politik luar negerinya fundamentalist terrorist Bush, yang 
tengah giat memerangi "terorisme" (cis) internasional. Singapura dan Pakistan 
mempunyai kepentingan-kepentingan keamanan, politik dan ekonomi dengan 
state-terrorist Amerika.

Tetapi Indonesia adalah negara merdeka. Negara manapun tidak berhak mencampuri 
urusan dalam negeri Indonesia. Negara manapun tidak bisa memaksa Pemerintah 
Indonesia untuk mencari dan menangkap orang-orang yang dicurigai sebagai 
"teroris" (cis) oleh mereka "Saya tetap berpendapat Singapura itu anteknya 
Amerika yang mau mengobok-obok Islam. Ini baru dalam wacana. Memang kafir macam 
itu. Kafir itu kalau sudah mempunyai kekuatan, akan berusaha untuk menghantam 
Islam, Tinggal pemerintah Indonesia milih, mau bantu kafir atau bantu Islam. 
Ini persoalannya kafir dengan Islam, bukan Singapura dengan Indonesia," tegas 
pimpinan tertinggi Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) , Abu Bakar Ba'asyir, yang 
dituding  Singapura sebagai salah satu tokoh kunci gerakan terorisme di 
Indonesia.

Firman Allah SWT: 
-- WLA YHSBN ALDzYN KFRWA ANMA NMLY LHM KhYRA LANFSHM ANMA NMLY LHUM LYZDADWA 
ATSMA WLHM 'ADzAB MHYN (S. AL 'AMRAN 178), dibaca: walaa yahsabannal ladziina 
kafaruu annamaa numlii lahum khairun lianfusihim innamaa numlii lahum 
liyazdaaduu itsman walahum 'adzaabun muhiin (s. ali 'imraan), artinya: 
-- Janganlah orang-orang kafir itu menyangka bahwa Kami menangguhkan mereka 
lebih baik dari diri mereka, hanya Kami menangguhkan mereka supaya mereka 
menambah dosanya, dan untuk mereka itu azab yang menghinakan (3:178).

***

Kasus pelarangan jilbab yang terjadi di Singapura, selain merupakan pelanggaran 
Hak Asasi Manusia, tetapi juga merupakan provokasi murahan pemerintah Singapura 
terhadap ummat Islam, termasuk ummat Islam di Indonesia. Tampaknya pemerintah 
Singapura berharap ummat Islam tersinggung, termasuk ummat Islam di Indonesia, 
sehingga terbakar emosinya, dan terjadilah konflik antar etnis (Pribumi versus 
keturunan Cina), juga konflik antar agama, yang dibarengi dengan tindakan 
kekerasan.

Sungguh sangat ironis, ketika ummat Islam di Indonesia begitu giat menjalankan 
toleransi, Singapura justru menunjukkan sikap sebaliknya. Di Indonesia yang 
mayoritas penduduknya beragama Islam, terbukti dapat menghargai eksistensi 
kebudayaan Cina seperti barongsay dan sebagainya, bahkan perayaan tahun baru 
Cina Imlek dirayakan dengan cukup meriah di pelosok negeri ini.
Bila ummat Islam di Indonesia dapat menerima kebudayaan Cina dengan tangan 
terbuka, mengapa justru Singapura yang sebagian besar penduduknya adalah etnis 
Cina menunjukkan sikap phobia terhadap kebiasaan berkerudung sebagian warga 
negaranya dari etnik Melayu yang beragama Islam?
Kasus Mei 1998 yang menyebabkan sejumlah wanita Cina diperkosa, boleh jadi 
digodok di Singapura, sebab setelah kejadian itu banyak keturunan Cina asal 
Indonesia yang pindah bermukim di Singapura dengan membawa sebagian besar 
kekayaannya. Boleh jadi, kasus perampokan uang rakyat melalui mekanisme 
BLBI-KLBI dan sistem perbankan nasional pada umumnya, juga hasil rekayasa para 
intelijen Singapura, sehingga ratusan triliun uang rakyat yang terbang ke luar 
negeri itu hinggap di berbagai bank Singapura. Terbukti, hingga kini Singapura 
tidak mau menandatangani perjanjian ekstradisi sehingga konglomerat perampok 
uang rakyat Indonesia aman berlindung di Singapura.
Capital Flight dan Capital Drain yang terjadi menjelang terjadinya krisis 
moneter di Indonesia, sebagian besar bermuara ke berbagai bank di Singapura, 
yang antara lain dilakukan oleh konglomerat keturunan Cina seperti Liem Sioe 
Liong, Sjamsul Nursalim, dan sebagainya. Terbukti, pada tahun 1996 sekitar 
US$100 milyar devisa Indonesia ditransfer ke Singapura, dan itu mengawali 
terjadinya krisis moneter di Indonesia yang berlangsung hingga kini.

Singapura adalah mata-telinga kalangan state terrorist imperialist dan zionist 
barat. Terbukti, anggaran pertahanan Singapura (US$ 4.300 juta) hampir lima 
kali anggaran militer Indonesia (US$ 975 juta), padahal Singapura tidak lebih 
luas dari Jakarta. Untuk apa itu semua bila bukan untuk melakukan tindakan 
subversi terhadap Indonesia (dan Malaysia) dalam rangka menguasai Asia Tenggara 
yang Melayu, yang dianggap sebagai makanan empuk anjing serigala Singapura!
Singapura adalah "Amerika kecil" di Asia Tenggara, seperti halnya Israel adalah 
"Amerika kecil" di Asia Barat. WaLlahu a'lamu bishshawab.

*** Makassar, 3 Maret 2002
   [H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/2002/03/514-singapura-sarang-penjahat.html

Kirim email ke