Forum Ulama NU Akui Usulkan Larang JIL 

 


Forum kiai-kiai NU dari Bahtsul Masail se Jawa dan Madura mengakui
mengusulkan melarang Jaringan Islam Liberal (JIL). "Mereka telah melenceng
dari agama, " ujarnya

Senin, 8 Agustus 2005

Hidayatullah.com-Forum kiai Nahdhatul Ulama (NU) yang tergabung dalam
Bahtsul Masail se Jawa dan Madura membenarkan telah mengeluarkan taushiyah
(pernyataan) yang isinya meminta pelarangan terhadap gerakan Jaringan Islam
Liberal (JIL). Alasannya, mereka telah melenceng dari agama.

Perihal taushiyah ulama-ulama NU ini dibenarkan oleh, KH. Muchib Aman Aly,
juru bicara forum tersebut membernarkan pada hidayatullah.com. "Forum
menyepakati, melarangan JIL sampai ke akar-akarnya, " ujarnya.  
 
Sebelumnya,  Kamis, (4/8) lalu, Bahtsul Masa-il se Jawa dan Madura
mengeluarkan taushiyah menyangkut fatwa MUI dan Jaringan Islam Liberal
(JIL).

Saat itu, Lajnah Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW
NU) Jawa Timur mendesak agar Jaringan Islam Liberal (JIL) pimpinan Ulil
Abshar Abdallah dibubarkan.
 
"Jauh hari sebelum MUI mengeluarkan fatwa, kami telah membahas masalah
liberalisme, pluralisme dan sekularisme untuk menjadikan bahan rujukan
hukum-hukum agama," ujar Muchib Aman Aly dikutip solopos di sela-sela
memimpin Bahtsul Masail antar-Ponpes se-Jatim di Ponpes Lirboyo, Kediri.

"Kalau masalah furu'iyah seperti halnya perbedaan antara NU dan Muhammadiyah
kami masih bisa memaklumi, tetapi kalau sudah menyangkut masalah keyakinan
kami tidak akan memberikan toleransi," kata pengasuh ponpes Besuk, Pasuruan
itu.

Menurut dia kalau masalah keyakinan agama, aturannya sudah jelas dan tegas
di dalam Alquran dan Hadits sehingga tidak perlu lagi dibahas dalam beberapa
forum kajian termasuk Bahstul Masail yang selama ini rutin diselenggarakan
di lingkungan pondok pesantren.

"Bahkan anak kecil yang baru belajar masalah agama saja sudah tahu jika
ajaran, baik itu JIL atau Ahmadiyah, sesat," tukasnya. 

Beberapa kiai yang ingin menandatangani taushiyah itu antara lain; KH. Abdul
Aziz Manshur (Ponpes Lirboyo), KH. Athoillah S. Anwar (Ponpes Lirboyo,
Kediri) dan KH. Ahmad Idris Marzuki.

Sebelumnya, kepada hidayatullah.com,beberapa kiai NU Jawa Timur yang
berpengaruh seperti KH. Mas Subadar (PP Raudlatul Ulum, Pasuruan, Jawa
Timur), KH Masduqi Mahfudz (dari PP Nurul Huda Malang) mengucapkan hal sama.


Bahkan para ulama NU asal Madura yang tergabung dalam Badan Silaturahim
Ulama Pesantren Madura (Bassra) juga mengeluarkan rilis yang sama. (cha)

 

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke