Waalaikum salam Wr,Wb.

Saya setuju sekali dengan usul / idenya sdr. Zakaria. Gimana nih yang
ahli dalam gerakan pemboikotan? Ayo dong bersuara







Regards,
Indra



-----Original Message-----
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Zakaria
Sent: Friday, October 07, 2005 2:56 PM
To: yusuf rinaldy; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
keadilan4all@yahoogroups.com; media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: RE: [media-dakwah] SAMPAH ITU BERNAMA TELEVISI


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Maaf, kalo boleh saya ingin memberi masukan, dalam hal ini setelah
sekian lama saya merasa bahwa hampir semua Acara Televisi tidak akan
pernah membuat hidup lebih berkualitas yg ada malah sebaliknya. 
Yang saya tahu setiap produk acara di TV itu akan berjalan bila ada dana
dari sponsor yaitu mereka yg membeli slot di acara tsb, usulan saya
bagaimana kalau kita adakan gerakan memboikot produk yg membeli slot
iklan acara tersebut, mungkin ada diantara rekan ahli dalam membuat
gerakan seperti itu, tks

Wassalam,
Zak

-----Original Message-----
From: media-dakwah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of yusuf rinaldy
Sent: Friday, October 07, 2005 1:44 PM
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
keadilan4all@yahoogroups.com; media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: Re: [media-dakwah] SAMPAH ITU BERNAMA TELEVISI


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
 
Maaf, saya hanya ingin bertanya, mengapa tidak ada komentar tentang
sinetron mistis yang dibalut dengan judul Islami, seperti Astaghfirulah,
Taubat, Istikhfar, Kuasa Ilahi, Rahasia Ilahi, dan sebagainya. Hampir
semua sinetron itu pada dasarnya bertema mistik, bahkan cenderung
menempatkan Islam hanya sebagai pangusir hantu dan sebagainya. Lebih
fatal lagi karena semua inetron itu menampilkan da'i-da'i yang sudah
dikenal luas, Arifin Ilham, Jefry Al Bukhori, dan lain-lain.......  
 
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabrakatuh

[EMAIL PROTECTED] wrote:
SAMPAH ITU BERNAMA TELEVISI
Artikel Oleh : Redaksi 09 Mar, 05 - 5:00 am

Ayo Bersihkan Sampah Televisi
Hanya karena harus menumpang tinggal di rumah kakaknya setelah berpisah
dari suaminya yang selingkuh dan kerap bertindak kasar, Mama Ira (Ira
Wibowo) beserta putri tunggalnya, Imel (Marshanda) harus menerima
tekanan dan tindak kekerasan dari Tante Usman (Merriam Bellina). Selain
setiap harinya harus mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tangga layaknya
seorang pembantu, Mama Ira dan Imel juga selalu mendapat cacian, hinaan,
bahkan kekerasan tangan dari Tante Usman.

Demikianlah alur cerita yang ditampilkan oleh sinetron Kisah Sedih Di
Hari Minggu. Hampir setiap episodenya tidak lepas dari tayangan
kekerasan.

Namun ironinya, tayangan yang penuh dengan aksi kekerasan ini justru
mendapat penghargaan dari Panasonic Awards sebagai Drama Seri terfavorit
pilihan pemirsa. Fakta ini menggambarkan bahwa masyarakat kita saat ini
sangat gandrung terhadap tema-tema kekerasan. Inilah yang ditangkap oleh
para produser sinetron, sehingga bermunculanlah berbagai sinetron yang
menjadikan kekerasan sebagai sajian utama.

Sebut saja misalnya sinetron Tangisan Anak Tiri, Bawang Merah-Bawang
Putih, Inikah Rasanya,dan banyak lagi yang lainnya. Meskipun terkadang
diselipkan pesan-pesan moral, namun porsinya sangat sedikit jika
dibandingkan dengan tayangan kekerasan yang mendominasi setiap episode
sinetron tersebut.

Bahkan, sinetron-sinetron yang bertema agama pun tak luput dari tayangan
kekerasan, seperti yang terlihat pada sinetron Ramadhan Adam dan Hawa.
Termasuk juga merambah segmen berita yang bertajuk kriminal dan hukum.

Acara seperti Sergap, Patroli, Buser, dan berbagai acara senada lainnya,
memang memberi sedikit pelajaran kepada masyarakat untuk berhati-hati
dan selalu waspada. Namun ketika acara-acara tersebut mengeksploitasi
perilaku kekerasan secara vulgar, dengan mempertontonkan orang-orang
yang bersimbah darah, reka ulang tindak kejahatan, dan tindakan aparat
terhadap para pelaku kriminal yang kasar serta terkadang tidak
berperikemanusiaan, membuat pesan moral yang ingin disampaikan menjadi
sia-sia.

Selain tema kekerasan, banyak tema lain yang mengotori acara-acara
televisi kita saat ini seperti tahayul/mistis, ghibah (gosip), dan
tema-tema yang tidak mendidik lainnya. Semua tema tersebut merupakan
sampah yang tidak pantas untuk dieksploitasi sedemikian rupa, apalagi
oleh televisi yang diharapkan menjadi media yang efektif untuk mendidik
bangsa ini.

Hampir seluruh stasiun televisi kita akrab dengan tema tahayul dan
mistis. Cukup banyak sinetron yang bertema mistis, atau setidaknya
dibumbui dengan hal-hal mistis. Sebut saja misalnya Di Sini Ada Setan,
Djail, dan Malam Pertama 2. Ketiga judul ini sangat kental dengan aroma
mistisnya.

Sedangkan tema ghibah, nampaknya seluruh stasiun televisi saling
berlomba untuk menayangkannya. Hampir seluruh stasiun televisi memiliki
acara gosip. Bahkan satu stasiun terkadang memiliki lebih dari 3
tayangan gosip. Mulai dari yang lebih dekat kepada fakta hingga yang
murni gosip dan bahkan cenderung memfitnah.

Adapun tema-tema sampah lainnya terlihat dalam berbagai sinetron yang
banyak mempertontonkan kecengengan, mimpi-mimpi, keserakahan, pergaulan
bebas, dan kenakalan murid yang kerap melawan guru.

Di samping juga terlihat pada acara-acara pertunjukan musik yang
menampilkan penyanyi dengan busana minim. Bahkan akhir-akhir ini
pertunjukkan musik terkesan wajib disertai penari latar yang
penampilannya lebih parah lagi. Begitu juga pada klip lagu yang sering
yang mengeksploitir dandanan, gaya, dan gerakan yang tidak sesuai dengan
moral, serta tidak ada unsur edukatifnya sama sekali.

Tidak ketinggalan iklan yang mengeksploitir perempuan dan penggunaan
bahasa yang terlalu vulgar dalam iklan produk jamu, obat kuat, pembalut
wanita, dan sebagainya.

Berbagai tayangan sampah semacam ini, jika dibiarkan dapat memberi
dampak buruk pada perilaku sosial dan pendidikan anak-anak yang akhirnya
akan memperparah kerusakan moral bangsa ini.

Melihat kondisi yang sedemikian parah ini, diperlukan upaya yang serius
dari masyarakat untuk melakukan amar ma'ruf nahi munkar terhadap
penyelewengan media dalam rangka menjaga agar bangsa ini tidak
terperosok lebih dalam ke jurang dekadensi moral.

Kita cukup gembira dengan munculnya pernyataan presiden Susilo Bambang
Yudhoyono melalui Menkokesra Alwi Shihab yang mengkritisi
tayangan-tayangan yang menampilkan "puser". Namun pernyataan tersebut
tidak akan berarti apa-apa jika tidak ditindaklanjuti dengan aksi
pemerintah untuk membuat undang-undang yang tegas terkait
tayangan-tayangan tersebut, sekaligus diiringi dengan tindakan aparat
berwenang untuk menerapkan undang-undang tersebut.

Terkait dengan persoalan ini, Menteri Negara Komunikasi dan Informasi
RI, Syofyan Djalil memiliki misi dan visi yang kuat untuk memberantas
penyiaran yang tidak mendidik tersebut. Syofyan Djalil merasa prihatin
dengan kebebasan media yang kebablasan di negeri ini yang tidak lagi
merasa takut dan segan untuk menyiarkan hal-hal yang seharusnya tidak
pantas untuk disiarkan.

"Apa yang terjadi di Indonesia sekarang? Kalau kita lihat koran atau
televisi, seolah-olah telah terjadi sebuah dekadensi moral yang luar
biasa. Bayangkan, di koran ada iklan gigolo!? Belum lagi iklan pelacur
dan hal negatif lainnya. Yang menjadi pertanyaan kemudian adalah, di
mana orang-orang baik hari ini?" ujar Syofyan Djalil prihatin.

Pertanyaan Pak Menteri ini mengisyaratkan seolah-olah masyarakat kita
saat ini tidak lagi peduli dengan merebaknya tayangan amoral di media
massa saat ini. Sehingga meluaslah sikap permisif di kalangan masyarakat
luas.

Tidak dapat dipungkiri bahwa nurani para orang tua saat ini menjerit
melihat fenomena ini. Mereka khawatir sekali dengan masa depan
putra-putri mereka yang saat ini selalu dicekoki tayangan-tayangan yang
tidak mendidik, bahkan cenderung merusak akhlak mereka.

Siapa sangka, perasaan khawatir ini ternyata juga dirasakan oleh mereka
yang berprofesi sebagai profesional di bidang televisi. Sebagaimana
diceritakan oleh Syofyan Djalil pada saat memberikan ceramah pada Kajian
Tabligh Muhammadiyah di PP Muhammadiyah pertengahan bulan November lalu,
bahwa seorang profesional televisi mengaku khawatir anaknya menonton
televisi pada saat dia dan istrinya tidak ada di rumah bersama mereka.

Fakta ini menunjukkan bahwa tayangan-tayangan televisi dan media lainnya
memang sudah sedemikian mengkhawatirkan. Maka perlu adanya tindakan riil
dari pemerintah untuk menyelesaikan persoalan ini.

Namun, menurut Syofyan Djalil, pemerintah saja tidak cukup. Perlu
dukungan dari masyarakat luas dengan membuat yayasan yang khusus
menangani persoalan media.

Syofyan Djalil tidak menafikan adanya beberapa organisasi yang selama
ini telah aktif dalam bidang ini, namun mereka masih bergerak
sendiri-sendiri. Maka dalam hal ini perlu ada satu lembaga yang dikelola
secara profesional dan amanah yang dapat menjadi payung pemersatu bagi
lembaga-lembaga lainnya dalam melakukan amar ma'ruf nahi munkar dalam
bidang media/pers.

Lembaga ini nantinya tidak hanya menjadi pemantau (media watch), tetapi
juga harus melakukan aksi di lapangan tanpa mengabaikanhukum yang legal.

Mari kita singsingkan lengan baju untuk bersama-sama membersihkan
televisi dan media massa lainnya dari sampah-sampah yang mengotorinya.
MA. Imran Di antara sampah-sampah itu .?

Pornografi, Obrolan Porno dan Pertunjukan Erotis:

Cowok2 Keren RCTI
Desah Malam Lativi
Kopi Manis SCTV
Layar Tancap Lativi
Love & Life Metro TV
Nah Ini Dia SCTV
Sang Bintang SCTV
Underground Lativi
Welcome Dance RCTI

Catatan: Tayangan ini berdampak langsung terhadap meluasnya dekadensi
moral masyarakat.

Sinetron Kekerasan:

Bawang Merah Bawang Putih RCTI
Bunda RCTI
Inikah Rasanya SCTV
Kisah Sedih Di Hari Minggu RCTI
Si Yoyo RCTI
Tangisan Anak Tiri SCTV

Catatan: Kalau tidak didominasi oleh tayangan kekerasan,
sinetron-sinetron ini mungkin akan lebih menghibur.

Pergaulan Bebas dan Gaya Hura-Hura Remaja:

"P" RCTI
ABG RCTI
Ada Apa Dengan Cinta RCTI
Ajari Aku Cinta RCTI
Cinta Memang Gila RCTI
Cinta SMU Indosiar
DAN RCTI
Dara Manisku RCTI
Doiku Keren RCTI
Katakan Cinta RCTI
Selebriti Nginep RCTI

Catatan: Tayangan ini merusak moral generasi muda dengan mempertontonkan
gaya hidup yang tidak sesuai dengan budaya dan agama.

Tema Tahayul dan Horor:

Bidadari RCTI
Culunnya Pacarku RCTI
DAN RCTI
Dendam Nyi Pelet Indosiar
Di Sini Ada Setan SCTV
Djail SCTV
Dunia Lain Trans TV
Gentayangan TPI
Jinny oh Jinny TPI
Kolor Ijo TPI
Malam Pertama 2 SCTV
Pemburu Hantu Lativi
Teman Ajaib TV7
Tuyul Milenium ANTV
TV Misteri TPI
Untung Ada Jinny ANTV

Catatan: Tayangan horor dan takhayul ini selain merusak keimanan juga
akan mencetak masyarakat penakut dan tidak lagi berpegang kepada hal
logis.

Berita Kekerasan:

Brutal Lativi
Buser SCTV
Derap Hukum SCTV
Fakta ANTV
Interogasi Trans TV
Investigasi Lativi
Jejak Kasus Indosiar
Kriminal Trans TV
Kriminalitas ANTV
Lacak Trans TV
Lampu Merah TPI
Patroli Indosiar
Sergap RCTI
Sidik Jari ANTV
Sidik TPI
Tangkap Trans TV
TKP TV7

Catatan: kriminal dan hukum penting untuk membangkitkan kewaspadaan,
tapi hendaknya tidak mempertontonkan aksi kekerasan dan kejahatan secara
vulgar, karena mendorong orang untuk meniru.

Infotaiment Ghibah (Gosip):

3 Ratu Gossip Lativi
Betis ANTV
Bibir Plus SCTV
Bolli Blitz TPI
Buah Bibir ANTV
Canda Sinden SCTV
Cek dan Ricek RCTI
E..ko Ngegosip Trans TV
Go Show TPI
Gosip Pagi RCTI
Halo Selebriti SCTV
Halo Selebriti SCTV
Hot Gosip Lativi
Hot Shot SCTV
Jejak Selebritis Indosiar
Kabar Kabari RCTI
Kasak Kusuk SCTV
Kasus Selebriti TPI
Kiss Indosiar
Klise TV 7
Kroscek Trans TV
Lipstik ANTV
Mata Selebritis Lativi
Off Record On Record ANTV
Otista SCTV
Paparasi Lativi
Peri Gosip RCTI
Poster SCTV
Sedang In ANTV
Selebriti Update TPI
Sensasi Selebritis ANTV
Sensor Indosiar
Star 7 TV 7
Tangkis TPI
Top Gossip ANTV
Top Less ANTV
Was Was SCTV

Catatan: Na'udzubillah. Semoga masyarakat kita menjauhi
tayangan-tayangan seperti ini agar tidak termasuk orang-orang yang
'memakan daging bangkai saudaranya yang telah mati'.




Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim
email ke: [EMAIL PROTECTED] 



SPONSORED LINKS 
Islam video Islam book Islam matrimonial Islam and the west Islam koran
Islam 

---------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS 


    Visit your group "media-dakwah" on the web.
  
    To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
  
    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



---------------------------------



                
---------------------------------
Yahoo! for Good
 Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. 

[Non-text portions of this message have been removed]






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim
email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links



 
--------------------------------------------------------

This message (including any attachments) is only for the use of the
person(s) for whom it is intended. It may contain Mattel confidential,
proprietary and/or trade secret information. If you are not the intended
recipient, you should not copy, distribute or use this information for
any purpose, and you should delete this message and inform the sender
immediately.





Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim
email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links



 






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Click here to rescue a little child from a life of poverty.
http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Kirim email ke