Untuk informasi semoga ada manfaatnya-nya.......

Mohon informasi dari sudut pandang Islam mengenai hukum pengelolaan
kandungan dan isi kekayaan alam
yang menguasai hajat hidup masyarakat

Terima kasih

  ----- Original Message -----
  From: Dani Darwis
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Saturday, September 24, 2005 10:19 PM
  Subject: [Klub Bisnis & Manajemen] Exxon blok Cepu


  Senin, 19 Sept 2005,
  Terjajah ExxonMobil di Cepu

  Oleh:
  Kwik Kian Gie
  Kali ini saya tidak akan membahas tentang pengertian subsidi -apakah itu
sama dengan uang tunai yang harus keluar atau tidak- dan hal-hal teknis lain
seperti itu.

  Saya akan membahas tentang negara kaya yang menjadi miskin kembali karena
terjerumus ke dalam mental kuli yang oleh penjajah Belanda disebut mental
inlander. Mental para pengelola ekonomi sejak 1966 yang tidak mengandung
keberanian sedikit pun, yang menghamba, yang ngapurancang ketika berhadapan
dengan orang-orang bule.

  Ibu pertiwi yang perut buminya mempunyai kandungan minyak sangat besar
dibanding kebutuhan nasionalnya, setelah 60 tahun merdeka hanya mampu
menggarap minyaknya sendiri sekitar 8 persen. Sisanya diserahkan kepada
eksplorasi dan eksploitasi perusahaan-perusahaan asing.

  Apa pekerjaan dan sampai seberapa jauh daya pikir para pengelola ekonomi
kita sejak merdeka sampai sekarang? Istana Bung Karno dibanjiri para
kontraktor minyak asing yang sangat berkeinginan mengeksplorasi dan
mengeksploitasi minyak bumi di Indonesia. Bung Karno menugaskan Chairul
Saleh supaya mengizinkannya hanya sangat terbatas.

  Putrinya, Megawati, bertanya kepada ayahnya, mengapa begitu? Jawaban Bung
Karno kepada putrinya yang baru berumur 16 tahun, "Nanti kita kerjakan
sendiri semuanya kalau kita sudah cukup mempunyai insinyur-insinyur
sendiri."

  Artinya, Bung Karno sangat berketetapan hati mengeksplorasi dan
mengeksploitasi minyak oleh putra-putri bangsa Indonesia sendiri. Mengapa
sekarang hanya sekitar 8 persen?

  Lebih menyedihkan ialah keputusan pemerintah memperpanjang kerja sama
dengan Exxon Mobil (Exxon) untuk blok Cepu selama 20 tahun sampai 2030.
Begini ceritanya. Exxon membeli lisensi dari Tommy Soeharto untuk mengambil
minyak dari sebuah sumur di Cepu yang kecil. Exxon lalu melakukan eksplorasi
tanpa izin. Ternyata ditemukan cadangan dalam sumur yang sama sebanyak 600
juta barel.

  Ketika itu Exxon mengajukan usul untuk memperpanjang kontraknya sampai
2030. Keputusan ada di tangan Dewan Komisaris Pemerintah untuk Pertamina
(DKPP). Dua dari lima anggota menolak. Yang satu menolak atas pertimbangan
yuridis teknis. Yang lain atas pertimbangan sangat prinsipil.

  Dia sama sekali tidak mau diajak berargumentasi dan juga sama sekali tidak
mau melihat angka-angka yang disodorkan Exxon beserta para kroninya yang
berbangsa Indonesia.

  Mengapa? Karena yang menjadi pertimbangan pokoknya, harus dieksploitasi
bangsa Indonesia sendiri, yang berarti bahwa Exxon pada 2010 harus hengkang,
titik. Alasannya sangat mendasar, tetapi formulasinya sederhana. Yaitu,
bangsa yang 60 tahun merdeka selayaknya, semestinya, dan seyogianya
mengerjakan sendiri eksplorasi dan eksploitasi minyaknya. Bahkan, harus
melakukannya di mana saja di dunia yang dianggap mempunyai kemungkinan
berhasil.

  Menurut peraturan yang berlaku (sebelum Pertamina berubah menjadi
Persero), kalau DKPP tidak bisa mengambil keputusan yang bulat, keputusan
beralih ke tangan presiden. Maka, bola ada di tangan Presiden Megawati
Soekarnoputri. Beliau tidak mengambil keputusan, sehingga Exxon kalang
kabut. Exxon mengirimkan executive vice president-nya yang langsung
mendatangi satu anggota DKPP yang mengatakan "pokoknya tidak".

