Cinta Tak Bersyarat

By: M. Agus Syafii

Cinta seorang istri kepada keluarga adalah cinta yang tak bersyarat. Cinta tak 
bersyarat, kokoh dan kuat, tak lekang oleh waktu. Suatu saat cinta itu berbuah, 
apabila suami khilaf maka cintanya mampu membawa kembali kepada keluarganya. 
Cinta mengatasi luka, derita dan air mata. Kekuatan cinta justru diuji disaat 
orang dicintai berkhianat akhirnya justru menyesal dan kembali kepada 
keluarganya. Itulah yang terjadi pada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 
tiga anak. Disaat rumah tangganya memasuki usia ke sepuluh tahun, parahara itu 
datang. Suaminya lupa diri, kariernya sedang menanjak, pulang selalu malam 
hari. Sholat selalu ditinggalkan. pertengkaran tak terhindarkan. Mereka 
memutuskan berpisah. Ibu bertugas menjaga anak-anaknya sementara suaminya 
bertanggungjawab memberikan nafkah setiap bulannya.

Setelah mereka berpisah, ada seorang teman mengajaknya bekerja diperusahaan 
garment. Meskipun sebagai orang tua tunggal menjaga anak-anak merupakan 
kebahagiaan bagi dirinya sebab bisa terhindar dari kekecewaan hati yang 
ditimbulkan akibat ulah suaminya. Namun dalam kesendiriannya bersama anak-anak 
merasakan kecemasan dan terserang insomnia, sering tidak bisa tidur malam. 
Ditengah kegelisahannya itulah kehadiran ke Rumah Amalia untuk bershodaqoh agar 
Allah berkenan mengembalikan keutuhan keluarganya. Allah Maha mendengar, disaat 
dirinya sudah putus asa, harapannya agar keluarganya rukun kembali seolah 
menjadi nyata. Dirinya melihat perubahan anak-anak yang cuek terhadap 
penderitaannya seolah mengerti apa yang sedang dirasakannya, anak-anak menjadi 
penurut dan baik.

Bahkan suatu hari dirinya bertemu kembali dengan sang suami, melihat perubahan 
sikap dan perhatiannya, suaminya mulai berusaha mendekatinya kembali, menyesali 
perbuatannya telah meninggalkan dirinya dan anak-anaknya. Akhirnya selama 
setahun perpisahnnya, kehidupan rumah tangga dapat dipulihkan kembali. Mereka 
sepakat untuk bersatu kembali dengan berharap keridhaan Allah. 'Alhamdulillah, 
terima kasih Ya Allah, Engkau satukan kami kembali dalam kebahagiaan keluarga 
kami. Hanya kehendak Engkaulah yang merekatkan keluarga kami menjadi bersatu.' 
tuturnya, terlihat air mata yang mengalir. Malam itu terasa indah karena 
hatinya dipenuhi kebahagiaan.

"Musibah yang menimpa seseorang pada keluarga, harta, jiwa, anak dan 
tetangganya bisa dihilangkan dengan puasa, sholat, sedekah dan amar ma'ruf nahi 
mungkar." (HR. Bukhari & Muslim).

Wassalam,
M. Agus Syafii
--
Yuk, raih kebahagiaan di hari kemenangan dg hadir pada kegiatan "Hari Nan Fitri 
Bersama Amalia" (HANIF), Ahad, 23 Oktober 2011 Jam 9.sd 12 siang di Rumah 
Amalia. Bila berkenan berpartisipasi Paket sembako, baju baru untuk anak2, 
konsumsi, peralatan sekolah. Kirimkan ke Rumah Amalia Jl. Subagyo IV blok ii, 
No. 24 Komplek Peruri, Ciledug, Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda 
sangat berarti bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau  SMS 087 8777 12 
431 , http://agussyafii.blogspot.com



Kirim email ke