kiranya mereka sudah meng-onta buta, karena mem-babi buta kan haram hukumnya 
... 
Allah SWT adalah Pengasih dan Penyayang, oleh karena itu agama yang mengaku 
atas dasar Al Qur'an, seharusnya juga didasarkan atas rasa kasih dan sayang. 
Nabi Muhammad SAW saja ketika diumpat-umpat oleh seorang pengemis buta Yahudi 
dipojokan pasar (yang selalu mengatakan dia mengutuk Muhammad yang telah 
mendustai rakyat dengan agama barunya itu) tidak marah ataupun menghukumnya, 
malahan masih memberinya sedekah, setelah pada suatu ketika orang yang selalu 
memberi sedekah dan selalu berkata-kata lembut kepadanya itu tidak datang 
tetapi masih menerima sedekah dari utusan Nabi, ujar pengemis tersebut : kamu 
bukan orang yang selalu lewat sini memberi saya sedekah, dia suaranya lembut 
dan tangannya juga lembut, dijawab oleh utusan itu : yang selalu memberi bapak 
sedekah itu adalah Muhammad dan sekarang sudah wafat, si pengemis lantas 
menangis sejadi-jadinya dan meminta maaf dan langsung masuk Islam .... itu Nabi 
dari orang-orang mukmin.
Lalu agama apa yang dianut oleh orang-orang kasar yang tak kenal kasih dan 
sayang itu, apalagi pada orang-orang sesama muslim yang mau melayani 
orang-orang yang tidak berpuasa (memangnya di Makassar itu penduduknya 100% 
Islam?!). Itu namanya Anti-Islam, agamanya setan laknat, demikian pula 
penganut-penganutnya yang sudah ke-setan-an. 
Allah SWT (terutama pada bulan suci Ramadhan ini) mencoba ke-iman-an 
orang-orang ini apa masih patut disebut muslim atau tidak, apa masih patut 
mempunyai harapan untuk masuk surga, orang-orang ini matanya di-hizab oleh 
Allah SWT dan melihat kerajaan iblis (neraka) itu sebagai surganya.
Masya Allah ....!!!

From: Bambang Tribuono <bambang_tribu...@yahoo.com>
To: mayapadaprana@yahoogroups.com; media-kla...@yahoogroups.com; 
media-sol...@yahoogroups.com; media-su...@yahoogroups.com; 
mimbarbe...@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, August 10, 2011 8:11 AM
Subject: [nasional-list] Massa FPI Sulsel Obrak-abrik Warung Coto Makassar

    
 
Dijamin tdk ada tindakan dr aparat hukum, meski jelas2 tindakan
pengrusakan, penganiayaan dll tindakan anarkhis dr laskar yang
ditakuti, baik oleh aparat hukum dan masyarakat ini.. maka tunggu saja
nanti lain waktu akan ada tindakan lebih brutal, karena mereka sekarang
adalah raja diraja kekuatan laskar yang bebas bersenjata.. yang melawan
mereka bisa2 malah kena hukum atau minimal 
digebukin/dikeroyok========================Dari: Al Faqir Ilmi 
<alfaqiri...@yahoo.com> Tanggal: Senin, 8 Agustus, 2011, 5:07 PM    Note : KH A 
Mustafa Bisri : Di bulan Ramadhan, sedekah sangat2 dianjurkan. Jadi 
alangkah salahnya, bila di bulan suci itu malah mau menutup mata 
pencaharian orang ........ Kalian menyuruh orang menghormati Ramadhan 
atau menyuruh orang menghormati kalian? Sejak kapan Ramadhan minta 
dihormati? Ia dari dulu sudah terhormat !  Massa FPI Sulsel Obrak-abrik Warung 
Coto Makassar 
Makassar - Sekitar 30 orang massa Front Pembela 
Islam (FPI) mengobrak-abrik sebuah warung Coto Makassar di Jl AP 
Pettarani, Makassar. Mereka gusar warung coto ini tetap buka siang hari 
saat bulan puasa.  Aksi obrak-abrik ini terjadi sekitar pukul 13.45 Wita, Senin 
(8/8/2011). Awalnya, 7 anggota FPI lebih dulu masuk ke warung dan meminta Hj 
Adriani, sang pemilik warung, agar menutup warungnya.  Saat terjadi dialog, 
tiba-tiba 2 anggota FPI langsung membanting meja, 
padahal saat itu sekitar 20 orang tengah menikmati masakan khas Makassar ini. 
Sontak, para pengunjung langsung lari menyelamatkan diri.  Melihat warungnya 
diobrak-abrik, sang pemilik dan beberapa karyawan 
melakukan pembelaan diri. Terjadi duel antara massa FPI dan 2 karyawan 
warung. Tiga karyawan yang terluka akibat penyerangan ini, yakni Ikbal, 
Daeng Gassing dan Rudi. Selain itu, lemari kaca pecah, 98 gelas dan 46 
mangkuk coto hancur, serta sejumlah makanan rusak akibat serangan ini.  Ikbal 
mengalami penganiayaan serius oleh 4 anggota FPI. Ia mengalami 
luka robek 5 centimeter di perutnya. Sebelum penyerangan, Ikbal sedang 
tertidur di dalam kamarnya. Ikbal terbangun dan langsung marah ketika 
dinding kamarnya ditendang oleh massa FPI.  Beruntung saat terjadi perusakan 
warung, seorang anggota Polsek 
Rappocini melintas di lokasi kejadian dan langsung mengamankan situasi. 
Massa FPI pun menghentikan perusakannya saat beberapa anggota polisi 
yang memakai pakaian sipil datang melerai.  Menurut Rudi, pemilik warung yang 
ditemui detikcom, ia sangat 
menyesalkan aksi anarkis oleh ormas yang mengatasnamakan Islam. Ia 
berharap pimpinan FPI datang meminta maaf dan mengganti semua kerugian 
yang ditimbulkan oleh serangan tersebut.  "Kami tidak terima diperlakukan 
seperti ini, mereka semuanya seperti 
binatang yang langsung menyerbu kami, kami kan hanya cari uang dari para 
langganan kami yang tidak puasa," ujar Rudi.
 Akibat penyerangan ini juga, warung coto ditutup sementara hingga pukul 
17.00 Wita sore ini. Tampak di depan warung sejumlah keluarga pemilik 
warung berjaga-jaga, mengantisipasi serangan kedua dari massa FPI.  
http://www.detiknews..com/read/2011/0...ar?nd991103605     
     

Kirim email ke