  Dia mengatakan, sejak awal sudah ingin bertemu satu orang anggota DKPP ini
yang berinisial KKG, tetapi dilarang kolega-koleganya sendiri. KKG tersenyum
sambil mengatakan karena para koleganya masih terjangkit mental inlander.

  Lalu dia berargumentasi panjang lebar dengan mengemukakan semua angka
betapa Indonesia diuntungkan. KKG menjawab bahwa kalau dia ngotot sampai
seperti itu, apa lagi latar belakangnya kalau dia tidak memperoleh untung
besar dari perpanjangan kontrak sampai 2030? Karena itu, kalau mulai 2010,
sesuai kontrak, Exxon harus hengkang dan seluruhnya dikerjakan Pertamina,
semua laba yang tadinya jatuh ke tangan Exxon akan jatuh ke tangan Indonesia
sendiri.

  Lagi pula, KKG menjelaskan bahwa sudah waktunya belajar menjadi perusahaan
minyak dunia seperti Exxon. KKG bertanya kepadanya, "Bukankah kami berhak
mulai merintis supaya menjadi Anda di bumi kita sendiri dan menggunakan
minyak yang ada di dalam perut bumi kita sendiri?"

  Eh, dia mulai mengatakan tidak bisa mengerti bagaimana orang berpendidikan
Barat bisa sampai seperti itu tidak rasionalnya! Jelas KKG muntap dan mulai
memberi kuliah panjang lebar bahwa orang Barat sangat memahami dan
menghayati tentang apa yang dikatakan EQ, dan bukan hanya IQ. Apalagi, kalau
dalam hal blok Cepu ini ditinjau dengan IQ juga mengatakan bahwa mulai 2010
harus dieksploitasi oleh Indonesia sendiri.

  Bung Karno juga berpendidikan Barat dan sejak awal beliau mengatakan, "Man
does not live by bread alone." Dalam hal blok Cepu, dua argumen berlaku,
yaitu man does not live by bread alone, dan diukur dengan bread juga
menguntungkan Indonesia, karena laba yang akan jatuh ke tangan Exxon menjadi
labanya Pertamina.

  Pikiran lebih mendalam dan bahkan dengan perspektif jangka
  panjang yang didasarkan materi juga mengatakan bahwa sebaiknya blok Cepu
dieksploitasi oleh Pertamina sendiri. Mengapa?

  Jawabannya diberikan oleh mantan Direktur Utama Pertamina Baihaki Hakim
kepada Menko Ekuin ketika itu bahwa Pertamina adalah organisasi yang
telanjur sangat besar. Minyak adalah komoditas yang tidak dapat diperbarui.
Penduduk Indonesia bertambah terus seiring dengan bertambahnya konsumsi.

  Kalau sekarang saja terlihat bahwa konsumsi nasional sudah lebih
  besar daripada produksi nasional, di masa mendatang kesenjangan
  ini menjadi semakin besar, dan akhirnya organisasi Pertamina yang demikian
besar itu akan dijadikan apa?

  Apakah hanya menjadi perusahaan dagang minyak, dan apakah akan mampu
berdagang saja dalam skala dunia, bersaing dengan the seven sisters? Maka
visi jangka panjang Baihaki Hakim, mumpung masih lumayan cadangannya, sejak
sekarang mulai go international dan menggunakan cadangan minyak yang ada
untuk sepenuhnya menunjang kebijakannya yang visiuner itu.

  Menko Ekuin ketika itu memberikan dukungan sambil mengatakan, "Pak
Baihaki, saya mendukung sepenuhnya. Syarat mutlaknya ialah kalau Anda ingin
menjadikan Pertamina menjadi world class company, Anda harus juga memberikan
world class salary kepada anak buah Anda."

  Sang Menko Ekuin keluar dari kabinet Abdurrahman Wahid. Setelah itu dia
kembali ke kabinet sebagai kepala Bappenas dan ex officio menjabat anggota
DKPP. Maka pikirannya masih dilekati visi jangka panjangnya Pak Baihaki
Hakim dan kebetulan direktur utama Pertamina ketika itu juga masih Pak
Baihaki Hakim. Tetapi, kedudukan kita berdua sudah sangat lemah, karena
dikreoyok para anggota DKPP dan anggota direksi lain yang mental, moral, dan
cara berpikirnya sudah kembali menjadi inlander.

  Baihaki Hakim yang mempunyai visi, kemampuan, dan telah berpengalaman 13
tahun menjabat direktur utama Caltex Indonesia langsung dipecat begitu
Pertamina menjadi persero. Alasannya, kalau diibaratkan sopir, dia adalah
sopir yang baik untuk mobil Mercedes Benz. Sedangkan yang diperlukan buat
Pertamina adalah sopir yang cocok untuk truk yang bobrok. Bayangkan, betapa
inlander cara berpikirnya. Pertamina diibaratkan truk bobrok. Caltex adalah
Mercedez Benz. Memang sudah edan semua.

  Ada tekanan luar biasa besar dari pemerintah Amerika Serikat di samping
dari Exxon. Ceritanya begini. Dubes AS ketika itu, Ralph Boyce, sudah
membuat janji melakukan kunjungan kehormatan kepada kepala Bappenas, karena
protokolnya begitu. Tetapi, ketika sang Dubes tersebut mendengarkan pidato
sang kepala Bappenas di Pre-CGI meeting yang sikap, isinya pidato, dan
nadanya bukan seorang inlander, janjinya dibatalkan.

  Eh, mendadak dia minta bertemu kepala Bappenas. Dia membuka pembicaraan
dengan mengatakan akan berbicara tentang Exxon. Kepala Bappenas dalam
kapasitasnya selaku anggota DKPP mengatakan bahwa segala sesuatunya telah
dikemukakan kepada executive vice president-nya Exxon, dan dipersilakan
berbicara saja dengan beliau.

  Sang Dubes mengatakan sudah mendengar semuanya, tetapi dia hanya melakukan
tugasnya. "I am just doing my job". Kepala Bappenas mengatakan lagi,
"Teruskan saja kepada pemerintah Anda di Washington semua argumen penolakan
saya yang diukur dengan ukuran apa pun, termasuk semua akal sehat
orang-orang Amerika pasti dapat diterima."

  Kepala Bappenas keluar lagi dari kabinet karena adanya pemerintahan baru,
yaitu Kabinet Indonesia Bersatu, dan Exxon menang mutlak. Ladang minyak di
blok Cepu yang konon cadangannya bukan 600 juta barrel, tetapi 2 miliar
barrel, oleh para inlander diserahkan kepada Exxon penggarapannya.

  Saya terus berdoa kepada Bung Karno dan mengatakan, "Bung Karno yang saya
cintai dan sangat saya hormati. Janganlah gundah dan gelisah, walaupun Bapak
sangat gusar. Istirahatlah dengan tenang. Saya juga sudah bermeditasi di
salah satu vihara untuk menenangkan hati dan batin saya. Satu hari nanti
rakyat akan bangkit dan melakukan revolusi lagi seperti yang pernah Bapak
pimpin, kalau para cecunguk ini sudah dianggap terlampau lama dan terlampau
mengkhianati rakyatnya sendiri."

  *) Mantan Menteri Negara PPN/kepala Bappenas


  -------- [ [EMAIL PROTECTED] ] -------->
                 - KLUB BISNIS & MANAJEMEN INDONESIA -

  - Agar inbox e-mail anda tdk cepat penuh, kirim e-mail ke:
  [EMAIL PROTECTED]
  - Berhenti sementara dari milis:
  [EMAIL PROTECTED]
  - Kembali ke seting normal:
  [EMAIL PROTECTED]
  ----------------------------------------

  Bersama memantapkan pemahaman ilmu bisnis dan manajemen dengan berbagi
masalah dan solusi, teori dan aplikasi, konsep dan kondisi lapangan

  DILARANG
  - Dilarang mengirim SPAM, JUALAN, MESUM, PROPAGANDA, SARA, POLITIK dll
  - Dilarang Chating dalam forum milis
  - Gunakan jalur pribadi bila sifatnya privasi
  - Hapus bagian Footer sebelum Reply
  - Attachment maksimal 300 Kb
  ---------
  Milis ini terilhami oleh sistem manajemen bisnis Balance Scorcard
(Learning & Growth, Internal Process, Customer dan Finance) dan Malcolm
Baldridge (The Excellence Performance Company: Leadership; Strategic
Planning; Customer & Market Focus; Measurement, Analysis & Knowledge
Management; Human Resource (HRD) Focus; Process Management; Business
Results), dan Sistem ISO System dimana dalam sistem tersebut bisnis dikelola
secara integral sesuai bisnis prosesnya.
  --------------------------------------------------------------->



----------------------------------------------------------------------------
--
  YAHOO! GROUPS LINKS

    a..  Visit your group "Business-Management" on the web.

    b..  To unsubscribe from this group, send an email to:
     [EMAIL PROTECTED]

    c..  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
Service.


----------------------------------------------------------------------------
--




[Non-text portions of this message have been removed]





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to