bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala 
alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum.

saya dapet kiriman nech, bagi2 dech

From: Syamsuddin Arif <[EMAIL PROTECTED]>       
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Oct 10, 2005 8:40 AM
Subject: [INSISTS] NOTES on: Buku ADNIN (Metodologi)

"snack for thought" sambil berbuka puasa ....

Dari Kajian Bibel ke Studi al-Qur'an


Beberapa tahun terakhir ini umat Islam "dihujani" buku-buku provokatif mengenai 
al-Qur&#226;an. Alih-alih mencerahkan dan menyegarkan, tulisan-tulisan itu 
malah mengeruhkan dan mengaburkan perkara-perkara yang "crystal clear" dalam 
tradisi intelektual Islam. Sebut saja, sebagai contoh, buku Akhsin Wijaya yang 
diberi judul "Menggugat Otentisitas Wahyu Tuhan" (terbitan Safiria Insania 
Press, Yogyakarta 2005).

Mencermati fenomena ini, kita patut bertanya: Apakah karya-karya semacam ini 
merupakan kajian ilmiah murni? Ataukah ada motivasi dan agenda terselubung 
dibalik penulisannya ? Lebih dalam lagi, apakah pengarangnya sadar akan isi dan 
konsekuensi tulisannya itu?

Berbeda dengan buku-buku "memprihatinkan" seputar kajian Al-Qur&#226;an, karya 
terbaru Adnin Armas yang berjudul "Metodologi Bibel dalam Studi al-Qur&#226;an 
" (terbitan Gema Insani Press, Jakarta 2005) ini berusaha menelusuri 
latarbelakang dan asal-usul kajian Al-Qur&#226;an yang dikembangkan oleh para 
pemikir kontemporer seperti Mohammed Arkoun dan Nasr Hamid Abu Zayd.

Seperti kita ketahui, gagasan-gagasan kedua tokoh ini mendapatkan sambutan dan 
advokasi yang luar biasa di kalangan tertentu di Indonesia.

Adnin Armas menguraikan pembahasan dalam bukunya kepada tiga bagian. Bab 
pertama mengungkap hujatan pemuka-pemuka agama Kristen abad Pertengahan 
terhadap otentisitas Al-Qur&#226;an.

Para pembaca diajak mencermati secara langsung pernyataan-pernyataan Peter the 
Venerable (w.1156 M), Ricoldo de Monte Croce (w.1320 M) dan Martin Luther (w. 
1546 M) mengenai Islam, kaum Muslim dan kitab sucinya. Islam disebut sekte 
terkutuk, pemeluknya dijuluki Saracens, dan Al-Qur&#226;an dikatakan karya 
setan.

Apa yang dikemukakan Adnin dalam bukunya ini sebenarnya fakta sejarah yang 
sulit untuk dinafikan dan pahit untuk ditelan. Mereka yang masih menyimpan 
keraguan seputar masalah ini dapat membaca karya Hartmut Bobzin, Der Koran im 
Zeitalter der Reformation (Stuttgart: Franz Steiner, 1995).�  

Bab kedua buku ini mengupas seluk-beluk metodologi yang digunakan dalam kajian 
Bibel. Dijelaskan bahwa "kabut sejarah yang menyelimuti sejarah Bibel merupakan 
faktor utama yang meniscayakan lahirnya metode-metode kritik teks, kritik 
sumber, kritik karya, dan sebagainya.

Dalam rangka mencari-cari versi otentik (Urtext) Bibel dan dalam upaya 
menemukan makna sejati teks maka dipakailah pendekatan filologis-historis dan 
dikembangkanlah hermeneutika dan dekonstruksi. Relevansi uraian ini menjadi 
jelas dengan ulasan mengenai gagasan-gagasan Arkoun dan Abu Zayd yang, ternyata 
dan terbukti, --adalah produk impor-- jika tidak mau dikatakan imitasi belaka.

Pada bab berikutnya pembahasan difokuskan pada studi para orientalis Barat 
khususnya yang berkaitan dengan al-Qur&#226;an.

Dengan tenang dan piawai Adnin menyanggah tesis-tesis orientalis kenamaan 
semisal Arthur Jeffery dan para pendahulu maupun pengekornya.

Sebagaimana kita maklum, lewat artikel-artikel dan  karya monumentalnya, 
Materials for the�  History of the Text of the Qur&#226;an (Leiden: E.J. Brill, 
1937), Jeffery berusaha meyakinkan bahwa naskah Al-Qur&#226;an belum final.

Perlu dilakukan studi intensif terhadap mushaf-mushaf tandingan (rival codices) 
untuk melahirkan "Qur&#226;an edisi kritis", katanya. Jika kalangan orientalis 
telah lama mengabaikan ide ini, eh di Indonesia malah "dipungut" dan diasongkan 
(Lihat: Taufik Adnan Amal, "Al-Qur&#226;an Edisi Kritis"&#8204; dalam Wajah 
Liberal Islam di Indonesia, Jakarta: Teater Utan Kayu, 2002, hlm. 78-91).

Oleh Adnin Armas, simpul-simpul keraguan yang direka Jeffery satu persatu 
diurai dan dilepaskan.

Di bagian akhir bukunya Adnin menyoroti kajian orientalis terhadap kosa-kata 
asing dalam�  Al-Qur&#226;an. Menurutnya, jika mereka banyak menghabiskan 
energinya meneliti etimologi sejumlah�  kata yang diduga bukan asli bahasa 
Arab, maka itu didorong oleh keinginan mereka membuktikan bahwa Al-Qur&#226;an 
adalah saduran dan jiplakan dari Bibel dan kitab-kitab lainnya.

Motiv mereka ialah "teori pengaruh" yang intinya mengandaikan dan menyimpulkan 
bahwa�  Al-Qur&#226;an hanyalah karangan Nabi Muhammad SAW, bukan Kalamullah. 
Konsekuensinya, sebagaimana lazimnya seorang pengarang tentu mustahil tidak 
terpengaruh dan dipengaruhi oleh literatur yang beredar pada zamannya. 
Kata-kata ummiyy&#8204; tidak berarti buta huruf, menurut mereka.

Dan seperti dikatakan W.St.Clair-Tisdall, Islam itu tidak bersumber dari 
"langit", tapi bersumber dari ragam agama dan budaya yang ada pada waktu itu, 
tulis Adnin. 

Beberapa catatan untuk buku ini perlu juga diberikan. Pertama, memperhatikan 
cakupan isinya yang agak luas, mungkin lebih tepat jika judulnya tidak terlalu 
spesifik. Sebab, yang dikupas tidak hanya metodologi kajian Bibel, akan tetapi 
juga sejarah orientalisme dan imej Al-Qur&#226;an di kalangan Kristen (Bab I) 
serta persoalan bahasa Al-Qur&#226;an (Bab IV).

Pembaca yang terpikat oleh judul buku ini kemungkinan besar akan merasa kurang 
puas dengan uraian Adnin seputar metodologi kajian Bibel yang mendapatkan jatah 
tidak lebih dari tiga-belas halaman (Bab II, hlm. 35-47).

Kedua, kendati cukup argumentatif, Adnin masih bisa melebarkan lagi jangkauan 
kritiknya terhadap pandangan-pandangan Arkoun dan Abu Zayd. Jika tidak, saya 
khawatir para pengagum kedua tokoh ini bukannya setuju, tetapi justru menampik 
sanggahan Adnin sebagai simplistis dan unfair. Ketiga, masalah teknis. 

Beberapa salah-eja dan salah-tulis perlu direvisi pada edisi mendatang. 
Contohnya, transliterasi judul karya Johannes Damscenus (hlm.5). Mestinya 
ditulis hairese�&#180;n (dengan omega), bukan haireseon; dan hothen (omicron 
dengan aspirasi), bukan othen. Demikian juga di catatan-kaki pada halaman yang 
sama tertulis keliru: Orthodokson (yang betul: Orthodoksou).

Lalu pada halaman 127 tertulis Geschicte (seharusnya: Geschichte). Pembaca juga 
masih menemukan terjemahan yang keliru atau kurang tepat. Misalnya pada halaman 
68 baris 16-17 tertulis:  kitab yang diwahyukan (al-kitab al-muhi).&#8204;

Jika terjemahannya yang betul, maka lafaz Arabnya yang betul ialah al-kitab 
al-muha (kata sifat bentuk isim maful). Jika bacaan tersebut dipertahankan, 
maka terjemahan yang betul adalah kitab yang me-wahyukan (isim fa&#226;il).�  
Selain itu, scribal error bukanlah kesalahan tulisan (hlm.100), melainkan 
kesalahan penulis

Terlepas dari perkara-perkara sepele tersebut di atas, karya Adnin ini patut 
mendapat acungan jempol

Sejauh ini belum ada cendekiawan kita yang mau bersusah-payah menulis buku 
khusus tentang masalah ini. Buku-buku yang ada selalunya terjebak dalam salah 
satu dari dua pandangan yang sama polosnya: jika tidak apologetik maka 
apresiatif.

Kalau tidak menolak mentah-mentah, maka menelan bulat-bulat semua yang 
dikemukakan oleh para orientalis Barat.

Dilihat secara keseluruhan, karya ini bukan hanya ilmiah akademis, tapi juga 
merupakan salah satu terobosan di bidangnya: al-fadhlu li l-mubtadi, wa in 
ahsana l-muqtadi, kata pepatah Arab. Keutamaan bagi pelopor, meskipun 
penerusnya lebih baik. Sekedar informasi, buku Adnin ini telah direkomendasikan 
sebagai salah satu bacaan wajib mahasiswa pengajian Islam di Universitas Malaya 
dan Universitas Kebangsaan Malaysia. 

Penulis adalah peneliti INSISTS, kini menempuh program doktor keduanya di 
Universitas Frankfurt, Jerman

Leo Imanov
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
http://www.imanov.jeeran.com


_____________________________________________________________
--------------------------------
Get Your Free Exclusive E-mail !
Go to http://www.myquran.com 
Indonesian Muslim Portal
--------------------------------------




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Click here to rescue a little child from a life of poverty.
http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke