Berikut kutipan dari pihak PKS tentang sikapnya mengenai kenaikan BBM. Semoga 
PKS tetap konsisten.

SIARAN PERS
No. 03/SP/DPP-PKS/VIII1426

TENTANG

SIKAP DPP PKS TERHADAP RENCANA 
KENAIKAN BBM

I.          Kenaikan harga minyak di pasar internasional yang melonjak dari 
normalnya US$ 35-40 per barrel menjadi US$ 60-65 per barrel menyebabkan beban 
yang sangat berat terhadap Anggaran Belanja Negara, dimana hampir 40% APBN 
tersedot untuk mensubsidi BBM.
II.         Pada saat yang sama, pola subsidi ini akan selalu menjadi PR bagi 
pemerintahan periode manapun. Terjadinya kasus penyelundupan BBM ke luar negeri 
atau penyimpangan aturan main penyaluran BBM bersubsidi pada mereka yang  tidak 
berhak merupakan ekses nyata dari pola subsidi yang dianut sekarang. Tambahan 
pula, elemen terbesar penerima subsidi adalah kalangan pemiliki kendaraan 
pribadi yang notabene tidak layak menerima subsidi.
III.        Walaupun demikian, DPP PKS melihat peralihan dari pola subsidi 
kepada kondisi normal memerlukan beberapa prasyarat di antaranya:
a.         Adanya kejelasan terhadap perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) 
atas setiap jenis BBM yang dilakukan konsultan independen, sebagai dasar bagi 
penentuan besaran penurunan besaran subsidi dalam rentang waktu yang ditentukan.
b.         Tersedianya data yang transparan dari hasil audit Pertamina dan BP 
Migas yang boleh jadi memberi kontribusi bagi tidak terwujudnya sebuah tata 
ketersediaan BBM dalam negeri yang cukup dengan harga yang sesuai.
c.         Penguatan daya beli masyarakat melalui usaha sistematis menyerap 
tenaga kerja dan peningkatan daya saing industri nasional.
IV.       Karena itu, berkaitan dengan usulan kenaikan harga BBM, DPP PKS 
bersama- sama Fraksi PKS di DPR RI selalu berjuang untuk terciptanya sebuah 
proses perubahan dari pola subsidi pada kondisi normal yang soft melalui:
a.         mengusulkan pada panitia anggaran (pangar) DPR RI pada rapat pleno 
panitia anggaran tertanggal 20 September 2005 dengan mengusulkan tidak perlu 
ada pengurangan subsidi dari Rp 113 trilyun (usulan jumlah subsidi yang 
berakibat pada tidak ada kenaikan BBM untuk saat ini) menjadi Rp 89,2 trilyun 
(yang disetujui pada rapat pleno DPR tertanggal 27 September 2005 yang 
berakibat pada adanya persetujuan dari DPR terhadap rencana kenaikan harga BBM 
oleh pemerintah) dengan cara menambal kekurangan sebesar Rp 23,2 trilyun 
melalui:
-           memangkas 15-20% sisa angaran belanja kementrian/lembaga yang belum 
terserap (terutama belanja modal dan barang) sehingga diperkirakan akan terjadi 
penghematan anggaran sebesar Rp 15-20 trilyun, 
-           menghapus usulan anggaran belanja tambahan (abt) murni untuk 
kementrian/lembaga sebesar Rp 3,1 trilyun dan 
-           meniadakan anggaran tambahan untuk program kompensasi penurunan 
subsidi (PKPS) sebesar Rp. 5 trilyun yang rencananya akan digunakan untuk 
pemberian subsidi langsung kepada orang miskin sebesar Rp. 100 ribu per kepala 
keluarga.
b.         Dalam pembahasan di pleno akhir pangar, usulan tersebut di atas 
tidak diterima. Karena itu FPKS di DPR RI pada 27 September 2005 akhirnya 
menyetujui opsi satu-satunya yang diajukan pangar bahwa besaran subsidi pada 
RAPBN-PII (Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara Perubahan kedua) 
sebesar Rp. 89,2 trilyun yang otomatis berarti tidak dapat mengubah usulan 
kenaikan harga BBM. Persetujuan ini didasari oleh pertimbangan: Jika tidak 
menyetujui opsi besaran subsidi Rp 89,2 trilyun berati RAPBN PII tidak dapat 
berlaku dan menurut UUD Pasal 23 ayat 3 otomatis pemerintah akan menggunakan 
RAPBN PI yang menyediakan subsidi bahkan lebih kecil lagi sebesar Rp. 76 
trilyun yang berarti memberi izin pemerintah untuk menaikkan harga BBM jauh 
lebih tingi lagi.
c.         DPP PKS akan terus memantau dana kompensasi BBM bagi sektor 
pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat berjalan akurat dan bermanfaat.

Untuk itu, DPP PKS Partai Keadilan Sejahtera dengan menyeru masyarakat untuk:
1.         Bersikap rasional dengan mencermati secara detail dan akurat setiap 
permasalahan yang ada dengan selalu mengedepankan sikap saling bekerjasama 
untuk kebaikan semua..
2.         Berusaha untuk menjadi bagian dari solusi terhadap masalah baik yang 
ada di lingkungan terdekat atau masyarakat lainnya.
3.         Berkaitan dengan akan memberatnya beban hidup paska kenaikan BBM, 
diserukan agar masyarakat tidak terjebak bertindak anarkis atau terprovokasi 
oleh pihak-pihak yang tidak berjuang untuk ummat.
4.         Berusaha untuk terus mendekatkan diri pada Tuhan YME agar keberkahan 
dan keselamatan selalu menaungi kita semua.

Demikianlah, kita memohon kepada Allah Ta'ala semata agar selalu memperoleh 
hidayah dan pertolongan dalam turut berkontribusi menata bangsa menuju hari 
depan yang lebih baik lagi.

Jakarta, 28 September 2005

Ir. H. Tifatul Sembiring
Presiden 

-----Original Message-----
From: abdul aziz muslim [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, September 30, 2005 9:01 AM
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: [media-dakwah] logo PKS perlu dirubah


aku dapat email dari teman, tentang logo PKS yang setelah 
ditelusuri ada kemiripan dengan lambang yahudi. kalo benar 
wah bisa bahaya!!!

tapi mungkin kita bisa sedikit refleksi, tentang statemen 
anggota DPR RI dari fraksi PKS Rama Pratama yang awalnya 
gencar menolak kenaikan BBM tapi ketika diadakan voting, 
justru malah mendukung kenaikan BBM. ketika ditanya 
wartawan, mengapa ada perubahan sikap. dia menjawab;" ini 
politik bos". lalu dimana konsistensi PKS yang selama ini 
mengidentifikasi berpihak kepada kepentingan "umat"? atau 
PKS sudah nggak ada bedanya dengan partai lain: sama-sama 
pragmatis dan oportunis untuk sebuah kekuasaan. Naudzu 
billahi mindzalik





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke